"Maukah kau menjadi kekasihku, Seonghwa? Aku mencintaimu, dan aku berjanji akan menjadi kekasih yang baik." Tiba-tiba San mengatakan itu ketika mereka di dalam mobil menuju pesta yang diadakan Edward.
Seonghwa menatap San dalam senyum, lalu terkekeh, "Jawabannya nanti saja. Setelah pesta."
San membalas senyum Seonghwa, lalu terkekeh geli, "Dasar, kau sengaja ya, mau menyiksaku sepanjang pesta, harap-harap cemas akan jawabanmu?"
Mereka lalu tertawa bersama.
Benar kata Jisoo kemarin, Edward benar-benar tidak pelit kepada para karyawannya. Pesta yang diadakannya di rumahnya sangat elegan dengan menu makanan yang mewah dan luar biasa. Para pelayan berdiri hilir mudik menawarkan makanan kecil dan minuman di nampan. Sementara di meja prasmanan, makanan tampak tidak ada habis-habisnya.
"Ramai sekali di sini" San menggenggam lengan Seonghwa dengan lembut, "Mungkin kita harus minggir supaya tidak tertabrak."
Pesta ini diadakan di kebun di halaman belakang rumah Edward yang sangat indah. Rumah itu bergaya western dengan cat putih mendominasi keseluruhan bangunannya. Dan warna lain yang dominan adalah hijau. Warna itu memenuhi hamparan rumput luas yang tertata rapi, dengan lampu-lampu kuning yang temaram, menambah keeksotisan suasana pesta. Sementara itu, meja prasmanan dihidangkan di gazebo luas, di tepi kolam renang.
Pemilik pesta itu, Edward tampaknya tidak ada. Seonghwa membatin, matanya sudah mencari kemana-mana, tetapi dia tidak bisa menemukan sosok itu.
"Aku akan mengambilkanmu minum" San bergumam lembut, "Kau tunggu di sini."
Seonghwa menganggukkan kepalanya dan tersenyum, lalu membiarkan San menembus kerumunan orang yang lalu lalang, mencari minuman.
Seonghwa berdiri di tempat itu beberapa saat, melayani beberapa teman yang menyapanya. Tetapi lama kemudian dia mengernyit karena San tak kunjung datang.
"Kau datang sendirian di sini?" suara itu sangat familiar, membuat Seonghwa menoleh dengan tegang. Dan benar juga. Edward yang berdiri di sana, dengan segelas minuman di tangannya, menatapnya dengan pandangan yang tidak terbaca.
"Eh tidak" Seonghwa menoleh ke belakang, mencari sosok San yang tak kunjung datang, "Saya datang bersama San."
"Lalu di mana dia?" Edward mengernyitkan keningnya, tampak tidak suka.
"Dia sedang mengambilkan minuman."
"Oh" Edward menatap ke arah pandangan Seonghwa, "Dia bodoh membiarkan pasangannya sendirian di sini, bisa-bisa pasangannya dicuri orang" Matanya yang tajam melembut dan Seonghwa bisa melihatnya, ternyata Edward menyimpan kelembutan di dalam dirinya, dibalik sikap dingin yang selalu ditampilkannya.
"Kau mau kutemani masuk dan mencari kekasihmu? Mungkin dia tersesat di dalam sana," Hongjoong mengedikkan bahunya ke arah bagian dalam rumah.
"Eh, tidak, mungkin saya akan menunggu di sini."
"Kita akan mencarinya, lagipula aku butuh San, ada beberapa hal tentang pekerjaan yang ingin kubicarakan," dengan lembut Hongjoong menghela Seonghwa supaya melangkah bersamanya, memasuki pintu kaca besar yang menjadi pembatas antara taman kolam renang dengan bagian dalam rumah.
"Mungkin dia ada di atas" Hongjoong mengedikkan bahunya ke arah tangga menuju lantai dua yang tampak temaram.
"Apakah lantai atas juga dibuka untuk pesta?" Seonghwa menatap Hongjoong dengan ingin tahu. Pria yang lebih tua itu tersenyum miring menanggapi.
"Tidak. Tapi di sana ada kamar mandi. Mungkin San memutuskan memakai kamar mandi di lantai atas. Ayo" Sekali lagi Hongjoong menghela Seonghwa mengajaknya menaiki tangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unforgiven Hero | Joonghwa
FanfictionUnforgiven Hero remake by Santhy Agatha. Kim Hongjoong adalah seorang pengusaha sukses keturunan dari keluarga kaya yang berpengaruh. Tetapi sebenarnya Kim Hongjoong menyimpan rasa bersalah yang menyiksa seumur hidupnya. Di masa muda nya, Hongjoon...