Shu Qi menoleh kearah sumber suara di belakangnya, kemudian ia menggeser tubuhnya kepinggir jalan dekat penjual ronde. Tempat Shu Qi dan orang-orang berjalan disana rupanya menghalangi rombongan penari barongsai yang lewat.
"Oh, maaf."
Shu Qi melihat rombongannya cukup panjang. Ada sekitar belasan orang. Saat menunggu rombongan itu lewat, Shu Qi menyadari ada seseorang yang ia kenal mengekor di belakang rombongan. Ia pun menunggu untuk bisa menyapa satu sama lain.
"Hai! Apa kabar? Senang bertemu kau disini Yong Qin!" Sapa Shu Qi menggebu-gebu.
"Hai Shu Qi!"
Shu Qi mengenal Yong Qin saat berada di kuil pegunungan Suichang. Mengumpulkan berita untuk artikel yang akan di kirim ke perusahaan surat kabar di Indonesia satu bulan lalu. Shu Qi dengar salah satu pertunjukan barongsai di festival ini datang dari sana.
"Aku senang kau masih mengingatku! Kau ikut tampil?"
"Tentu saja aku ingat. Tidak, aku hanya mengikuti mereka." Yong Qin menyunggingkan senyum. Ia memang tidak memakai kostum mencolok seperti yang dipakai rombongan barongsai lainnya.
“Aku pergi dulu! dah!” Yong Qin melambaikan tangan berlari kecil menyusul rombongan didepan. Shu Qi membalas lambaian tangannya. Rombongan itu berjalan cepat, menghilang di keramaian.
Seingat Shu Qi, Yong Qin selalu memakai pakaian sederhana dengan warna yang tidak mencolok dan ternyata tidak hanya saat di kuil saja—Datang ke festival ini pun juga. Pakaiannya sangat sederhana, bahkan bisa dibilang kuno.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Shu Qi berjalan menghampiri kerumunan orang yang sedang menyaksikan pertunjukan sulap. Bilik pertunjukan sulap itu memang menjadi tujuannya pada festival lampion Zhejiang tahun ini. Hendak menyapa seorang kenalan.
Orang tua maupun anak-anak antusias memerhatikan aksi sulap dari dua orang kenalan Shu Qi. Qian Kun dan Guan Heng. Sudah satu minggu Shu Qi menumpang di kedai milik orang tua Qian Kun.
Tidak jauh dari bilik pertunjukan sulap itu seorang perempuan mengenakan dress merah dengan tatanan rambut cepol dua sedang semangat empat lima berjualan kacang rebus dan sate. Ning Ning namanya, sepupu Qian Kun.
Riuh tepuk tangan mengakhiri aksi penutup trik sulap. Orang-orang bergantian memasukan uang kedalam topi sulap yang diletakkan ditangah bilik. Selesai itu Shu Qi menghampiri mereka. Penonton membubarkan diri. Berjalan menuju panggung utama. Lima belas menit lagi pembukaan pentas utama akan segera dimulai.