19. Pekerjaan No 2

153 6 2
                                    

⚠️WARNING⚠️

Cerita kali ini banyak mengandung unsur 21+ 🔞 ⚠️

Jadilah pembaca yang bijak ⚠️

Dan jangan lupa Vote yah yeorobun ☺
Karena hanya itu yang menambah semangat kami untuk melanjutkan cerita 😌

Oke langsung aja ke ceritanya...

...Happy Reading...

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


#POV Author...

Pagi ini Lee Jimin bersama managernya datang lebih awal dari biasanya, karena mereka tak ingin sang CEO muda dan tak sabaran itu menunggu lama dan mengacaukan moodnya di pagi yang cerah ini.

"Dimana dia ? apa ini seperti sebuah prank ? dia menyuruh kita datang lebih awal tapi mengapa dia belum juga datang ?" tutur Jimin tak senang.

"Maaf...saya akan menghubunginya, mohon kesabarannya" balas Rose sopan.

Rose berjalan menjauh dari kedua pria itu dengan sedikit kesal ia mengambil ponselnya menekan nomor sang nona dan berharap telponnya kali ini akan diangkat, karena sejak semalam telponnya tak dijawab sama sekali.

Tut...tut...tut...

Bunyi sambungan telpon membuat Rose sedikit lega, namun tetap wanita itu berharap agar sang nona menjawab panggilannya.

Suara dering ponsel berbunyi begitu keras membuat yang empunya yang masih pulas didalam selimut dengan posisi dipeluk oleh sepasang tangan kekar itu seketika membuka netranya tersadar.

"Sialan... siapa sih ?" ucapnya meraih ponselnya yang berada di atas nakas dan mengangkat panggilan itu.

"Ya hallo...ada apa Rose ?"

"Ya tuhan nona, apa kau baik-baik saja ?"

"Ya...ada apa ?"

"Kau...apa kau baru bangun ?"

"Rose...jangan membuatku memecatmu ini masih sangat pagi dan aku tak ingin mendengar basa basimu itu"

"Ini sudah pukul 11 siang nona... kau lupa kalau hari ini kau harus bertemu dengan model iklan korea kita ? sekarang anda dimana ? aku akan menyuruh Kai menjemput anda"

Jihan terkejut dan sontak bangun dari tidurnya namun, tangan kekar Taehyung tak membiarkannya lolos dengan mudah.

"Ahh...sial, tidak perlu Rose... lanjutkan pemotretannya katakan saja padanya aku ada sedikit masalah jadi aku akan datang kesana agak terlambat...aku percaya padamu Rose kau pasti bisa meyakinkan mereka...sudah dulu yah aku akan segera bersiap"

"Baik non..."

Tut..tut...

Jihan memutuskan panggilan.

(Not) Friend With BenefitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang