chapter 9

10.4K 270 3
                                    


                              *****
           

" wihh Lo keren Sa hebat hebat padahal dikit lagi Loh Rival mau nyelip Lo tapi untung Lo duluan yang ke garis finish" ucap Raka sambil merangkul kedua pundak Aksa

" Iya keren boss"

Aksa hanya diam dan berekspresi dingin lalu menggaguk dan menyingkirkan tangan Raka yang ada di pundaknya

" Awas aja Lo gak akan bisa menang kali ini " ucap sinis rival dan teman reval di belakangnya lalu menaiki motornya dan langsung melajukannya

Aksa tak menghiraukannya ucapan rival

" Gue balik "

" Cepat banget sa "

" ada urusan " ucap dia kemudian memakai helmnya dan menjalankan motornya

Mereka semua menatap motor Aksa yang sudah pergi

.....

Shayna sedang membaca novelnya di balkon apartemennya sambil duduk dan menikmati angin malam, dia tidak bisa tidur dan memutuskan untuk membaca novelnya di malam hari, lalu sedang asik asiknya membaca novelnya nada dering telepon berbunyi membuat Shayna membuka handphonenya dan di situ tertera
'bundaku'

Ada apa bundanya nya menelpon malam begini , gak malam sih cuman jam setengah 10

Shayna menutup novelnya dan mengangkat malas telponnya

'assalamualaikum Shayna ' terdengar dari sana

"Waalaikumsalam, ada apa"

"Nak kapan kamu kesini "

" Ngapain Shayna kesitu , kalo ujung ujungnya kalian berantem terus " jawab Shayna sedikit kesal mendengar ucapan bundanya percuma dia kesana pasti yang ada mereka berantem terus

"bunda kangen sama kamu"ucap bunda nya yang di sana

Shayna terdiam sejenak ' aku juga kangen bunda ' dalam hatinya

"Shayna bunda mohon kamu tinggal di sini yah , udah lima hari kamu di situ ,bunda butuh kamu sayang ...' ucap bundanya suara bergetar yang sedang menahan tangisnya

Shayna merasa dadanya sakit mendengar perkataan bundanya yang sungguh sedih

" Bun , aku juga mau tinggal Sama bunda sama ayah , tapi .." Shayna menjeda ucapnya

''tapi apa?''

" Kalo Shayna tinggal di situ , bunda sama ayah harus akur , kalo gak Shayna mau di sini aja " ucap Shayna sambil menatap langit yang berisi bintang dan bulan Sabit yang menyinari langit

'' kamu kesini nak...Bunda udah baikan sama ayah " ucap Sasa disana

Shayna terdiam sedang berfikir keras
Lalu dia menghela napas panjangnnya

" Oke Shayna mau tinggal di situ tapi bunda harus janji gak akan berantem lagi " ucap tegas Shayna

''iya bunda janji ,makasih sayang''

" Nanti besok pulang sekolah, Shayna kesana "

'' iyaa kalo.gitu bunda tutup assalamualaikum ''

" Waalaikumsalam" gumam Shayna lalu mematikan telponnya

Shayna menghela napas lalu dia mengambil novelnya dan masuk ke kamarnya karena udaranya mendadak dingin

" Nonton aja kali yah" gumam dia sambil berjalan ke arah meja belajarnya untuk mengambil laptopnya

Shayna meletakan laptopnya di kasur dan hendak menaiki kasur
"Cemilan " Shayna langsung berlari keluar untuk mengambil cemilan

.....

Aksa masuk ke dalam apartemen Lalu menuju kekamarnya dan langsung bergegas mandi

Selesai dia membersihkan badannya lalu berpakaian kaos putih dan celana pendek , lalu Aksa merebahkan tubuhnya ke atas kasurnya sambil memejamkan matanya , Aksa kembali membuka matanya sulit sekali untuk tidur , lalu dia bangun dan duduk

Aksa mengusap wajahnya
"Kenapa susah banget sih , tidur doang juga "

Aksa mulai kesal karena dia mengantuk tapi dia tidak bisa tidur
Lalu Aksa mencoba untuk berbaring lagi dan memejamkan matanya,dan dia mulai nyaman tiba tiba

Ting

Aksa spontan membuka matanya lalu mengerang kesal baru saja ia ingin tidur tetapi ada notifikasi dari hp ,Aksa langsung mengambil handphonenya yang ada di nakas dan membuka WhatsAppnya

nyra

Aksa apa kabar ?

Aksa langsung terdiam melihat pesan itu
' dia balik?' batin Aksa

****

                             --TBC--

Siapa yah yang mengirim pesan Aksa??

Jangan lupa vote di pojok bawah yaa

Gimana part ini ?

SPAM NEXT UNTUK LANJUT 👉

AKSHA STORY'(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang