Part 23

1.3K 202 11
                                    

Paul belum menyerah, dia memang tidak menemui Helen, apalagi dia sedang menyelesaikan magang sekaligus tugas akhirnya, sehingga dia harus berkantor di firma hukum orangtuanya dan tidak bisa ke kampus. Tetapi setiap hari sejak mengetahui Helen kembali ke asrama, dia mengirim bunga, makanan, dan beberapa hadiah ke asrama Helen. Pintarnya lagi Helen tidak bisa mengembalikan kirimannya itu karena dia dan teman-temannya tidak ada di kampus, sehingga membuat Helen kesal.

Helen yang kesal mengadu pada Sky, "Hari ini dia kembali mengirim buket bunga, calon suamiku saja tidak pernah mengirim bunga padaku."

"Kamu sedang kesal atau sedang mengungkapkan keinginanmu supaya aku mengirim bunga, hadiah dan makanan ke kampus?" Tanya Sky.

"Aku sedang kesal. Katakan harus kuapakan semua kirimannya? Khusus dirimu kalau mau mengirimiku cukup kirimkan motorku kemari."

"Bukankah yang makanan kamu berikan pada pengurus asrama? Motormu tidak bisa dikirim, nanti dia akan menghambat kelulusanmu."

Helen merengut, tahu Sky menggodanya soal motor barunya, "Yang kumaksud hadiahnya. Aku mau mengembalikan tapi mereka tidak ada di kampus."

"Tidak perlu bingung, minta supir mommy atau daddy untuk mengantarkan ke kantor tempat dia magang atau rumahnya atau aku minta anak buahku yang di sana untuk mengambil dan mengantarkannya."

"Tidak perlu, aku minta tolong supir mommy saja. Tapi aku tidak tahu alamatnya."

"Sudah kukirim di kotak pesanmu."

"Cepat sekali."

"Daripada terus melihatmu kesal, sebenarnya aku punya saran lain selain mengirimkan ke kantor atau rumahnya."

"Apa? Jangan bilang, disimpan atau disumbangkan."

"Mana mungkin aku rela kamu menyimpan atau menggunakan pemberian pria lain, seperti aku tidak mampu untuk membelikanmu saja. Sepengetahuanku Paul juga tinggal di asrama, kamu kirim kembali menggunakan kurir ke asramanya, dengan begitu dia tahu dan orang-orang di kampus juga tahu, tidak hanya hadiah, tapi buket dan makanan yang dia kirimkan sekalian saja kamu kirim ke sana."

"Benar juga, aku akan membeli makanan yang pernah dia pesan padaku dan mengirimkan kembali ke asramanya, juga buket yang waktu itu kuberikan pada penjaga asrama."

"Tidak perlu kesal padanya, semakin kamu kesal maka dia semakin berpikir jika kamu peduli padanya."

"Tapi ini benar-benar keterlaluan, dia sudah tahu aku bertunangan mengapa masih tidak mau percaya?"

"Karena kata orang cinta itu buta."

"Seperti aku jatuh cinta padamu?"

Sky tertawa, kelihatannya kekesalan Helen sudah hilang sehingga sudah bisa menanggapi perkataannya, karena itu waktunya memberi kabar baik untuk calon istrinya.

"Minggu depan ada pertandingan di J&S, Jason mau mengikutkanmu untuk latihanmu. Aku sudah mengijinkannya tapi jangan lupa minta ijin pada mommy dulu sebelum kamu menyetujuinya."

"Pertandingan? Kamu mengijinkannya?"

"Mengapa? Tidak mau?"

"Tentu saja mau, aku akan minta ijin pada mommy akhir pekan nanti. Tapi mengapa kamu bisa mengijinkannya? Pertandingan berapa orang?"

"Jadi kamu ingin aku melarangmu?"

"Tentu saja tidak, aku yakin ini pasti bukan pertandingan besar sampai kamu mengijinkannya. Apakah kamu tahu lawanku? Sayang sekali motor baruku ada di sana."

"Itu pertandingan latihan karena itu aku mengijinkannya. Aku justru tidak mengijinkan kamu menggunakan motor barumu, kamu belum terbiasa dengan motor itu. Pakai motor lamamu untuk pertandingan itu, tapi minta Illo untuk memeriksanya dulu, mengingat sudah lama tidak kamu bawa bertanding."

Fall in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang