[FOLOW SEBELUM MEMBACA]
[REVISI SETELAH ENDING]
Tentang Gasendra Megantha Raymoon si Leader of Ranger Gang yang kejam bak iblis pencabut nyawa jika sedang melawan musuh, bertemu dengan Alasya Qianzy Lais si gadis random banyak tingkah, tapi selalu m...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"DIEM NGGAK? GUE TUH GAK SUKA SAMA DIA! KENAPA SIH CIE-CIE IN MULU."
Alasya yang baru saja datang langsung disambut dengan teriakan membahana milik Delvira. Seperti biasa, kalau cewek itu sudah berteriak seperti ini ada Elena, Syena dan Gisel yang menjahilinya. Mereka bertiga sering kali menjahili Delvira lantaran sifatnya yang pendiam tapi sensitif, Hal itu membuat Elena, Syena dan Gisel sangat senang menjahilinya.
"Ngapa lo? Kaget liat si Delvira teriak?" ucap Elena melihat salah satu teman dari teman sekelasnya yang beda kelas itu melongo.
"Iya, kaget gue si Delvira kan anaknya jaim. gue gak pernah liat dia teriak" balas seseorang itu, Lini.
Alasya menarik kursinya sebelum ia duduki, lalu menaruh tasnya diatas meja. "Jaim? Gak tau aja dia kalo tantrum kek gimana."
"Alll" Alasya tertawa mendengar rengekan Delvira.
"Tumben dateng pagi Al" kata Syena.
"Gue berangkat bareng si Kinan, dia kan berangkatnya pagi" Raut wajah Alasya kembali muram seperti tadi dijalan saat ia berangkat bersama Kakaknya. "Mamah gue nyuruh dia buat bangunin gue dan berangkat bareng sama dia."
"Kesel banget gue, lagi enak-enak tidur dibangunin. Mana tuh anak pake nyiram gue segala lagi" dengusnya.
Syena, Elena, Gisel, Diandra dan Delvira tertawa mendengar cerita temannya itu. "Serius lo disiram? haha" Gisel kembali tertawa sembari memukul-mukul Elena yang berada disampingnya, "Rese banget anjir Kak Kinan."
"Lo juga rese ya tai" cibir Elena mendelikkan matanya.
Alasya memanyunkan bibir dengan menyilangkan tangannya didadanya. "Emang! Dia emang rese banget" ucapnya. "pengen gue buang! Ada yang mau nampung?."
"Aduh nggak deh makasih! beban gue udah berat, masalah gue udah banyak. Masa mau gue tambah dengan nampung Kakak lo?" kata Syena tersenyum tertekan.
tak mau sahabatnya kesal lagi mereka mengajak sahabatnya itu berjalan-jalan keluar kelas.
"Udah gak usah kesel gitu, keliling yok nyari cogan" rangkul Syena menggiring Alasya keluar dari kelas mereka. "Ayok dah."