⚠️ Mention of little bit angst, babies.
Author POV
Semenjak memasuki dunia SMA, hampir tiga tahun belakangan adalah waktu dimana Jennie tak lagi begitu dekat dengan kedua orang tuanya.
Selama ini, Jennie selalu berusaha menyembunyikan semua masalah yang ia pendam sendiri. Jennie hampir tak pernah seperti Lisa yang akan menceritakan apapun yang ada di kepalanya secara gamblang.
Jennie tidak bisa seperti itu.
Tak ada satu pun pula teman-teman Jennie yang tahu tentang seluk beluk keluarganya.
Jennie adalah seseorang yang akan menutup rapat-rapat pintu masuk pada suatu masalah sekecil apapun yang sedang menimpa hidupnya.
Bukan Jennie tidak berani, hanya saja ia terlalu menutup diri.
Jennie tidak suka jika ada orang lain yang menatapnya dengan iba. Jennie tidak suka jika ada orang lain yang melihatnya karena rasa kasihan. Dan Jennie benar-benar tidak suka jika setetes saja air mata jatuh di pelupuk matanya, karena menyaksikan pertengkaran dari kedua orangtuanya.
Sosok Papa yang telah mendidik Jennie selama ini adalah pria yang begitu besar memberikan Jennie kasih sayang.
Begitu pula dengan Mama. Beliau adalah wanita yang jarang sekali marah, bahkan senyuman manis Mama pasti selalu hadir di sudut bibirnya ketika wanita itu berbicara.
Tetapi itu dulu, dulu sekali. Sebelum Jennie mulai memasuki dunia sekolah menengah atas.
Tiga tahun terakhir adalah seperti sebuah mimpi buruk yang datang secara tiba-tiba bagi Jennie.
Tak pernah ada yang tahu. Keluarga yang dulunya sering dijunjung harmonis itu kini berakhir tragis. Keluarga yang dulunya sering dikatakan manis itu kini hanyalah dipenuhi oleh tangis.
Benar-benar tak pernah ada yang menyadari. Ketika Papa menginjakkan kakinya keluar dari rumah, maka pria itu pasti telah melakukan kekerasan fisik terhadap Mama. Dan Papa akan menjadi sosok binatang buas yang berkeliaran di luar sana, hingga sampai empat atau lima hari barulah ia kembali pulang.
Jennie telah menanggung semua masalahnya sendirian.
Sejak tiga tahun terakhir, kondisi keluarga Jennie sungguh berubah drastis.
Mama dengan rasa cintanya yang luar biasa akan selalu menolak ketika Papa berteriak ingin berpisah darinya.
Kejadian pahit dari sebuah pertengkaran itu terus Jennie saksikan. Mengintip dari balik pintu kamarnya. Melihat sosok Papa yang berubah menjadi iblis. Pria itu akan menampar, menendang, memukul, bahkan hingga mendorong tubuh Mama.
Papa adalah manusia yang sangat kejam. Dan Jennie telah lama mematahkan hatinya untuk Papa.
Menjadi seorang anak yang masih berumur belasan tahun, Jennie tak bisa berbuat lebih selain hanya membenci kedua orang tuanya yang terus bertengkar. Jennie benci pada Mama yang terus mengalah, Jennie juga benci pada Papa yang selalu bersikap kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASMARALOKA - JENLISA ✔
Ficção Geral❝ Lisa ga mau dikatain lesbian. Maunya dibilang jenseksual aja. Soalnya, dia cuma suka sama Jennie. ❞