Hai hello annyeong, call me Aii🐣
This is my first story, semoga kalian suka:)
Maaf apabila ada kesamaan nama, cast, karakter, tempat, atau peristiwa dengan cerita lain, itu tidak disengaja🙏
Jangan lupa follow, vote and comment yaa!
Orang yang gak open minded, dan cuma bisa hate comment doang gak usah baca cerita ini yaa, thank you🌷
Happy reading!
*****
"GASENDRA."
Teriakan bernada berat itu terdengar di telinga seorang cowok bernama lengkap Gasendra Megantha Raymoon,Gasendra. mendengar suara yang sangat tidak asing baginya itu sontak membuat ia bangun dari tempat duduknya. ia berjalan dengan gagah menuju halaman sekolah yang sudah sangat ramai itu, tangan kanannya memegang tongkat baseball yang selalu ia bawa kemana-mana, rambutnya acak-acakan, telinga bertindik khasnya, dua kancing seragam bagian atas yang sengaja terbuka hingga menampilkan kaos hitam serta kalung bergambar tengkorak.
"GASENDRA KELUAR LO, WOI MANA KETUA KALIAN YANG SOK JAGO ITU"
Teriakan itu terdengar lagi, membuat Gasendra dan anggota ranger gang lainnya geram. "Berisik, mau apa lo cari gue?!" tanya Gasendra tenang berusaha menahan emosinya.
"Mau minta tanda tangan kali sen" celetuk Juan yang membuat anggota ranger gang yang ada disitu sontak saja tertawa keras.
"Anjing diem lo, gue gak ngomong sama lo" desis Kenzo menatap nyalang Juan.
Juan langsung kicep dibuatnya "Anjir santai dulu gak seh" batinnya meringis.
"Pftttt mampus!, banyak bacot sih lo" ucap Arsya tertawa tertahan.
"Ketua gue kritis di rumah sakit" ucap Kenzo membuat Gasendra menaikkan satu alisnya.
"Dan itu karena lo!!" lanjutnya penuh emosi.
Gasendra terkekeh kecil "Itu bukan karena gue, itu karena dia yang sok jago datengin gue, cari masalah berujung cari mati." sahutnya tersenyum miring.
"Itu akibatnya kalo cari masalah sama gue, tau kan? cari masalah sama gue sama aja cari mati" bisiknya di telinga Kenzo membuat cowok itu mengepalkan tangannya.
Bugh.
"Sialan lo Gasendra" umpat Kenzo memukul rahang gasendra
Gasendra mengusap sudut bibirnya yang berdarah karena pukulan Kenzo "Ternyata gak cuma ketuanya aja yang sok jago, tapi wakilnya juga. dateng ke sini sendiri, tapi tenang aja anggota gue gak sebanci itu ngeroyok orang yang posisinya lagi sendiri" ucapnya seraya menepuk pundak Kenzo.
"BACOT LO ANJING" sentak Kenzo menyerang Gasendra.
Bugh.
Bugh.
Bugh.Dengan gesit Gasendra menghindar, Lalu menyerang balik Kenzo membabi buta.
Bugh.
Bugh.
Bugh
BughGasendra menghentikan pukulannya melihat Kenzo yang sudah terkapar lemah dibawahnya. "Mending lo pergi sebelum gue abisin disini!" ucapnya menarik nafas untuk meredam emosinya.
Kenzo bangkit, ia memegangi perutnya yang terasa sangat nyeri karna pukulan Gasendra. "Sssh,tunggu pembalasan gue Gasendra" ucapnya sambil meringis pelan.
Tak mau mati konyol Kenzo segera menaiki motornya, lalu meninggalkan SMA Alatra.
Anggota ranger gang bersorak melihat aksi ketuanya yang sangat keren dimata mereka, membuat suasana halaman sekolah Sma Alatra menjadi ricuh.
"Wooohoo mantap pak lead"
"Wohoo leader gue nih senggol dong"
"Alay banget kata-kata lo jamaludin"
"Anjing,nama gue bukan jamaludin"
"Wih mantep sen gak sia-sia gue ngajarin lo ilmu bela diri, bangga gue sama lo" ucap Juan seraya menepuk-nepuk pundak Gasendra.
Gasendra hanya berdehem, Menepis pelan tangan Juan dari pundaknya.
"Halah ngajarin dari hongkong, ada juga lo yang diajarin sama si Gasen" ucap Denta mencibir.
"Anda dimohon untuk diam ya" sahut Juan sambil tersenyum paksa.
"ADA APA INI RAME-RAME? JAM ISTIRAHAT SUDAH SELESAI, SEMUANYA BUBAR, MASUK KE DALAM KE KELAS MASING-MASING!!" teriak Bu Dita bertolak pinggang.
"HUUUUUU!!" sorak anggota ranger gang yang tidak terima disuruh masuk kelas.
"APA HAH? CEPAT SANA MASUK! MAU SAYA HUKUM?" teriak Bu Dita lagi.
"Aduh nggak dulu deh bu makasih, Saya pamit undur diri,punten" ucap Raffa sambil membungkuk.
Gasendra mengisyaratkan anggotanya untuk masuk ke kelas masing-masing. "Masuk" ucapnya datar.
"Siap pak lead" ucap anggota ranger gang serempak, lalu memasuki kelas masing-masing.
"Kalo sama si cunguk muka datar aja langsung nurut, Giliran sama saya kudu di gebrak-gebrak dulu" ucap Bu Dita kesal.
"Udah atuh ibu geulis jangan marah-marah mulu, nanti cepet tua loh terus suami ibu berpaling ke janda bahenol. mau emang?" ujar Juan bermaksud menenangkan Bu Dita.
"Diam kamu cacing keremi!, jangan memancing emosi saya!. sana kalian masuk sebelum saya geprek" ucap Bu dita mencibir seraya menatap tajam Juan.
"Kata-kata bu dita emang gak pernah gagal untuk menyakiti hati seseorang" batin Juan meringis.
"Masuk ke mana nih?" tanya Arsya menaik turunkan alisnya.
"Ke hatikuh" sahut Juan sambil mengedipkan matanya.
"Najis geli anjir, udah gak beres nih bocah berdua" ucap Denta bergidik ngeri.
Melihat Arsya dan Juan yang sudah tidak beres, Gasendra langsung menyeret dua cecungkuknya itu memasuki kelas.
"Aduh anjing sakit sen, leher gue kecekik nih" ucap Arsya sambil meringis memegangi lehernya.
"Pasrah aja dah gue mah" ujar Juan dengan muka nelangsanya.
"Diem, gak usah banyak bacot! jalan aja!!" sahut Denta seraya memukul pelan pantat Arsya dan Juan menggunakan tongkat baseball milik Gasendra.
"Saya sama Austin pamit masuk kelas ya bu, permisi" ucap Willyam membungkukkan badannya.
"Permisi bu" pamit Austin sopan,memberikan senyum termanisnya kepada bu dita.
"Iya nak silahkan" balas Bu Dita tersenyum.
"Emang cuma Austin dan Willyam doang yang bener di antara cunguk-cunguknya yang lain" gumam Bu Dita.
"Duhh a Agus" lanjutnya memegangi kedua pipinya seraya membayangkan senyum manis Austin, si aa bandung itu.
Fyi,Bu Dita adalah salah satu fans terberatnya austin,kalo kata Bu Dita mah aa Agus garis keras!!.
****
Gimana part ini?
Segitu dulu ya, see you next part guys👋💓
Jangan lupa tinggalin jejak🌟💬!
Share cerita ini ke teman-teman kalian/ke sosmed yang kalian punya biar banyak yang baca cerita Gasendra💓
KAMU SEDANG MEMBACA
GASENDRA [ON GOING]
Teen Fiction[FOLOW SEBELUM MEMBACA] [REVISI SETELAH ENDING] Tentang Gasendra Megantha Raymoon si Leader of Ranger Gang yang kejam bak iblis pencabut nyawa jika sedang melawan musuh, bertemu dengan Alasya Qianzy Lais si gadis random banyak tingkah, tapi selalu m...