007 | Aarav

578 78 7
                                    

Alooo sayang-sayangnya akuuuu. Udah berapa lama ya ga update ??, Sorry bngt seminggu kemarin tuh full ujian praktik buat kelulusan:), jadi keteteran bngt.

Sekarang udah lumayan longgar lah, padahal alur cerita itu udah banyak di otak, cuma males mikir kata² nya aja gituu hehe.

Happy reading !!!

%%%

"Lo siapa?"

"G-gue... Gue.." si Gea gugup, ia tak bisa menjelaskan siapa dirinya, karena dirinya sendiri pun bingung dimana dan siapa mereka.

"Atau jangan-jangan lo penyusup? " Ucap Arghi penuh penekanan.

"B-bukan!!, Y-yakali penyusup cantik gini" ucap Gea sewot.

Memang penyusup harus jelek ya?, Pikir mereka semua

"Terus, lo siapa?,mangkanya kalo jawab yang bener dong, gausah gagu kaya orang tolol!" Sarkas Arghi lagi.

Gea yang mendengarnya hanya bisa menghela nafas. Sepertinya dia memang harus menceritakan semuanya, agar tidak ada salah paham.

"Gue tadi malam ketemu orang bunuh orang, terus gue kepergok ngintipin dia, terus karna gue kaget gue pingsan, eh bangun-bangun tiba-tiba ada disini" Gea menjelaskan panjang lebar, tak lupa dengan wajah ketakutan nya yang sialnya malah menambah kesan imut di wajahnya.

Pemuda-pemuda yang mendengarnya meneguk ludah kasar, mereka sudah tahu jika orang yang dimaksud Gea adalah Aarav.

Mampus nih cewek. Pikir mereka dalam hati.

Ting!!, Terdengar suara langkah kaki mendekat, setelah melihat siapa orangnya, Gea reflek menggeserkan tubuhnya mendekati Gova. Pria imut tersebut kini tengah menelan ludahnya kasar.

"Ngapain sembunyi?" Tanya Aarav.

Mereka semua reflek mengarahkan pandangan kepada sang gadis kecil itu, yang kini telah bersembunyi di balik punggung Gova.

Gea sedikit menyembulkan kepala, melihat laki-laki yang tadi bertanya kepadanya.

Aarav yang gemas dengan sikap gadis ini mengangkat alisnya, menunggu jawaban.

"G-guee takut di bunuh sama lo!!, Gue masih mau hidup!!, Janji deh gabakal bocorin ke siapa-siapa" Gea mengeluarkan puppy eyes nya, berusaha untuk keluar dari zona berbahaya ini.

Aarav yang mendengarnya hanya terkekeh geli, sedangkan yang lainnya sedang berusaha mati-matian untuk menahan gemas dengan gadis tersebut.

"Memang dengan kamu berbicara seperti itu, saya akan melepas mu begitu saja hm? " Tanya kembali Aarav kepada Gea, ia kembali menyeringai yang malah membuat nyali Gea ciut kembali, padahal sedari tadi ia sudah menguatkan mental untuk menghadapi pria tersebut.

"N-nggak kayanya" cicit Gea pelan

Mereka semua sudah tak bisa menahan tawa mendengar jawaban yang dilontarkan gadis tersebut.

Di tengah kebisingan yang terjadi, seseorang datang dan mulai melangkah mendekati sumber keramaian tersebut.

"GHAVIII!!!" Teriak Gea yang membuat ruangan yang tadinya ramai dengan suara tawa kembali hening.

"Ssst, itu Ghava kak" bisik Gova di telinga Gea.

" Nggak kok, itu mukanya mirip Ghavi" bantah Gea dengan mimik polos.

"Lo kenal Ghavi ?" tanya Arghi dengan tatapan tak percaya.

"Kenal, dia sama temen² nya yang nyelametin gue ples ngasih gue tumpangan buat melanjutkan hidup" ucap Gea tersenyum. Baru beberapa jam mereka berpisah tapi rasanya Gea sudah sangat merindukan para anggota geng kill dragon.

THEY OR THEY ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang