11

3K 274 16
                                    

Sunoo berjalan loyo dikoridor menuju kelasnya, lelah sebab semalaman penuh dia hanya menangis bahkan dengan perut yang kosong. Kepalanya pening karena kurang tidur dan lemas karena tak makan malam juga tak sarapan, ia merasa sekarat.

Padahal ini masih sangat pagi dan baru sedikit murid yg berangkat, Sunoo sebenarnya punya waktu untuk membuat sarapan tapi tak ia lakukan karena tak punya nafsu makan.

Badannya terlonjak kaget saat tiba-tiba lengannya ditarik kasar oleh seseorang,
Sunoo sempat lupa bahwa dia sedang berurusan dengan setan kecil ini.

Sunoo sedang dalam mood yg sangat buruk dan rasanya dia siap untuk meledak kapan saja terbukti dengan Sunoo yg berani bersuara menolak perlakuan Nicholas.

"Lepasin!" Suaranya setengah berteriak yg membuat Nicholas agak terkaget "oh, dapet keberanian dari mana lo sampe berani teriak ke gw?" Ucapan bernada santai itu dibarengi dengan senyum miring meremehkan.

Sunoo menarik kasar tangannya agar terlepas dari genggaman Nicholas, ia sudah bersiap lari tapi ternyata ada 2 kakak kelas lain yg menahan bahunya dari belakang "eyy ga bisa kabur hahahaaa" Mereka berdua adalah teman sekelas Nicholas.

"Seret ke gudang olahraga" Perintah Nicholas yg langsung diangguki kedua orang tersebut. Sunoo meronta memberontak hebat tapi kekuatannya tak sepadan apalagi dengan kondisinya yg sedang loyo. Ada beberapa orang yg menatapnya tapi langsung membuang muka seakan tak pernah melihat kejadian tersebut.

.
.
.

Sunoo dibanting ke atas kasur matras olahraga digudang itu, masing-masing tangan dan bahunya ditekan kuat agar tak bisa kabur. Kakinya menendang udara kosong dengan brutal dan terus berteriak minta dilepaskan, tapi ruangan ini ada di ujung sekolah dan tak ada yg akan datang kesana kecuali ingin mengambil barang, ditambah lagi sekarang masih sangat pagi dan sepi.

Nicholas menduduki kedua paha Sunoo membuatnya benar-benar tak bisa berkutik sedikitpun, mulutnya juga sudah disumpal handuk kecil semakin membuat kondisinya terpojok.

Mata Sunoo melotot saat melihat apa yg dikeluarkan Nicholas dari kantong celananya, itu sebuah kamera kecil yg kelihatannya sedang merekam.

"Kita bakal bikin film dokumenter hari ini dengan aktor utama yaitu si manis Kim Sunoo" Nicholas menyodorkan kamera itu kedepan wajah Sunoo lalu turun perlahan ke dada, lalu ke perutnya.

Tangan kiri Nicholas terulur menyingkap seragam Sunoo dan mengelus elus perut putih itu "cantiknya, keliatan enak" Kamera itu diangkat lebih tinggi agar bisa merekam setangah badan Sunoo.

Kemudian satu orang disisi kanan Sunoo membuka satu persatu kancing seragamnya "Hngg! Hangbb" Sunoo berusaha bicara tapi tak jelas, mulutnya penuh dengan handuk sampai rahangnya mulai terasa sakit.

"Duhh, mau ngomong apa sih kamu? Ga kedengeran jelas" Nada mengejek dengan senyuman pongah yg paling dibenci Sunoo seumur hidupnya.

Kini atasan Sunoo sudah lenyap, badannya terekspos dan terekam dengan bebas. Matanya sudah berair "kenapa hidup gw kayak gini" Mengumpati nasibnya yg selalu terkena kemalangan.

Nicholas mendekatkan lagi kamera itu kewajah basah Sunoo "Aduh...makin sexy deh kalo nangis gini. Sedih ya? Marah ya karena mau diperkosa rame rame?" Mata Sunoo menatap nyalang wajah Nicholas "bajingan bangsat!" Berteriak mengumpat keras didalam hatinya, bersumpah serapah dan berharap manusia didepannya ini lenyap dari bumi.

Nicholas tanpa ancang-ancang langsung mencubit keras puting kanan Sunoo membuat Sunoo menengadah menahan sakit, ketiga orang disana malah tertawa kencang melihat reaksi Sunoo.

Kamera itu kiri turun merekam aktivitas Nicholas yg sedang memilin dan mencubiti puting Sunoo.
"Lucu banget puting lo, jadi pengen gw jilatin" Kalimat tak senonoh itu dibalas dengan gerakan menggeliat Sunoo yg mencoba menjauhkan dadanya dari tangan Nicholas "sia sia banget lu begitu"

Nicholas kini pindah posisi menjadi duduk diantara kaki Sunoo, menaruh kedua kaki itu ke sisi kiri bahunya lalu memeluknya dengan satu tangan agar tak memberontak. Kamera itu ia letakan sebentar agar tangan kanannya bisa membuka celana Sunoo lalu kembali meraih kameranya untuk merekam Sunoo yg saat ini sudah sepenuhnya telanjang.

"Waww...bakal jadi bokep favorit gw sih ini" Ucap Nicholas sambil menyoroti setiap bagian tubuh Sunoo dengan kameranya "shh...ga tahan"

Nicholas meminta salah satu temannya untuk memegang kamera itu sementara dirinya membuka resleting celananya dan mengeluarkan penisnya yg sudah tegang, menyelipkan penis itu ke tengah-tengah himpitan paha Sunoo yg montok dan mulus "aahhss...baru paha doang tapi udah seenak ini, shit!" Pinggulnya dia maju mundurkan dengan perlahan. Lidahnya juga tak tinggal diam menjilati betis mulus Sunoo.

Sunoo sudah pasrah, dia pasti akan habis hari ini juga. Dia sudah memikirkan akan pindah dan pergi ke kota mana setelah pemerkosaan ini terjadi, karena dia yakin ia takkan mampu tinggal ditempat ini lagi.

Tangisan Sunoo semakin kencang, bahunya bergetar dan matanya terus basah. Kepala menggeleng brutal tapi hanya ditertawai oleh yg lainnya.

Lalu, seperti dejavu suara pintu terbuka dengan agak keras pun terdengar disusul umpatan dari suara yg semalam jadi penyebab Sunoo menangis "Bangsat!"

SUSAH (sunsun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang