008 | perasaan baru ??

573 70 17
                                    

Jujur, slow update krna gatau nyambungin katanya gimana;)
Sorry, dan thanks yang masih ngebaca cerita aku sampai di bab ini, semoga terhibur ya.

...

"Lo punya tangan kan? Tangan lo juga gak cacat kan?, Makan sendiri lah!! Gue juga laper kali!! "

%%%


Srett

Kini Geisha telah berada dalam kungkungan Aarav. "Ternyata Lo gabisa di bilangin secara baik- baik ya" Aarav menyeringai tipis.

"Nurut sama perintah saya, atau hidup kamu saya bikin ga tenang" Aarav kembali membisikkan kalimat itu, tak lupa dengan suara beratnya.

Setelah mengatakan itu, Aarav segera beranjak dan ingin pergi keluar, tapi sebelum benar-benar mencapai gagang pintu,ia mengatakan kepada Geisha "siap-siap, ga lama temen Lo bakal jemput". tidak ada nada kelembutan atau ketengilan lagi saat Aarav mengatakan itu, hanya terkesan dingin dan datar.

Sebenarnya Geisha juga merasa tak enak hati mendengar nya, tapi mau bagaimana lagi? ia dan Aarav bukan dua orang yang sedekat itu kan, dan jangan lupa bagaimana kepribadian Aarav, jelas Geisha akan takut.

"Huuuhh, bodo amat lah anjing, yang penting gue bisa keluar, tapi..sebelum itu daripada nih makanan di buang kan sayang ya? Mending gue bungkus". Ia segera mencari plastik untuk membungkus makanan tersebut.

Geisha juga berusaha menepis rasa bersalah nya dan meyakinkan hatinya untuk tidak bertemu lagi baik dengan Aarav atau teman-temannya di masa depan.

"Gav, hubungin saudara Lo buat jemput gadis itu, sekarang". Ghava yang tiba-tiba di perintah seperti itu oleh ketuanya sedikit kaget, tapi ia tak berani bertanya karena kondisi wajah Aarav yang tak bersahabat.

Ghava segera mengabari lewat pesan kepada saudaranya untuk segera menjemput Geisha.

Ghavi dongo

Anda
Vi, jemput temen Lo sekarang, ga pake lama

Ghavi dongo
Siapa yh kack? Gwehj gpuny tmn niehh

Anda
Gausah sok jamet deh anjink, jemput Gea skrng

Ghavin dongo

Ouch Geisha kh, biarin sj lh, klw bs buang sj ke selokan, BWAHAHAHA

Anda
Oke, kalau it mau Lo

Ghavin dongo
YA JANGAN BENERAN BANGSAT, TUNGGUIN SITY GYE TITIP GEISHA BENTDAR, INI GUE OTW!!

*Sangking panik nya sampe typo ya vi, wkwk.

%%%

Ghavi telah sampai di depan markas Geng Tiger. Ia membuka hp miliknya nya dan melakukan panggilan suara kepada sang kakak

"Gue di depan bree, cepetan! Disini serem amat,hiih" Ghavi merinding merasakan suasana sore di sekitar sini, hanya ada banyak pohon tinggi menjulang, dan sebuah bangunan tinggi yang tampak lusuh.

"Iya elah, gua kesana bentar" saut Ghava dari sebrang telephone.

Tak lama kemudian, muncul lah Ghava, dan Geisha yang berada di belakangnya.

"Broo!!, Gue kangen banget tau sama LOOO" ucap Geisha

"Gausah alay, cepet naik, btw makasih bang" ucap Ghavi sok dingin

Ghava hanya berdehem dan sekali mengangguk. Motor itu melaju meninggalkan wilayah tersebut.

"Kita mampir ke toko hp bentar ya!!" Teriak Ghavi, mencoba berkomunikasi dengan Geisha yang berada di belakangnya, walau ia ragu apakah gadis itu ter koneksi (?)

"TOKO APA NGAB? MIE AYAM?? BOLEH BOLEH, KEBETULAN GUE LAPER" nahh, betul kan? Sepertinya pendengaran gadis ini terganggu, mungkin besok-besok Ghavi akan memeriksakan nya ke dokter.

Ghavi menghela nafas lelah, lebih baik ia diam tak menanggapi.

Setibanya di depan toko handphone yang di maksud Ghavi, Geisha mengerutkan dahi
"Kok kita kesini Ghav ? Perasaan tadi lo nawarin mie ayam kok malah ke toko hp? , gimana sihh!!" Geisha memanyunkan bibirnya, ia merasa kecewa, jika begini jadinya lebih baik Ghavi tidak menawarinya saja.

"Gue disuruh Gara beliin hp buat lo dulu bawel!! , noh disana ada warung mie ayam, habis beli hp baru kesana oke? Gausah banyak protes lo!!" Sudah banyak kesabaran Ghavi di uji hari ini, ia rasanya ingin menarik bibir Geisha saja agar sepanjang milik pinokio.

Senyum cerah di bibir gadis itu akhirnya terukir jelas, "okeyyy!!!"

"Mau hp yg mana Lo??" Tanya Ghavi

Kini sudah banyak beragam jenis hp terjajar rapi di depannya.

Geisha yang bingung hanya menatap polos Ghavi sambil berkata 'apa aja yang penting bisa buat main genshin'

"Bungkus hp apa aja mba, yang penting kuat buat main ghensin"

"Baik mas,mba di tunggu sebentar"

Setelah membayar dan mendapatkan barang yang mereka beli, kini mereka buat sedang berjalan sejajar, menghampiri gerobak mie ayam di pinggir jalan.

"Mangg !! Mi Ayam nya 2 ya !!" Teriak Geisha semangat

" Aduhhh neng!!, Tinggal seporsi nih mi ayamnya, gimana? " Mang mi ayamnya sedikit meringis.

" Yah gimana dong,,, semangkok berdua lo mau ngga? Kalau ngga, gausah beli deh" tanya Geisha.

"Buat lo aja, Gue masih kenyang" jawab Ghavi seadanya.

"Gapapa Ghav? Atau gausah aja deh ya, pulang aja yuk" sedikit ada rasa kecewa dalam raut wajahnya, ia menarik lengan Ghavin untuk berjalan ke arah motornya

"Udah beli aja dulu, gue gapapa,masih kenyang juga" Ghavi menahan tangan Geisha yang ingin menariknya pergi.

Geisha berpikir sejenak, akhirnya ia mengangguk kecil "makasih ya".

"Makasih mang" kini semangkok mi ayam telah berada di depan Geisha dan Ghavi.

Gadis itu menyuapkan satu sendok mi ke dalam mulutnya, senyuman manis terbit di wajahnya, mi ayam ini benar-benar enak.

Munafik jika Ghavi bilang bahwa ia tak lapar, karna kenyataan nya ia juga sangat lapar, karna ia hanya sempat makan selembar roti tadi pagi, dan kini telah menunjukkan pukul 19.30 p.m

"Beneran gamau Ghav?" Geisha tetap kekeuh menawarkan mi ayam itu kepada lelaki tersebut untuk kesekian kalinya.

Ghavi menggeleng bersamaan dengan suara perutnya yang meronta minta diisi.

"Dihh, sok-sokan nolak, akhirnya perut lo yang menjawab semuanya" Geisha hanya menggelengkan kepala, merasa lucu dengan tingkah ghavi

Ghavi hanya mengangguk, dan memakan mi ayam tersebut berdua bersama Geisha.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 11, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THEY OR THEY ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang