Yoo-ri bejalan menuju kelasnya dengan penampilan yang kurang lengkap. Tidak memakai dasi, tidak memakai kaos kaki, dan juga salah seragam. Saat berjalan ke arah kelasnya, Yoo-ri sempat menjadi pusat perhatian murid lain.
Sesampainya di kelas, ia langsung bersandar di tempat duduk nya. Menggerakkan beberapa bagian sendinya yang benar bener terasa sangat pegal. Tatapannya sekarang mengarah ke jendela, tepat berada di samping kiri nya.
Ia membuka jendela tersebut agar angin lama masuk kedalam kelasnya.
"Masa bodolah dengan penampilan mu sekarang Yoo-ri, biarkan dirimu tenang tanpa rasa amarah. " Ucapnya dalam hati sambil mengambil earphone putih milik nya.
Kelas tersebut sangat berisik, karena guru dan pengajar tidak kunjung datang. Yoo-ri juga tidak mengetahui sudah bel masuk atau belum.
Suara gaduh tersebut menembus earphone yang Yoo-ri pakai.
Plak!
Lemparan sepatu yang lumayan kencang mengenai tepat wajah kanan Yoo-ri. Semua murid yang ada di kelas terdiam hening. Yoo-ri melepaskan earphone yang ia pakai.
"M-maaf."
Yoo-ri menghela nafas panjang lalu menghempaskan nya kasar "BRENGSEKNYA! KENAPA SEMUA ORANG HARI INI MENYEBALKAN SEKALI". Yoo-ri teriak dengan amarahnya
Nafasnya terengah-engah. Yoo-ri mengambil sepatu tersebut. Ia menatap orang orang yang berada tepat di samping kanannya. " Sepatu siapa?"
"S-saya." Seorang lelaki berponi pendek mengangkatkan tangannya dengan gugup, dilapisi dengan senyuman tipis di akhir kalimat.
"Ambilah." Yoo-ri melemparkan sepatu tersebut keluar dari jendela. Ia membersihkan tangannya sebelum duduk kembali.
Semua orang tertawa tipis-tipis karena ulahnya.
"Aish, kejam. " Lontar Woomin yang duduk tepat dibelakangnya
Lelaki yang tidak sengaja melemparkan sepatu tersebut menghampiri Yoo-ri yang sedang kembali tertidur diatas mejanya sembari mendengarkan lagu.
"Hei." Lelaki berponi tersebut mencolek lengan Yoo-ri. " maaf, ya? "
Yoo-ri menjawab dengan posisi yang membelakangi pria itu "mau apa lagi? Mau mati? "
Pria berponi itu langsung menggaruk kepala belakang nya sambil nyengir kuda. "Maaf, tadi nggak sengaja. Niat ku mau melempar ke Gongju. U-um karena Gongju menghindar, jadi mengenai mu. "
"Enyah lah kalian. " Balas Yoo-ri masa bodo
Pria berponi itu masih berdiri disamping nya sambil tercengang karena perkataan Yoo-ri.
"Hyunwook, ada apa? " Perempuan berambut hitam panjang itu datang bersama dua temannya. Ia kembali ke kelas, dan melihat pria berponi itu berdiri tepat di samping kanan Yoo-ri.
Tiga perempuan itu, yang di temui Yoo-ri pada saat di kamar mandi. Ia adalah teman sekelasnya.
Pria berponi itu menoleh kearah sumber suara yang memanggil namanya. "selalu saja mau tau. " Kemudian ia kembali duduk di kursinya.
•••
"Siapa atasanmu? " Tanya Seung Ho sambil mencekik lelaki berbaju lusuh dan ada beberapa tindik di bagian telinga dan hidungnya.
"K-kim Nam San. " Balas gugup sambil memohon melas
Seung Ho langsung mengempasnya kasar hingga lelaki tersebut jatuh ke tanah. Seung Ho memasang wajah penuh ke kesalan. Seperti kendi rapuh yang sedang diisi oleh air.
KAMU SEDANG MEMBACA
who is sincere?
Teen FictionShin Yoo-ri berjuang bersama kakak laki-laki nya untuk tetap menjalankan hidupnya. Tinggal di sebuah rusun mungil tidak masalah untuk mereka. Munculnya berbagai masalah yang tiada henti di hidupnya, membuat semua masalah tersebut menjadi pembelajara...