Seorang pemuda sedang fokus membaca sebuah buku novel sembari mengelap ingus nya yang berceceran. Dia juga mengelap air matanya asal hingga membuat baju yang di pakai basah.
"HUWAAA NOVEL BANGSAT!! KENAPA PULA ANTAGONISNYA HARUS MATI SI ANJENG!" Teriaknya menggelegar.
Dia tak rela jika tokoh favorit nya mati mengenaskan. Dia suka karakter antagonis yang menurutnya sangat keren. Tapi si penulis malah membuat Antagonis itu tersiksa sampai mati.
"SIALAN KAU PENULIS BIADAB! KAU MEMBUAT KARAKTERKU MENINGGOY!" Pemuda itu membuang novel tersebut ke sembarang arah.
"JANGAN BERTERIAK MALAM-MALAM VYN! KAU AKAN MEMBUAT TETANGGA KITA BANGUN DAN MENGGUYUR KITA DENGAN AIR!" teriakan menggelegar juga terdengar dari bawah. Suara kanjeng ratu di rumah ini.
Namun Vyn mengabaikan teriakan mamanya. "INI JUGA SI LAKI-LAKI BANGSAT BUTA APA! COK...SEANDAINYA GW MASUK KE NOVEL INI, GW BAKAL JAMBAK NIH RAMBUT KARAKTER SOK TAMPAN MENJIJIKKAN INI!"
"VYN BERHENTI BERTERIAK DAN BERKATA KOTOR!" Teriakan memekakkan telinga kembali terdengar dari bawa.
"MAMA JUGA TERIAK!" Balas Vyn tak mau kalah.
Bugh
Tap
BughSuara langkah kaki yang menggema itu mendekati arah kamar Vyn. Sang mama masuk dan mendobrak pintu kamar Vyn hingga engselnya terkepas.
Vyn bergidik ngeri melihat kanjeng ratu di rumahnya menatap dirinya ganas. Berkacak pinggang jangan lupakan spatula yang ada di tangan kanannya.
Dengan penuh kasih sayang mama Vyn melempar spatula tersebut tepat ke arah wajah Vyn.
"Aduhh mamahh sakit!" serunya tak terima. Dia memegang dahinya yang menjadi korban kekerasan spatula. Vyn menatap mamanya melas.
"Makanya kalo di suruh diem ya diemm!" marahnya. Wanita itu pergi meninggalkan gerutuan sang anak.
"Tega banget mama ngebiarin dahi anak tampannya ini berciumaan sama spatula," gerutu Vyn.
Vyn mengelus dahinya yang terasa nyut-nyut an. Kemudian merebahkan tubuhnya dan mengambil guling yang berada di dekatnya.
Memeluk erat guling itu dan terpejam.
Vyn memutuskan untuk tidur agar rasa nyut-nyut an di kepalanya hilang.
Selang beberapa menit, Vyn telah mengarungi dunia mimpi.
***
"Tuan muda Vyn bangun."
Vyn menggeliat tak nyaman, "5 menit lagi mah." dia merubah posisi dirinya. Tangannya meraba guling kesayangannya. Alisnya bertaut ketika dia tak menemukan keberadaan sang guling.
Dan lagi sejak kapan tempat tidurnya terasa sangat luas.
Vyn terpaksa bangun untuk mencari guling nya. Sprei putih bersih yang pertama ia lihat. "Bukannya sprei gw warna ijo gambar singa ya?" gumamnya.
"Anjing sejak kapan kasur gw jadi luas dan empuk gini?" tanyanya entah pada siapa. "Apa jangan-jangan sebenarnya mama adalah anak orang kaya yang baru di temukan oleh keluarganya?" ucap Vyn nyeleneh.
"Atau jangan-jangan sebenarnya gw bukan anak mama tapi anak orang kaya yang hilang ketika lahir dan di temukan oleh mama? Lalu sekarang gw di temukan dan di bawa ke rumah keluarga asli gw?" Vyn mengangguk-nganggukan kepalanya mengiyakan pemikiran halunya.
Vyn berdecak, ia melupakan guling yang baru saja dia cari dan bergerak turun dari ranjang.
"ANJENG SETAN! EH ASTAGFIRULLAH. BANGSAT GW NON MUSLIM!" latah Vyn ketika dirinya terkejut melihat seseorang dengan wajah datar berdiri menatapnya intens.
Vyn memegang dadanya dan memandang pria itu tajam, "Lucu lo kek gitu?"
"Untung gw ga punya riwayat penyakit jantung. Kalo gw kaget dan koid lo mau tanggung jawab ha??!" ia sedikit berjinjit menyamakan tinggi nya dengan orang tegap di hadapannya.
Dia berkacak pinggang dan memarahi pria itu meniru mamanya ketika memarahi dirinya.
"Btw sejak kapan gw sependek ini?" gumamnya dalam hati.
"Ngapain lo di kamar orang? Mau maling ya?" tuduh Vyn.
Pria itu tak menjawab.
"Lo bisu?" tanya Vyn tak enak hati ketika pria di depannya ini tak kunjung mengeluarkan suara.
"Anda harus bersiap-siap Tuan muda Vyn. Keluarga besar telah menunggu anda untuk makan malam," ujar pria yang sedari tadi diam mematung.
"Bisa ngomong toh!" kesal Vyn. "Tapi tuan muda?" bingung Vyn.
Apakah prediksi jika dia adalah anak orang kaya yang baru saja di temukan adalah kebenaran?
Saat akan bertanya lebih lanjut, orang di depannya itu sudah menghilang entah kemana. "Elah busett, udah mirip setan beneran tuh orang."
Vyn melangkahkan kakinya ke dalam kamar mandi. Setelah menanggalkan semua pakaiannya, ia baru menyadari jika kedua tangannya mengecil.
Kulit tannya berubah menjadi kulit putih porselen. Bun sedikit cengo. Beberapa kemungkinan terfikir di benaknya. Perasaan asing mulai menghinggapinya.
Perasaan kalut dan takut membuat Vyn melangkah dengan kaku ke arah cermin yang ada di wastafel.
Kedua mata Vyn melotot ketika wajah yang memantul di cermin itu bukanlah wajahnya. Wajahnya tak secerah ini, wajahnya tak semanis ini, dan wajahnya tak semenggemaskan ini.
Wajah siapa ini!
Siapa yang telah merubah wajah buriknya menjadi wajah yang begitu imut ini!!
Bahkan tubuhnya ikut berubah.
"HUWAAAA MAMAAAAAAA...MAAFKAN VYN KARENA DURHAKA SAMA MAMA. MAMAM VYN MAU BALIK HUWAAAAAAAAAAA!!" Vyn berteriak menggelegar.
Meledak boom ah!!
Jangan tanya kenapa 'Si polos Parhan' ilang. Tam sanggup diri ini menjelaskan.. Yah u knoww lahh ekhenm itu
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
Figuran Extra. ✔
Teen FictionVynni Alger Luis merupakan tokoh Figuran dari cerita 'Selena Story' dan merupakan sepupu dari sang antagonis. Bagaimana jadinya jika seseorang yang juga memiliki nama Vyn memasuki raga milik Vynni sang figuran. Vyn yang tau jika dirinya memasuki no...