Part 9

1.3K 215 41
                                    

Helen benar-benar kesal, dia tidak suka dengan kesombongan lawannya, sudah datang terlambat dan setelah menang langsung meninggalkan arena. Helen pulang ke rumah orangtuanya dan langsung masuk ke dalam kamarnya, mengabaikan Tim yang menunggunya pulang sambil menonton pertandingan basket di ruang keluarga.

Paginya Helen bangun dan turun sarapan bersama, kelihatannya Tim sudah melapor pada daddy dan mommynya.

"Apakah kamu sudah bertanya, bagaimana dia bisa memiliki motor itu lebih dulu?" tanya Tom.

"Fotonya menipu, tatapannya jauh lebih dingin dan kelihatannya dia bisu juga tidak tahu sopan santun." Kata Helen membuat Tom menoleh pada Lily yang hanya mengangkat kedua bahunya.

"Bisu?" Tanya Tom.

"Maksud Helen dia diabaikan daddy, jadi Helen tidak sempat bertanya ditambah lagi semalam dia berhasil mengalahkan Helen dan membuat tuan putri kita semakin kesal." Tim yang membantu menjawab atau lebih tepatnya menjawab untuk menggoda Helen.

"Bukankah sudah bisa diprediksi dari awal jika dia pasti lebih unggul melihat motor yang dia pakai, mengapa kamu tidak minta dia mengganti dengan motor yang sama dengan milikmu?" Kata Lily.

"Mommy dan Tim sama saja, bukannya menghibur malah membuatku semakin kesal." Omel Helen, membuat kedua orangtuanya saling berpandangan, tidak biasanya putri mereka marah dan kesal sampai begitu lama mengingat dia pencinta perdamaian.

"Hati-hati kata orang benci dan cinta itu bedanya tipis, kegemaran kalian sama, kalau terlalu membencinya nanti jadi cinta." Kata Timmy yang langsung mendapat tatapan tajam dari daddynya.

"Siapa juga yang benci dan mau jatuh cinta sama gunung es, yang ada aku bisa mati beku." Kata Helen

"Daripada membahas hal yang merusak suasana hati, lebih baik kita habiskan sarapan dan kapan kalian berdua akan kembali ke asrama? Hari ini atau besok pagi?"Kata Lily, sengaja mengubah topik untuk meredam emosi Helen mengingat kondisi putrinya.

"Besok pagi, mom." Jawab Timmy.

"Besok pagi, mom." Jawab Helen.

"Apakah Ted akan kembali dari Jerman sebelum daddy dan mommy berangkat?" Tanya Helen.

"Belum tahu, urusan di sana masih belum selesai karena itu daddy harus pergi sendiri ke Jepang." Kata Tom.

"Pergi dengan mommy, dad." Revisi Tim.

"Eh ya, pergi dengan mommy." Lucunya Tom langsung merevisi perkataannya tanpa sadar membuat Lily, Helen dan Tim tertawa dan melanjutkan menggoda daddy mereka yang begitu sayang pada istrinya.

***

Tiga hari Sky berada di kantornya di DC, makan, tidur dan membersihkan diri di kantor dan itu dilakukan jika dia memang ingat atau membutuhkannya, jika tidak dia akan berada di ruangannya atau ruang server untuk membantu timnya mengatasi serangan juga melakukan perbaikan. Sekarang dia duduk di balik meja kerjanya sambil menerima telepon, semalam mereka sudah berhasil membersihkan dan menyalakan kembali server mereka.

"Kelihatannya tebakanmu memang benar, dia membayar seorang hacker dari China. Pembayaran melalui rekening sekretaris istrinya yang keturunan China." Kata Nathan yang diminta Sky untuk memeriksa seseorang yang di duga oleh Sky menjadi dalang masalah perusahaannya.

"Kurasa orang yang dibayar itu memiliki hubungan keluarga atau marga yang sama dengan sekretaris yang menyetor uang itu."

"Tepat sekali, aku akan mengirimkan semua laporan penyelidikan setelah ini. Apa yang akan kamu lakukan?"

"Memberi pelajaran pada orang yang membuat rencanaku gagal."

Nathan merasakan nada suara dingin adiknya, "Rencana apa?"

Fall in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang