Delapan : Sex Pembalasan Kematian ( 3 )

2.8K 146 23
                                    

"bukannya kau bisa menyuap polisi polisi laknat itu....." seketika aldi bicara demikian.

Saya masih ga percaya dengan apa yang saya dengar. Gimana Aldi bisa tau kalau saya menyuap polisi polisi itu? "maksud aldi, polisi polisi mah bisa disuap kan sama uang. Jadi gampang kalo sama mereka mah. Apalagi kan mas punya banyak uang..." ooohhh ternyata ini yang dia maksud.

"tapi ga sore ini ya kita seks di dalam hutannya ya, kita main dulu di tempat tidur"

"iya mas, aldi udah ga sabar mau ngerasain batang mas lagi" ini yang saya mau. Dengan mulut manis aldi bertekut lutut juga. Kita berdua langsung menuju kamar lagi. Aahhh siap siap makin enak. Saya ambilin pelumas bersensasi dingin. Ini pasti akan makin enak.

"kita pakai ini ya, biar makin lama dan enak mainnya" aldi mengangguk sambil melepaskan semua bajunya. Setelah lepas semua aldi naik lagi ke tempat tidur. Dia langsung mencium bibir saya dan melumatnya dengan liar. Anak ini bener bener bikin makin nafsu, sebelumnya drama yang bikin saya mikir tapi kayanya ini nambahin sensasi nikmat persenggamaan kita. Ada sedikit drama ngambek nya gapapa lah.

Yang penting makin enak. Sambil terus berciuman tangan saya ga mungkin diam. Saya eratkan pelukannya dan makin merapatkan tubuh aldi dengan tubuh saya. Tangan kiri saya meraih pantatnya dan meraih lubang kenikmatan itu dan saya masukin jari tengah saya.

"ooouuuhhhhh enaakk masshhhh" lenguh aldi setelah melepas ciumannya. "tapi akan lebih enak kalo pake inihhhh" ucapnya sambil megang batang kontol saya. Saya kembali mencium aldi tanpa merespon apa yang dia ucapin. Sepertinya aldi udah ketagihan sama kontol saya.

Ciuman kita ga bisa dihentikan. Liur aldi terasa sangat manis saat ini. Meskipun kita berdua ciuman tidak seperti awal. Tapi kali ini kita lebih nikmatin ciuman yang sudah dicampur dengan perasaan, bukan hanya melalui dari nafsu birahi. Jemari kiri saya masih masuk membelai lubang kenikmatan aldi, "heeemmmpphhh eemmpphhhhh" aldi bergumam menikmati ciuman sambil merasakan kenikmatan di lubangnya. "oouuhhmmphhh heemmmpphhh aahhmmmppppp" badan aldi juga menggeliat sehingga membuat kontol saya bergesekan dengan pahanya.

Kepala kontol saya juga sudah lumayan banyak ngeluarin percumnya. Dari posisi sini saya bisa liat cincin kawin saya yang ditaruh diatas meja sana, istri bilang kalo itu juga adalah jimat. Jaman sudah maju masih percaya pakai jumat, mau kaya ya berusaha bukan mengandalkan penglaris atau jimat. "masss heemmpphhh lagi mikirin apa?"

"engga, aku lagi nikmatin kebersamaan sama kamu" kembali saya kecup bibirnya yang berujung ciuman nikmat lagi. Tangan aldi juga sudah mengurut batang kontol saya sedari ciuman tadi.

"masukin lagi ya masshh" aldi bergerak ke atas saya. Dengan posisi memunggungi saya aldi mempersiapkan batang kontol saya di depan anusnya. "mass nanti jangan kocook kontol aku ya. Aku ga mau cepet keluar"

"iya aldi sayang.." blessss kontol saya kembali masuk. "aaahhhh enakkkkk"

"ooouuhhhh aku mau bikin mass enak lagi yahhh" aldi langsung naik turunin anusnya.

"uuuhhhhhh aahhhhh" gesekannya bener bener nikmat. Aldi terus naik turunin anussnya. "aahhhh iyah aldihh kamu pinter..."

"kontol mass juga makin enaakkk eemmmphhhhhhh hhemmmpppp" kedua tangan aldi sekarang bertumpu di dada saya. Sesekali remasannya membuat saya melenguh nikmat. Posisi bottom on top salah satu favorite. S

aya bisa menikmati pemandangan kontol saya yang sedang dieksploitasi untuk mendapatkan kenikmatan. "mashhhh, aldi mau bersandar di badan masss yahhh aahhhhh aahhhhhhh" aldi merebahkan tubuhnya di atas badan saya. Saya paham gimana capeknya ngerasain nikmat sambill nahan goyangan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 15, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dedemit Kampung CiheudangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang