9

2.9K 288 4
                                    

Nicholas membawa Sunoo ke rooftop sekolah, tempat yg tidak sembarang orang bisa mengaksesnya. Hanya beberapa anak yg bisa termasuk anak osis, dan Nicholas ini wakil ketua osis jadi dia punya kunci pintu rooftop.

Sunoo didudukan nya pada kursi disana, seperempat bagian dari rooftop ini beratap untuk melindungi kursi kursi tak terpakai. Sunoo menurut saja dia diam dengan tangan agak gemetaran sejak ditarik tadi.

Nicholas berdiri dihadapannya sambil melipat tangan didepan dada "kamu belum ngasih tau siapa siapa kan? Iya kamu pasti belum karena kamu tau kalau ga akan ada yg percaya kan" Wajahnya ia dekatkan ke wajah Sunoo, kalimat bernada ancaman dan ekspresi meremehkan. Sunoo ingin menampar dan mencakar cakar wajah itu.

Sunoo menunduk dan menggeleng "Bagus! Kamu makin cantik kalo jadi penurut" Tangan kanan Nicholas terulur kearah Sunoo membuat Sunoo reflek mencoba menghindar, ternyata itu menyulut emosi Nicholas.

Dengan cepat rambut Sunoo ia jambak sampai wajah itu mendongak dan bibirnya meringis "Jangan berani berani lu nolak gw! Gampang banget buat gw ngeluarin lu dari sekolah ini" Jambakan nya dilepas perlahan.

Nicholas jalan kebelakang Sunoo, tangan kanannya memegang dagu Sunoo supaya berpostur tegap. Ia meletakkan dagunya dipucuk kepala Sunoo dan tangannya mulai mengelus lembut dagu Sunoo, tapi perlahan turun ke leher, bahu, lalu menyelinap masuk kedalam kerah baju depan Sunoo.

Tangan Sunoo menahan pergerakan Nicholas "Jangan lagi" Suaranya lirih dan bergetar, tapi ini Nicholas si brengsek yg maunya harus dituruti. Dia posisikan wajahnya kesisi kiri wajah Sunoo untuk berbisik "nurut aja selagi gw masih baik" Lalu mendaratkan satu kecupan ke pipi tembam itu.

Pegangan Sunoo pada tangan Nicholas mulai melonggar, maka dengan cepat Nicholas memasukan tangganya kebalik baju Sunoo, memilin gemas puting kanan Sunoo dan menarik nariknya kecil sesekali. Sunoo menggigit kencang bibirnya, tangannya terkepal kuat diatas pahanya.

Bibir Nicholas juga tak hanya diam, terus mengecup pipi, leher dan telinga Sunoo membuat Sunoo meremang dan merinding. Sesekali juga Nicholas akan menjilat rahang Sunoo sensual.

Sunoo menangis dalam diam, bahunya bergetar dan matanya tertutup rapat. Dalam hati berharap bahwa sebenarnya semua ini hanyalah mimpi buruk semata. Tapi Sunoo tersadarkan bahwa ini bukan mimpi disaat bibirnya terasa dihisap dan dijilati oleh Nicholas.

Tangan kanannya sudah dia keluarkan dari baju Sunoo, sekarang bergerak cepat membuka kancing seragam itu. Mengubah posisinya menjadi berdiri dihadapan Sunoo dengan badan agak menunduk.

Nicholas menjilat air mata Sunoo dipipi "Manis, semua yang ada di kamu itu manis. Lubang kamu juga pasti enak dan manis banget" Ucap sensual Nicholas sambil berubah agak berjongkok membuat wajahnya ada didepan dada Sunoo.

Seragam Sunoo sudah melorot dari bahunya, putingnya terekspos bebas dengan keadaan agak tegang dan memerah. Nicholas jilat jilat kecil puting kiri Sunoo, matanya menatap wajah Sunoo yg memerah menahan amarah.

"Akhh! Sakitt..hikss..."

Tiba-tiba Nicholas gigit agak kencang puting itu sampai membuat kedua mata Sunoo terbuka sebab kaget, menunduk menatap melas ke wajah Nicholas yg ada dibawahnya "udahh...hiks...ga mau" Air matanya semakin deras, dan senyum Nicholas semakin culas. Dia terus menyesap dan hisap rakus puting itu sambil memandangi wajah menangis Sunoo.

Cringgg cringg

Handphone Nicholas berdering, dia merogoh kantongnya dan mengeluarkan hpnya. Ternyata telpon dari teman sekelasnya, dia tolak telepon itu dan berdiri dari posisinya. Ternyata sudah jam belajar, dia tak boleh telat masuk ke kelas.

"Beresin diri kamu, kalo kakak ajak ketemu kamu harus langsung dateng. Paham kan?" Nicholas mengelus rambut Sunoo mendaratkan satu kecupan didahi itu lalu pergi dari sana.

Sunoo memasang kancing seragamnya dengan cepat, mengelap air matanya dengan kasar dan berdiri hendak pergi ke kelas nya.

"Waww...jadi lu ternyata mainannya Nicholas?" Sunoo terjengat dan menoleh cepat kearah suara itu, Heeseung muncul dari ruang gudang kecil dipojok rooftop "gw ngintip semuanya dari awal" Berjalan mendekati Sunoo yg wajahnya sudah tak karuan, takut, terkejut, marah, sedih dan khawatir.

"Jangan bilang ke siapa pun! Tolong!" Sunoo meremas ujung seragamnya kuat "hiks..tolongg..jang-hiks...an kasih tau..hiks siapa pun" Berdiri menangis kencang didepan Heeseung, persetan soal rasa malu dan gengsi.

"Ga usah nangis, gw ga minat buat nyiksa lo. Padahal gw udah agak seneng soal lo yg berani ngedeketin Sunghoon, tapi hari ini lu ga gangguin dia gw kira lu udah nyerah" Berjalan lebih dekat ke arah sunoo dan mengangkat dagu Sunoo agar pandangan mereka bertemu "ternyata lu kejebak sama setan kecil itu, kasihan."

Heeseung lalu pergi begitu saja setelah mengatakan apa yg ingin dia katakan. Sekarang, kekhawatiran Sunoo bertambah.

SUSAH (sunsun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang