7

2.8K 281 11
                                    

Setelah agak tenang, Sunoo membenahi pakaiannya dengan tangan bergetar dan bibir melengkung kebawah. Dia jalan keluar dan berniat pergi ke toilet, sesampainya disana Sunoo mencuci mukanya berkali kali dan menggosok kasar bibirnya juga meludah berulangkali berharap rasa jijik dari jari jari yg tadi mengacaukan mulutnya bisa hilang. Menatap tajam pantulan wajahnya sendiri di cermin toilet, memicing saat sadar ada warna kemerahan di lehernya bekas cekikan tadi.

Hikss..hikss

Lagi lagi menangis, matanya mengobarkan api kebencian sekaligus perih dan jijik pada dirinya sendiri "lemah banget sih lu Noo, goblok bodoh tolol sialan!!" Hikss...

Lama Sunoo diam di toilet tadi bahkan sampai jam pulang tiba. Hp nya sudah penuh dengan miss call dan spam chat dari Jungwon dan Niki yg menanyakan keberadaaannya, Sunoo hanya menatap datar layar hp nya. Beranjak lalu keluar dari toilet pergi menuju kelasnya.

.
.
.

Baru sedetik Sunoo membuka pintu kelas dia langsung disambut teriakan Jungwon "Yak! Apa gunanya hp kalau mengangkat telponku saja tak bisa!! Kau dari mana?! Membolos sampai 2 mata pelajaran!!" Jungwon berjalan cepat menghampiri Sunoo yg berjalan lambat memasuki kelas.

"Jawab Noo, kita khawatir dari tadi" Niki berjalan dibelakang Jungwon sambil agak mewanti wanti takutnya Jungwon kelepasan mengamuk dan memukul Sunoo.

Diam. Sunoo hanya diam dan menunduk, bingung ingin beralasan seperti apa. Ancaman Nicholas sepertinya sangat berpengaruh padanya, dia sadar betul dirinya bukan siapa-siapa, tak berprestasi, tak punya penggemar, tak punya image bagus, dia hanya anak yatim piatu miskin yg dibenci murid murid sekolahnya.

Tapi kalau soal menangis Sunoo sungguh tak bisa menahannya, berdiri diam dihadapan Jungwon dan Niki dengan bahu naik turun tanda dirinya sedang menangis terisak. Jungwon tak lagi banyak bicara, dia langsung memeluk Sunoo dan mengelus lembut punggung itu.

"Noo, kenapa? Ada yg jahilin lo? Lo diapain? Lo bolos karena diganggu seseorang?" Niki bertanya bertubi-tubi dengan perasaan penuh khawatir melihat sahabatnya menangis dengan suara yg terdengar memilukan.

"Anterin pulang" Suara lirih Sunoo memohon, wajahnya dia dongak kan untuk menatap wajah kedua sahabatnya bergantian "Tolong anterin sampe depan rumah" Matanya menyendu meminta tolong dengan melas.

Jungwon hapus air mata dipipi itu "Iya, kita anterin" Tangannya kembali merengkuh bahu bergetar itu untuk ditenangkan sedangkan Niki berjalan balik ke arah bangku mereka, mengambil ketiga tas tersebut "ayo pulang barengan" Jungwon merangkul bahu Sunoo dan menuntunnya untuk berjalan keluar kelas.

.
.
.

Sunghoon sedang duduk santai di kamarnya, men scroll sosial medianya tapi terlihat bahwa pikirannya sedang ada ditempat lain. Dia kepikiran sama kejadian di uks tadi, Sunghoon agak ragu dengan analisis matanya. Yg dia tangkap tadi adalah Nicholas dan Sunoo yg sedang bercumbu tapi dia tak yakin karena melihat ekspresi Sunoo yg ketakutan dan menangis pula.

Tapi otaknya mencoba menyangkal "bisa jadi mereka emang pasangan yg fetishnya nangis dan kasar gitu, agak bdsm" Terdengar konyol tapi si konyol Sunghoon ini setuju dengan pikiran konyolnya.

Saat sedang asik melamun tiba-tiba pintu kamarnya dibuka oleh seorang gadis "Oppa, temenin aku jalan yuk" Wonyeong gadis cantik yg waktu itu pernah Sunoo pergoki sedang jalan dengan Sunghoon. Mereka hanya sepupu kok, Wonyeong sedang libur (cuti) dari sekolahnya karena sempat mendapat pelecehan dari teman sekelasnya yg sekarang sudah tak tahu bagaimana nasibnya setelah di drop out sekolah.

"Mau jalan kemana? Mau keluar beli ice cream?" Nada bicaranya lembut seperti bicara dengan balita, Sunghoon itu anak tunggal memiliki saudara lebih muda yg sedang menginap dirumahnya membuatnya merasa punya tanggung jawab baru untuk merawat anak itu.

Sunghoon beranjak dari kasurnya dan mengambil jaket di atas kursi belajarnya "ayo kita jalan sepuasnya" Menggandeng tangan adik sepupunya itu untuk keluar dari kamarnya, melupakan pikiran rancunya yg tadi sibuk memikirkan apa yg terjadi pada si pemuda Kim.

SUSAH (sunsun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang