Author POV
"Gue itu jenseksual, bukan lesbian."
Jisoo hanya bisa menghela nafas. Sudah hampir seribu kali ia mengatakan kepada Lisa untuk gadis itu mengaku saja bahwa ia memanglah seorang lesbian, tetapi Lisa kekeuh dan malah terus menegaskan jika dirinya adalah jenseksual atau lebih jelasnya Jennie seksual.
"Lo kalo orangnya denger pasti doi bakal ga suka balik sama lo."
Kini giliran raut wajah Lisa yang berubah masam. Perutnya tiba-tiba ikut berbunyi keroncongan.
"Nih, lo mau tau ga? Perut gue aja kalo lagi laper pasti bunyinya Jennie Jennie Jennie, gitu."
"Orang gila." Jisoo lalu membenarkan posisi duduknya, untuk kembali memperhatikan seorang guru yang tengah menjelaskan materi di depan sana.
Seharusnya sedari awal jam pelajaran pertama di mulai tadi, Jisoo tidak usah menggubris omong kosong dari mulut Lisa. Gadis yang satu kelas dengannya, juga duduk tepat bersebelahan dengan dirinya itu bisa dibilang sudah kelewat bucin.
Bukan hal yang baru lagi. Hampir seantero sekolah mereka pun sudah mengetahui tentang Lisa yang sangat menyukai Jennie.
"Soo, gue ga ngerti sama sekali deh soal materi gen letal." Lisa berbisik lagi di telinga Jisoo.
"Ya makanya guru lagi ngejelasin tuh diperhatiin. Lo mah apa-apa Jennie terus, Jennie mulu, sampe panas kuping gue dengerin nama Jennie doang." Jisoo membalas dengan nada kesal.
Lisa lantas terkekeh akan hal itu. Jisoo pasti sangat frustasi. Karena selama ini hanya ialah satu-satunya yang menjadi tempat keluh kesah Lisa. Selain karena mereka duduk bersebelahan, Lisa dan Jisoo juga memiliki sifat yang hampir sama.
Kedua gadis itu sama-sama bodoh. Mereka bahkan sengaja mengasingkan diri dari kelas dan lebih memilih untuk duduk berdua di barisan paling belakang.
"Semesta pasti selalu ngerekam sempurna setiap ingatan gue tentang Jennie, Soo."
"Udah Lis, udah."
"Jennie sekarang lagi apa ya?"
"Mana gue tau. Lo cari aja ke kelasnya sana."
"Soo."
"Apa lagi?"
Lisa kali ini cemberut. Sedangkan Jisoo balas menatapnya dengan air muka yang masih mengeruh kesal. Tetapi Lisa tidak perduli.
"Laper." Rengek Lisa.
"Lo makan aja tuh si Jennie sekalian."
"Soo ih, lo mah ga asik."
"Dih? Lagian lo duluan ya anjir yang dari tadi ngomongin Jennie mulu."
"Tapi kan gue—"
"Itu yang di belakang bisa diem gak? Kalo ga mau merhatiin, mending kalian berdua keluar dari sini." Suara guru setengah berteriak ke arah mereka.
Lisa lantas mengulum bibirnya. Ia langsung sengaja menyenggol tangan Jisoo di bawah sana. Tetap sepenuhnya menyalahkan gadis itu, meskipun Lisa tahu bahwa dirinyalah yang lebih banyak berbicara.
"Maaf Bu." Jisoo tersenyum kikuk.
Guru itu pun kemudian menghela nafas. Ia lalu kembali menerangkan sebuah materi dari mata pelajaran biologi.
Semenjak guru itu masuk, Lisa sama sekali tidak tertarik untuk memperhatikannya. Karena Lisa sangat tidak menyukai pelajaran biologi. Katanya sih karena susah. Itulah mengapa Lisa semenjak tadi juga selalu berceloteh tak ada habis-habisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASMARALOKA - JENLISA ✔
General Fiction❝ Lisa ga mau dikatain lesbian. Maunya dibilang jenseksual aja. Soalnya, dia cuma suka sama Jennie. ❞