(name)?

712 122 4
                                    

Di malam harinya













"moona.."





"moona..."





"moona...."







"...selamatkanlah neteyam.."





"(name)..."





"(name)... Selamatkan lah neteyam.."





"seperti yang kau ucapkan (name)..."





"moona.. latihlah kemampuanmu..."






"...gunakan kekuatanmu untuk menyelamatkan neteyam.."






"...dan juga pandora..:








Moona terbangun dari tidurnya, mukanya penuh keringat, nafasnya terengah-engah, dadanya terasa sesak.

"hah.. hah..."

"siapa (name)?" gumam moona.

"neteyam..."

"....mengapa aku harus menyelamatkan neteyam?"

" apa yang akan terjadi dengan neteyam?"

"neteyam..."

"apa hal yang akan menimpamu.."

Tanpa disadari, air mata mulai membasahi pipi moona.

"mengapa aku menangis?"

"dadaku terasa sangat sesak.." ucap moona sembari memegang dadanya.

"mengapa rasanya sangat sedih?"

Air mata mulai semakin deras keluar dari mata gadis itu. Moona menangis, tapi tak tahu karna apa..

"k-kenapa aku menangis" ucap moona tersedu sedu.

"neteyam.." ucap moona lirih.

Ao'nung terbangun karna mendengar suara tangisan.

"siapa yang menangis?" tanya ao'nung.

Ao'nung berjalan mendekati asal suara tangisan tersebut, betapa terkejutnya ao'nung ketika melihat moona menangis.

"moona?.." gumam ao'nung.

Ao'nung mulai mendekati moona, lalu duduk didepannya.

"ada apa moona?" tanya ao'nung sembari mengelus rambut gadis itu.

"neteyam.." ucap moona lirih.

"neteyam?" tanya ao'nung dengan suara yang kecil.

"huh, sudah pasti ini karna dia sedang dimabuk cinta. Pasti dia menangis karna kangen atau apalah itu" gumam ao'nung dengan muka malas.

"moona.. Andaikan kau bersamaku" gumam ao'nung sembari menatap moona dengan penuh perasaan.

"kau takkan menangis seperti ini, kau akan melihat diriku, pagi, siang, sore, bahkan di malam hari sekali pun" gumam ao'nung.

Ao'nung mengelus rambut moona sembari tersenyum.

"moona.. Ayo kita kedepan" ajak ao'nung.

Ao'nung menarik tangan moona, dan berjalan menuju depan rumah, lalu duduk di tepian.

"lihatlah pemandangan langit di malam hari ini moona, mungkin itu bisa menenangkan dirimu" ucap ao'nung menunjuk ke arah langit.

Moona menghentikan tangisannya, lalu mendongak ke atas, dan melihat langit malam yang sangat indah.

"sudah lebih baik?" tanya ao'nung.

"ya, terimakasih kak" jawab moona dengan senyum kecil nya.

"sama-sama" ucap ao'nung membalas senyuman moona.

Tampaknya, Ao'nung mempunyai perasaan spesial kepada Moona, akan tetapi Moona hanya menganggap Ao'nung sebagai saudaranya, Tak lebih.

(yahahaha kasian nt)
















Pagi hari

Moona duduk ditepian, mengayunkan-ayunkan kakinya di air, wajah moona terlihat sedih.

Dari kejauhan, Neteyam melihat moona yang tampaknya sedang bersedih, lalu berjalan menghampirinya.

"hai moona" sapa neteyam.

Moona menengok ke arah Neteyam, lalu tersenyum.

"oh! neteyam, halo!" seru moona.

Neteyam duduk disamping moona, dan mulai memasukkan kakinya ke dalam air.

"so, what is it, princess?" tanya neteyam.

"aku.. Merasa akan ada hal buruk menimpamu.." ucap moona dengan nada sedih.

"...sangat buruk" lanjut moona.

"hal buruk?" tanya neteyam.

"tenang saja, moona" ucap neteyam mengelus kepala moona.

"aku akan menjaga diriku sebaik mungkin" ucap neteyam.

"...aku janji"

"neteyam.. Berjanjilah kau takkan meninggalkanku" pinta moona.

"aku berjanji, princess" ucap neteyam lalu mengecup dahi moona.

Moona terkejut, dan segera mengganti topik.

"neteyam, aku bermimpi, ada yang memanggil nama (name)" ucap moona.

"tapi aku tak mengenal (name)" lanjut moona.

"(name)?" tanya neteyam.

Tiba tiba terdengar suara perkelahian, hal itu membuat mereka berusaha mendengar lebih jelas suaranya.

Neteyam mendengar suara lo'ak, neteyam segera berdiri.

"tunggu disini, moona" ucap neteyam.

"neteyam, kau mau kemana?" tanya moona.

"sepertinya lo'ak terlibat dalam perkelahian, aku akan melerainya" ucap neteyam, lalu pergi meninggalkan moona.

"lo'ak bertengkar? Dengan siapa ya?" gumam
moona.












Beberapa saat kemudian

"huh, lama banget" gumam moona.

"aku akan menyusul" ucap moona.

Moona berdiri dan berlari menyusul neteyam.
Dari kejauhan moona melihat neteyam, lo'ak, ao'nung, rotxo, dan beberapa orang lainnya sedang berkelahi.

"oh astaga, neteyam!" ucap moona berteriak.

Moona sudah berada di dekat mereka. tiba tiba, kepala keluarga sully datang melerai mereka, lalu membawa neteyam dan lo'ak bersamanya.

"kiri, apa yang terjadi?" tanya moona kepada kiri.

Lalu kiri menjelaskan semuanya dari awal hingga akhir.

"astaga.."

"aku akan mengobati neteyam nanti" ucap moona.

"kiri, kau mau membuat kalung kerang bersamaku?" tanya moona.

"boleh, ayo!" jawab kiri antusias.

































--------  -------- ---------- ----------- ---------- -------- ----------

EH SUMPAH, AKU BARU SADAR DI CHAP INI ADA BEBERAPA KESALAHAN NAMA
😭😭😭😭😭😭

aku mau minta tolong, kalo kalian ngerasa ada kesalahan atau ada yang janggal, kasi tau yaa

lov u all 💐💐💐💐💐

Moona Te laurine D'syna • Avatar : The Way Of WaterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang