3. Desember dan Halte Bus

427 35 0
                                    

Hira: Awal periode kedua ada sebuah keributan. Karena sebuah majalah mode terkenal menyelenggarakan sebuah kontes dan kiyoi-kun adalah salah satu finalisnya, dibicarakan di berita hiburan. Dan sejak saat itu, gadis – gadis mulai datang untuk menemuinya bahkan dari sekolah lain sekalipun. Juga setiap harinya keributan semakin meningkat.

Srek.... Srek.... Suara majalah di balik.

Hira: "Ini adalah pertama kalinya aku membeli majalah." Srek... "Oh! Waaa, Kiyoi-kun sedang tersenyum. Aku belum pernah melihatnya tersenyum seperti ini. Tampil segar dan berseri seperti seorang selebriti. Melihatnya seperti in membuatku merasa dia bisa dan akan menyenangkan ketika menyentuhnya. Oh!! Hah... Hah...Hah..."

Sretttt... Mulai membuka celana

Hira: "Ah.... Emhhhh..." Aku melakukan sesuatu yang harusnya takku lakukan. Tapi, ini bukan Kiyoi, setidaknya bukan Kiyoi-kun yang aku kenal, dan lagi...! "Aahh...Aaahh...Aaahh.."

Crottt....

Hira: "Hah..Hah..Hah.." Aku terangsang tak seperti sebelumnya. Aku tak pernah merasa begitu puas saat melakukan masturbasi sebelumnya. Itu adalah kesenangan yang mampu membuatku mabuk kepayang, tapi.....

Mengambil sapu tangan

Hira: "Aku yang terburuk. Aku ingin mati."

Membersihkan majalah

Hira: "Maaf. Maaf. Maaf Kiyoi."

Hira: Dua bulan sudah berlalu. Kini Kiyoi-kun menempati peringkat kedelapan dan berlanjut ke final.

Shirota: "Hah?! Kau tak bisa hari ini?"

Kiyoi: "Jangan memberitauku mendadak. Aku sibuk."

Shirota: "Jangan seperti itu, atasan pacarku ingin bertemu denganmu."

Kiyoi: "Ubah aja tanggalnya menjadi minggu depan."

Shirota: "Ah. Tunggu dulu, aku akan bertanya padanya dulu. Momo-chan, aku minta maaf hari ini tidak mungkin. Tapi minggu depan bis-ahh, selamat sore. Maaf kan aku. Tunggu sebentar. Kiyoi bicaralah ada atasan pacarku dan minta maaf lah karena tak bisa pergi hari ini."

Kiyoi: "Apa?! Mengapa aku harus minta maaf kepada orang asing? Aku tak perduli akan melihatnya atau tak melihatnya. Jika karena itu membuatnya marah, maka itu masalahnya. Samai ketemu lagi.

Hira: Bahkan tanpa menanyakan apakah dia biasa, dia malah membuat rencana atas namanya.

Shirota: "Sial, mereka menutup telponnya."

Miiki: " Momo-chan pasti bangga, dan dia amungkin akan memutuskanmu."

Shirota: "Omong – omong apa kabar dengan Kiyoi?"

Miiki: "Akhir – akhir ini dia sibuk. Sekarang dia bermain untuk menjadi terkenal, dia merasa unggul dari kita. Padahal berada di urutan kedelapan."

Shirota: "Benarkah?! Tempat kedelapan hanyalah tambahan."

Hira: Omong kosong apa yang mereka bicarakan? Tempat kedelapan diantara ribuan?. Kalian bahkan tak memenuhi syarat, kalian tidak berhak membicaraknnya seperti itu. Mereka pasti akan menyesal.

Shirota: "Baiklah, haruskah kita pergi ke karaoke?"

Hira: "Aku tidak ikut."

Miiki: " Tidak ada yang mengundangmu Hii-kun."

Shirota dan Miiki: "Hahahaha. Lucunya."

Hira: Sekarang Kiyoi-kun tidak ada, lebih baik aku pergi memotret.

My Beautiful Man Terjemahan Indonesia ~END~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang