BAB 13 | CAUGHT 0.1

1.4K 8 0
                                    

The Dress :

Ella menatap tubuhnya dengan seksama dari pantulan cermin besar yang ada di pintu lemari, dia berputar-putar guna melihat keseluruhan penampilannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ella menatap tubuhnya dengan seksama dari pantulan cermin besar yang ada di pintu lemari, dia berputar-putar guna melihat keseluruhan penampilannya. Penampilan yang khusus ia persembahkan untuk menyambut kedatangan Felix malam ini.

Satu jam setelah chat WhatsApp yang ia kirimkan berdasarkan instruksi Lisa, Felix membalas chat itu dengan singkat. "Kakak pulang jam 10." Tapi kesingkatan dari jawaban itu justru menjalar ke hal-hal rumit yang harus Ella lalui.

Lisa, yang berlaku sebagai spiritual guide nya dimisi ini, segera memerintahkan gadis itu untuk pergi ke salon, tentu izin untuk pergi ke salon tidak Ella dapatkan dengan mudah, Kakaknya -- Jennifer, adalah perempuan yang sangat ketat, banyak alasan yang wanita itu lontarkan supaya Ella tidak pergi ke salon, salah satunya : "kamu mending belajar buat persiapan masuk kampus, seminggu lagi, kan, itu? Dari pada ke salon. Kamu, tuh, masih kecil. Ke salonnya kapan-kapan aja, bareng kakak."

Ella tentu tidak bisa berkutik banyak, sekarang hidupnya diatur penuh oleh kakaknya, karena dia tinggal dirumah kakaknya itu. Beruntung Lisa punya 1001 akal, sahabatnya itu berinisiatif untuk menjemput Ella dan mengajaknya keluar dengan dalih belajar bersama di perpustakaan kota, dan benar saja, rencananya berhasil. Jennifer malah sangat senang medengar itu.

Setelah kurang lebih 5 jam, Lisa membuat Ella melakukan banyak perawatan, dari ujung rambut sampai ujung kaki, dan disinilah dia sekarang. Berada di depan cermin dengan penuh percaya diri, mengagumi setiap lekuk di tubuh sintalnya.

"Duh, ternyata dadaku besar banget ya, pantesan Lisa sering bilang kalau dia iri." Ella terkikik geli melihat dadanya yang sedikit menyembul dari balik dress berbahan jeans ketat.

Perlahan Ella mencoba menyentuh dadanya sendiri, sebelumnya dia tidak pernah melakukan ini diluar kegiatan mandi, bahkan saat mandi saja Ella enggan menyentuh bagian-bagian pribadinya. Dia takut jika asetnya akan lecet.

Namun, saat ini dia malah ingin menyentuhnya. Perlahan ia menangkup kedua payudaranya, lalu meremasnya pelan. "Ahh," desah Ella yang tanpa sadar merasakan kenikmatan hanya dengan sentuhan sederhana itu.

Kini ia sadar, ucapan Lisa saat berada di tempat spa tadi adalah benar. Sahabatnya itu menuturkan jika menyentuh tubuh dengan tangan sendiri awalnya terasa begitu nikmat, namun... jika terus-menerus dilakukan, maka tubuh kita jadi menginginkan kenikmatan yang lebih, sentuhan tangan sendiri tidak lagi terasa nikmat.

Lisa juga menceritakan pengalaman masturbasinya sembari tubuh mereka yang hanya dibalut handuk dipijat oleh spa therapist (ngga tau namanya, pokok orang yang kerja di tempat spa😭) tanpa canggung ataupun malu, Lisa menceritakan pengalaman masturbasinya yang pertama dengan begitu detail.

Mulanya, dia kecanduan menonton video dan membaca buku-buku dewasa, sampai Lisa belajar memuaskan hasrat seksual dirinya sendiri. Awalnya dia hanya berani menggunakan tangan dengan cara meremas dan mengesek dengan perlahan, dia masih takut untuk melukai aset berharganya.

Our Beautiful Sins (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang