004

583 70 4
                                    

"Kalo gue masak gimana? Ada bahan kan di dapur?" Tanya Gea yang tiba-tiba muncul dari balik tangga.

★★★

"Anjing!"

"Bangsatt!!"

"Ayam ayam!"

Bukannya menjawab, mereka malah mengumpat, terkaget karena kedatangan Gea yang tiba-tiba.

"Kok pada ngumpat sih, kan gue nanya" kesal Gea menatap mereka heran.

"Lo ngagetin anjirr, ngapa tiba-tiba muncul kek gitu, mau jadi setan lo? Ketus ghavi.

"Y-ya kan gue dari atas, mana gue tau kalo gue ngagetin" elak Gea, "jadi gimana, gue boleh masak gak?, gue jamin deh kalian semua bakal candu tuh sama masakan guee." Ucap gea dengan dagu terangkat

"Emang lo bisa masak?? Ga yakin gue" tanya ghavi disertai kekehan meremehkan

"Eh lo!! , sapa sih namanya nih orang, gausah ngeremehin gue dong, ntar kalo kemakan omongan sendiri baru tau rasa lo" cibir Gea dengan bibir mengerucut.

"Gak bakal wlee" Ghavi menjulurkan lidahnya

"UDAH-UDAH STOP !!, Gea kita pesen online aja ya makanan nya?, Kamu baru sembuh, mending istirahat lagi gih di kamar, nanti kita bawain makanannya ke kamar kamu" ujar atha lembut


"T-tapi mas broo,,,, apk gofud nye lagi error, ntar malem baru di benerin dari pusatnya" celetuk sandy sambil menggaruk tengkuknya "kita juga gabisa beli keluar, noh liat lagi ujan deres"

"Nahkan, Emang gue tuh di takdirin buat berguna disini, biarin gue masak sekaliii aja ya please??" Gea mengeluarkan jurus andalannya, menatap mereka dengan mata berbinar dan senyuman manis.

"O-oke deh, lo bisa pakai dapur sekali, tapi ada syaratnya,, kita bakal awasin lo masak" ucap Gara sang ketua

"Oke"

🥄🥄🥄

Dan disini lah mereka ber tujuh, dengan Gea yang sibuk menyiapkan alat dan bahan, ditemani oleh enam manusia yang sedang duduk rapi di meja makan menatap dirinya intens.

"Kalo butuh apa-apa ngomong aja" ujar atha

"Iya"

Diawali dengan memotong bawang, cabai dan sayur sawi sebagai tambahannya, memasukkan bumbu-bumbu dan mulai me-kongsrang kangsreng bahan-bahan itu, Gea terlihat sangat lihai dalam memasak nasi yang ia goreng.

"Jadiii!!!!" Teriak Gea sangat senang

Tercium aroma lezat yang menyeruak masuk kedalam indra penciuman para laki-laki remaja di dapur itu. Dari tampangnya mereka sangat penasaran, bagaimana rasa nasi goreng buatan Gea ini, tak terkecuali si Ghavi, cuma karna menyadari ucapan nya di ruang tamu beberapa menit sebelum Gea memasak, membuat dirinya menahan diri untuk tidak mengeluarkan air liur yang sebentar lagi akan menetes.

"Selamat makan!!" Pekik Gea

"Eitss berdoa dulu" sela atha yang melihat teman-temannya yang sudah memegang sendok dan garpu di kedua tangannya.

"Oh iya, lupa mas broo" balas sandy

Mereka segera berdoa sesuai agama mereka masing-masing, dan langsung melanjutkan makan yang sempat tertunda tadi

THEY OR THEY ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang