(Not) Friend With Benefit

17. Temptation ⚠️🔞

• • • •

Author POV :

Pagi ini Jihan a.k.a Kim Minji akan mengawasi proses produksi barang yang akan diperdagangkan perusahaannya.

"Rose... bisa bantu aku memakai pakaian ini ?" pintanya pada Rose.

Sebelum asistennya itu mengiyakan, tiba-tiba tangan seseorang sudah merebut baju Lab yang hendak ia pakai. Pria yang tak ia harapkan kehadirannya.

"Biar aku saja..." ucap Taehyung sambil tersenyum membantunya memakai pakaian Lab.

"Baiklah, saya duluan nona..." Mata Jihan membelalak saat melihat Rose dengan santainya meninggalkannya bersama Taehyung.

"Rose... ro...

" Diamlah... jika kau terus bergerak baju ini akan sobek" sela Taehyung yang tahu Jihan ingin memanggil Rose.

Setelah pakaian Lab itu terpasang dengan benar ketubuhnya, dengan cepat Jihan menjauh dari Taehyung.

Pov Off :

Pengawasan yang kami lakukan berjalan dengan baik, sampai tak sadar waktu sudah menunjukkan pukul 6 sore. lama karena kami bertiga sangat menikmati waktu di pabrik itu.

Tanpa sadar Rose menatap jam tangannya yang kini membuat raut wajahnya menjadi panik.

"Nona, aku lupa aku seharusnya menemui model Korea itu dihotel...mereka pasti sedang menungguku"

"Pergilah...aku yang akan mengantar nona Kim nanti" ucap Kim tiba-tiba.

"Apa ?" kagetku bukan main.

"Baik tuan Lim, terimakasih saya pergi dulu nona tuan..."

Setelah mengatakan itu Rosepun bergegas pergi dari sana, menyisakan para staf yang bekerja juga aku dan Taehyung. Kedua kalinya, Rose seperti sengaja membiarkan aku berlama-lama dengan pria yang sangat ingin kuhindari ini.

Setelah beberapa pengecekkan kini waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam, dan aku tak sadar bahwa diluar gedung sudah mulai hujan. Karena jarak antara pabrik dan kota lumayan jauh aku memutuskan untuk mengajak Taehyung untuk segera kembali ditambah lagi waktu sudah cukup larut.

"Mr.Lim... sebaiknya kita kembali sekarang, diluar juga sudah mulai hujan aku tak ingin sesuatu terjadi saat perjalanan pulang"

Taehyung tak menjawab dia hanya mengangguk dan berjalan menemui kepala pabrik disana, sedangkan aku masih dengan melepas baju Lab sialan yang membuatku ingin rasanya merobek kain itu.

Setelah selesai dengan baju Lab aku juga Taehyung bergegas naik ke mobil Taehyung, sial suasana awkward kembali menemani kami. Memang bukan pertama kalinya kami seperti ini, tapi ini adalah kali pertama setelah 4 tahun berpisah dan aku yang memutuskan untuk meninggalkannya.

Suasana masih sangat sepi, bahkan hanya terlihat beberapa rumah dan pom bensin namun tak seramai dikota. Karena pabrik diharuskan agak menjauh dari kota, mengharuskan kami harus membuat pabrik yang sedikit jauh kepelosok agar tak mengganggu aktifitas masyarakat.

Setelah menempuh beberapa kilo perjalanan, tiba-tiba saja hujan lebat dibarengi angin dan juga petir yang menyambar berhasil membuat Taehyung menghentikan mobilnya ditepi jalan dan itu membuatku panik seketika. Dan Taehyung sangat tahu aku orang yang sangat takut akan kegelapan juga petir, juga angin yang bertiup begitu kencang ia takut melanjutkan perjalanan karena disepanjang jalan banyak sekali pohon-pohon besar ia hanya takut jika sesuatu tak diinginkan terjadi.