Aku membuka mataku, badanku masih terasa lemas namun aku merasa terlalu banyak tidur hingga membuatku sulit untuk bangun.
Degh..!!!
Terkejut ? tentu saja, saat aku sadar bahwa aku tak berada di dalam kamarku.Ku pikir tadinya "Apa ini penculikan ?".
Aku mencoba bangun dan melihat dimana sekarang aku berada, kamar mewah dengan furnitur mahal apa penculiknya sekaya itu ? tapi untuk apa aku diculik ?.
Berbagai hal buruk memenuhi kepalaku, sampai kepalaku kembali berdenyut sakit dan membuatku sedikit terhuyung. Aku menahan tembok disisi kananku, mencoba mengingat apa yang bisa kuingat sebelumnya. Namun tak bisa, aku bahkan tak mengingat bagaimana bisa aku berada disini dan siapa yang membawaku.
Tak lama aku dikagetkan dengan bunyi gagang pintu.
Ceklek...
Mataku membelalak saat melihat siapa yang datang.
"Kamu udah bangun ?"
"Taehyung ? ini....
"Iya, ini apart aku" ucapnya mendekatiku.
Tak ada lagi percakapan, Taehyung menuntunku kearah sofa yang ada disana. Dia mengambil nampan yang berisi makanan minuman dan juga beberapa obat.
"Makan dulu yah, habis itu minum obatnya" ucapnya sembari menyuapiku.
"Tae, aku bisa makan sendiri"
Taehyung menggelengkan kepalanya."Kalo kamu disini aku gak ijinin kamu ngapa-ngapain termasuk makan harus aku yang suapin"
Aku terkekeh, apa yang terjadi dengan pria satu ini ? dia bahkan tak mengijinkanku untuk menyuapi makananku sendiri.
"Tapi ini kan cuma makan, kan udah biasa" celotehku.
"Gak! makan juga bisa bikin kamu capek, bisa gak kamu berhenti protes ? aku capek tahu di protes mulu"
"Ya udah terserah..."
Selesai dengan makanan dan juga minum obat, aku kembali berbaring Taehyung tak mengijinkanku turun dari kasur. Dia sangat overprotektif dan ini tidak seperti dirinya dulu yang sangat cuek dan terkesan cool.
Sebelum menutup mataku, pria itu kembali menampakan dirinya dihadapanku tapi kali ini berbeda. Oh tidak, dia membuka semua bajunya. Shiittt...aku tak bisa melihat yang seperti ini, tidak ini terlalu tiba-tiba.
Aku menelan salivaku dengan susah payah, entah apa tujuan pria gila ini sebenarnya. Dia mengambil sebuah handuk melingkari tubuh bagian bawahnya, astaga bahkan saat benda itu menciut aku bisa melihatnya kalau itu sangat besar. Astaga apa yang kupikirkan, tatapanku teralihkan saat Taehyung menatapku dan mendapati aku yang sedang menatap tubuh telanjangnya.
"Kenapa ? udah bagus belum badan aku ?" tanyanya menggoda.
Aku menggercapkan mataku beberapa kali menjernihkan lagi pikiranku."Eh...lo mau mandi kan, ya udah mandi aja sana" suruhku yang sudah sangat salting sekarang.
Taehyung mendekatiku, sial sial sial ! wangi maskulin tubuhnya tak bisa membuatku bertindak lebih aku terpaku dalam pesona memabukkannya.
Dia terus mendekatiku hingga wajahku dan wajahnya hanya berjarak 5 senti, nafas beraroma mint dengan tubuh telanjang penuh otot bahkan kumis tipis yang sudah mulai tumbuh menambah kesan maco yang akan membuat wanita manapun akan gila dibuatnya.
"Kalo kamu gak sakit, mungkin sekarang aku udah bikin kamu memohon ampun lagi" ucapnya yang lebih tepatnya seperti ejekan.
Tak mau kalah, dia memang tahu aku sedang menahan diriku kini, tapi bukan Jihan jika tak bisa membuat pria manapun bertekuk lutut.
Aku menyentuh pipi leher dan kini jari-jariku dengan berani menyentuh benda menonjol pada lehernya. Tapi saat baru saja kusentuh tiba-tiba tanganku ditepis olehnya."Udah aku bilangkan, jangan pernah nyentuh itu".
Dengan cepat dia bangkit dari ranjang dan berjalan menuju kamar mandi, sial bukannya membuatnya tersiksa dengan godaan malah kena semprot ama dia."Dasar emosian!" lirihku.
_
_
_
_Penthouse Jihan 📍
Baru saja keluar dari Lift ponselku langsung berdering , siapa lagi kalau bukan asisten tersayangku Rose.
"Iya ada Rose ?"
"Nona... apa anda sudah baik² saja ?"
"Ya, aku juga baru sampai di Penthouse. Eh... bagaimana dengan model itu ? pemotretannya lancar kan ?"
"Iya nona, anda tidak perlu khawatir semua sudah saya atur dan masalah model itu ingin bertemu anda akan saya atur kembali jadwalnya"
"Baiklah, aku mau istirahat dulu sampai nanti"
Setelah menutup telpon aku bergegas masuk kedalam penthouse dan langsung mencari kamar, lelah dan masih sedikit pusing yang kini kurasakan membuatku rasanya tak ingin bangun walau hanya untuk melihat kondisi kamarmu kini.
Namun saat kau berbalik kearah balkon mataku membelalak terkejut saat ada sebuah buket bunga besar yang diletakkan diatas nakas, aku dengan perlahan mendekati buket itu dan benar saja ada kartu ucapan dari sang pengirim disana.
Isinya :
Hallo babe, lama gak ketemu...
i miss you my Jihan...By: your healer
Degh...!!!
Dari kata²nya aku tahu dia siapa, tapi untuk menyebut namanya saja aku sudah sangat ketakutan bayang² masa lalu yang sangat amat kelam itu kembali membayangiku.
Tubuhku terhuyung kebelakang hingga menabrak kaca pembatas kamar dengan balkon, mataku panas hingga bulir bening mulai meluncur membasahi pipiku. Takut, marah, dan panik bercampur aduk didalam kepalaku sekarang.
"Bagaimana ? bagaimana bisa dia tahu aku disini ?"
Maap readers...
Aku lagi gak enak badan bgt blakangan ini jadi seadanya aja aku nulis 😥Udah lupa banget mau up 😌
Makasih yah yg udah ingetin aku di Tele 🥰😘Jangan lupa Votejuseyyo yeorobun 🤗
See you on next part 🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
(Not) Friend With Benefit
Random🔞🔞🔞🔞🌚🌚🌚🌚🌚 (Cerita Kedua) ⚠️⚠️ MENGANDUNG UNSUR 21+ ⚠️⚠️ 🗿🗿🗿🗿🗿🗿🗿🗿🗿🗿 Park Jihan : " Cinta dan Candu kadang membuat kita kehilangan akal sehat namun aku tak ingin itu berakhir itulah Cinta yg sudah d...