Hira: "Selamat datang."
Kiyoi: "Apa kabar?"
Hira: "Apakah kamu sudah makan malam? Ibuku membawa banyak kroket udang beberapa waktu lalu."
Kiyoi: "Benarkah? Baiklah, aku akan makan nanti."
Hira: "Kalau begitu kita tinggalkan mereka untuk sarapan."
Kiyoi: "Oke."
Hira: "Kamar mandinya sudah siap, kamu bisa masuk kapan saja kamu mau."
Kiyoi: "Aku akan mandi. Ah, taruh ranselku di sana."
Hira: "Ya."
Kiyoi: Setiap hari rumah Hira dipenuhi barang-barangku. Di kamar mandi aku meletakkan sikat gigiku, mengisi rak kosong dengan produk kecantikanku. Ahh , enak. Dari datang dan pergi setiap hari ini ternyata menjadi tempat yang nyaman. Jika aku mengunci diri di ruang kedap suara, aku bisa berlatih hingga larut malam. Dan jika aku lapar, Hira dengan kikuk membuatkanku sesuatu. Tentu saja tidak ada jejak pria lain. Dari budak ideal menjadi pacar ideal? Itu akan ideal. Jika terus seperti ini, mungkin tidak butuh waktu lama untuk menjadi kenyataan. Meskipun, dia pria yang terlalu menjijikkan untuk menjadi ideal, tapi hei.
Ceklek...
Kiyoi: "Haa , terima kasih untuk mandinya."
Hira: "Oh, sama – sam- Kenapa kamu tak mengenakan atasan piamamu?"
Kiyoi: "Hmm? Panas, makanya aku tak memakainya."
Hira: "Benar, apa kamu ingin minum sesuatu?"
Kiyoi: "Air mineral."
Hira: "Aku akan mengambilnya."
Kiyoi: Seperti ini atau lebih aneh. Meskipun aku tidak dalam posisi untuk mencemooh. Aku telah terhubung berkali-kali, tetapi pertama kalinya bersama pria yang aku sukai. Itu membuatku berkonflik bahwa, pada tingkat ini, cinta pertamaku, ciuman pertamaku, dan pertama kaliku akan berasal dari Hira yang menjijikkan dan menyebalkan , tapi apa yang bisa kamu lakukan?
Drap....Drap....
Hira: "Ini dia."
Kiyoi: "Terima kasih".
Hira: "Bisakah aku memotremu?"
Kiyoi: "Silakan."
Cekrek....
Hira: "Kuku kakimu sudah tumbuh."
Kiyoi: "Kalau begitu potong."
Hira: "Baiklah."
Kiyoi: "Hah? Apakah kamu serius akan memotongnya?"
Hira: "Apakah aku tak boleh?"
Kiyoi: "Yaaa... kamu boleh..."
Drap...Drap...
Hira: "Aku belum pernah memotong kuku seseorang jadi aku gugup."
Cetek....cetek.... Suara menggunting kuku
Hira: "Bahkan kuku kakimu cantik."
Kiyoi: Orang cabul ini asyik dengan tugas. Itu menjijikkan. Tapi itu bagus. "Aduh!!"
Hira" Maaf! Apakah aku memotongnya terlalu pendek?"
Kiyoi: "Tidak apa-apa."
Slruppp.....
Kiyoi: "Jangan jilat itu! Emhh...."
Hira: "Maaf. Kamu tidak berdarah, tetapi aku ingin mendisinfeksi untuk berjaga-jaga. Hah !"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beautiful Man Terjemahan Indonesia ~END~
RomanceUntuk merayakan tanyangnya My Beautiful Man / Utsukushii kare movie aku bakal up terjemahan versi cd nya. Dan mungkin bakalan up 1 minggu 2 / 3 kali. Jadi jangan lupa vote dan komen oke.