NINE

60 10 0
                                    

••
Happy reading
•••

*Kejadian penyerangan TREASURE High School

" Asahi, ayo!"

Semua murid dan guru di kelas 10 IPA 2 sudah berlarian keluar dari kelas untuk berkumpul di aula utama sekolah dan sekarang tinggal Asahi dan Doyoung.

" Doyoung, ada apa sebenarnya?" tanya Asahi berjalan keluar dari kelas.

Doyoung lari ditempat menunggu Asahi yang berjalan santai. " Ayo, kita pergi ke aula dulu ntar gue jelasin."

" Yaudah, ayo!" Asahi malah berlari meninggalkan Doyoung yang masih lari ditempat.

" Lah Pepaya! Tunggu woy!!"

Hasil dari lari rodi yang tanpa henti yang mereka lakukan membawa Doyoung juga Asahi ke aula utama sekolah.

" Huh huh huh."

" Asayang!! Kok baru sampai?" tanya Somi seraya menarik tangan Asahi untuk berdiri di depan.

" Nih jajan, ada apa sih sebenernya?" tanya Asahi menyerahkan jajanan yang ia bawa kepada Somi.

Somi yang melihat jajan yang dibawa Asahi langsung menyaut nya dan duduk di kursi yang tersedia sembari menyuruh Asahi duduk dengan isyarat tangan.

" Ada apa Som?" Sepertinya Asahi udah dibatas kekepoannya.

" Tuh, setelah ketos bicara baru gue jelasin."

Mendengar jawaban Somi membuat Asahi mengalihkan pandangannya ke podium tempat dimana ketos itu berada.

" Apakah semua sudah berkumpul?"

" Sudah/ Hm/ udah dong!" Jawaban serempak setengah murid TREASURE High School.

Jeno berdehem sebentar, " Diluar sedang ada masalah kecil jadi kalian di perintahkan untuk berkumpul di aula sebentar, dan saat masalah sudah kami atasi kalian di perbolehkan untuk pulang."

" Kami bisa bantu nuntasin masalahnya?" tanya salah satu murid kelas 12

" Tidak usah, kami tidak mau mengambil resiko kalo salah satu diantara kalian ada yang terluka," jelas Jeno yang memberi isyarat kepada Jaemin selaku sekretaris OSIS untuk mengambil alih tugasnya sementara.

" Chaaa gimana kalo kita ngobrol-ngobrol dulu sama gue, mau?" tawar Jaemin memamerkan senyuman indahnya.

" Mau!!!!!!!!" teriak ciwi-ciwi disana.

Asahi yang mendengar jeritan dari semua siswi TREASURE High School hanya memutar bola matanya malas, apalagi cewek di sebelahnya juga tidak kalah keras saat menjerit menanggapi pertanyaan dari sang sekretaris OSIS.

" Telinga gue bisa berdarah kalo dengar teriakan lumba-lumba mulu," sindir Asahi ke Somi yang seolah mengabaikan sindiran Asahi itu.

" Som," panggil Asahi berusaha mengalihkan perhatian Somi dari Jaemin.

" Hm."

" Somi, oy." Karena tidak mendapatkan jawaban yang Asahi harapkan, akhirnya ia melambaikan tangannya kehadapan Somi.

" Sibuk Sa, ntar pulang sekolah gue ceritain," final Somi sambil menghentikan tangan Asahi di depan mukanya.

" Emangnya dia ganteng banget ya sampe gue aja kalah?" tanya Asahi untuk yang kesekian kalinya.

Treasure High School Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang