Sunghoon membuka pintu rumahnya, keadaan rumahnya sedang sepi karena kedua orang tuanya yg bekerja dan Wonyeong yg juga sudah kembali pulang ke rumahnya kemarin sore.
Dia masih terus genggamam lengah Sunoo, membawa anak itu masuk kedalam kamarnya. Mendudukkan anak itu ke pinggir kasurnya lalu pergi keluar untuk mengambil kotak obat.
Sunghoon tarik kursi belajarnya menghadap ke arah Sunoo, ia duduk disitu sambil mengolesksn obat merah ke cotton bud lalu menotolkannya ke luka dipinggir bibir Sunoo.
Kemudian mengambil cream luka dan mengoleskannya ke pergelangan tangan Sunoo yg memerah, Sunoo hanya diam dengan air mata yg tak berhenti keluar. Tapi tak ada isakan sedikitpun keluar dari mulutnya, dia takut akan dibentak Sunghoon lagi jika merengek.
Setelah selesai dengan acara mengobati, Sunghoon rapikan lagi kotak obat itu "tidur aja, gw bakal duduk diruang tengah kalau perlu sesuatu panggil gw" Sunghoon bicara tanpa menatap Sunoo, merasa tak dapat respon akhirnya Sunghoon pandang anak itu yg hanya diam menunduk dengan tangan yg saling meremat satu sama lain.
Sunghoon sadar betul kalau Sunoo merasa takut dan tak nyaman, tapi Sunghoon juga bingung dengan perilakunya sendiri. Dia hanya ingin menjaga dan melindungi anak itu, bisa jadi karena rasa bersalah dan rasa empati sebab kemalangan Sunoo sama seperti adiknya.
Sunghoon mengelus rambut Sunoo, tangannya turun perlahan untuk menyeka air mata itu "Tidur aja ya, kakak jagain kamu kok. Kakak juga ga akan macem-macem, sumpah" Sunghoon elus lembut pipi memerah Sunoo karena terlalu banyak menangis, memberikan pelukan kilat lalu bergegas keluar dari kamarnya.
.
.
.Sunghoon menepati omongannya, dia duduk diam di ruang tengah. Tadi Jay menelponnya memberi info bahwa dia dibuat berketerangan sakit, ini pertama kalinya Sunghoon bolos bahkan kabur sambil menggondol anak orang.
Kepalanya jadi merasa pening, dia duduk sudah hampir 3 jam sambil melamun memikirkan apa sebenarnya yg telah dia lakukan barusan.
Sunghoon pergi ke dapurnya untuk mengambil minum, setelah menuntaskan dahaganya dia ambil satu gelas lagi air minum untuk diberikan ke Sunoo.
Sunghoon mengetuk pintu kamarnya lalu membukanya perlahan, bisa dia lihat bahwa Sunoo masih tidur terlelap dengan posisi meringkuk seperti janin. Bibirnya kadang bergetar sesekali seperti ingin menangis.
Sunghoon lagi lagi merasakan perih dihatinya, ingatan saat dia menghujani Sunoo dengan kata kata pedas tiba-tiba terlintas
"Maaf, gw jadi nambah rasa sakit lo. Lo ketawa ceria terus, gw kira ga punya masalah berat apapun. Gw kira isi otak lo cuma tentang ngejar-ngejar cinta dan ngegangguin gw doang. Maaf, Noo"
Tangan Sunghoon bergerak mengelus rambut Sunoo dengan lembut, mencoba menyalurkan rasa nyaman agar adik kelasnya itu bisa tidur dengan lebih tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUSAH (sunsun)
FanfictionKim Sunoo remaja cerewet yang tergila gila sama kakak kelasnya si pangeran es yang tak tersentuh, terus mengejar walau si kakak dengan jelas menolak kehadirannya. Mari berdoa semoga Kim Sunoo dan cintanya bisa berakhir bahagia. #bxb #bl #sunsun #sun...