Part 6

1.5K 219 52
                                    

Hari Senin pagi Helen kembali ke asrama dengan langkah ringan, akhir pekannya benar-benar membahagiakan. Kemenangannya dalam pertandingan ditambah ijin dari kedua orangtuanya untuk dia mengambil magang di London, tentu saja membuat dia bahagia.

Namun kebahagiaan itu dirusak oleh tatapan orang-orang terutama para wanita sejak dia melangkah masuk ke halaman kampus menuju gedung asramanya. Dia tidak mengerti mengapa banyak yang melihatnya dan berbisik-bisik, apalagi saat dia memasuki gedung asramanya. Pertanyaan itu terjawab ketika dia membuka pintu kamarnya dan kedua teman sekamarnya langsung menyambutnya.

"Akhirnya kamu kembali. Mengapa teleponmu mati?" Tanya Cindy.

"Apakah kamu sudah membaca forum kampus?" Tanya Rose.

Helen menggeleng sambil mengeluarkan telepon genggamnya, dia tidak merasa teleponnya mati tapi melihat layar gelap teleponnya, dia baru ingat semalam gara-gara ketiduran dia lupa untuk mengisi baterai teleponnya.

"Sebenarnya apa yang terjadi?" Tanya Helen sambil meletakkan telepon di tempat pengisi daya.

"Kami berdua menduga ini ulah Camila, gara-gara Paul dan teman-temannya." Kata Cindy sebagai permulaan.

"Ceritakan dari awal." Kata Helen.

"Paul dan teman-temannya datang ke pesta, salah satu temannya menemuiku dan bertanya di mana kamu berada. Lalu aku mengatakan kamu tidak datang karena ada urusan keluarga, tidak disangka setelah temannya itu pergi kami mendengar Paul meninggalkan pesta, Camila bahkan tidak sempat bertemu dengannya." Kata Rose.

"Mereka menarik kesimpulan jika wanita yang diincar oleh Paul adalah dirimu, sejak kemarin mereka sudah ramai membahasnya, kurasa Camila menjadi cemburu sampai akhirnya semalam ada yang mengirim postingan tentang dirimu." Kata Cindy.

"Postingan tentang apa?" Tanya Helen, dia hanya merasa heran mengapa harus menyerang dirinya padahal dia tidak melakukan apapun.

"Postingan yang mengatakan sikapmu di kampus hanya sandiwara, di luar kampus kamu sering berkumpul dengan banyak pria liar, ada fotomu tertawa dikelilingi beberapa pria yang kelihatannya dari perkumpulan motor." Cindy mengatakan sambil tangannya membuka layar telepon untuk menunjukkan berita itu pada Helen, tapi dia tidak menemukannya.

"Aneh, berita itu hilang. Bahkan semua komentarnya juga tidak ada." Kata Cindy, membuat Rose ikut membuka dan mencari.

"Kamu benar, postingan itu hilang tidak ada jejaknya." Kata Rose, dia sama dengan Cindy masih tidak percaya dengan apa yang terjadi.

Helen hanya menatap kedua teman sekamarnya dengan tatapan heran, "Jika tidak melihat mereka berbisik-bisik sepanjang jalan aku menuju kemari, mungkin aku berpikir kalian sedang mengerjaiku dan mengarang tentang postingan itu."

"Ini benar-benar aneh, postingan lain tetap ada tapi postingan tentang kamu itu hilang tidak ada jejaknya." Kata Cindy masih tidak percaya.

Rose membuka pesan group yang dia ikuti, mencari kabar di sana, "Mereka mengatakan pesan itu terhapus, dan menduga Paul yang menghapusnya."

Helen menghela napas, "Aku tidak ke pesta, tidak mencari gara-gara dengan mereka, apakah mereka tetap tidak bisa tidak menggangguku? Menurut kalian apa yang harus kulakukan?"

"Postingan sudah hilang, kurasa kamu abaikan saja seperti biasanya." Kata Cindy.

"Mereka hanya iri padamu, foto itu juga mungkin hasil editan. Menurut kalian apakah postingan itu di hapus oleh Paul dan teman-temannya?" Kata dan tanya Rose.

"Aku juga berpikir begitu." Kata Cindy.

"Lanjutkan pemikiran kalian dan apakah kalian tidak masuk kelas hari ini?" Kata Helen, membuat kedua temannya melihat jam bersamaan dan langsung berdiri untuk bersiap-siap.

Fall in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang