Part 6

1 1 0
                                    

Dinda memakai soflen berwarna hitam untuk pergi kesekolah,sebisa mungkin dinda menyembunyikan matanya itu,dia tidak tahan lagi jika ada orang yang membullynya lagi,dinda berjalan dikoridoor sekolah dengan tenang,walaupun ada sosok wanita berbaju putih yang mengikutinya dari jalan.

“tolong saya!” suara itu bergeming ditelingga dinda,dinda memang masih belum biasa menghadapi makhluk-makhluk itu

“itu bukan urusanku” ucap dinda seolah tak peduli dengan sosok itu,dinda memasuki kelasnya dan duduk sambil membuka buku PR

“saya mau pulang!”

Suara itu sangat mengganggu dinda,dinda jadi tidak fokus untuk menulis

“adinda…”

“mau dia apa sih! Apa yang harus aku lakukan untuknya” dinda berbicara sendiri,dan sesekali dia mencoret-coret bukunya sendiri,membuat karya seni abstrak yang didia coret-coret ngasal

“dinda lagi bikin apa?” Alan duduk disamping dinda dan meletakan tas nya diatas meja “wah gambar yang bagus”

“apanya yang bagus” dinda masih melanjutkan corat-coretnya “alan,tadi ada sosok wanita yang-..”

“yang ini?” sosok itu tiba-tiba muncul disamping Alan,dinda tersentak dia sangat terkejut,bagai mana cara Alan melakukannya

“Astaga! Alan ngapain dibawa kesini!” dinda tidak mau menatap sosok wanita itu karena tubuhnya yang berlumuran darah dan wajahnya yang hancur membuat dinda mual,mungkin karena dinda belum terbiasa berinteraksi sama makhluk-makhluk tersebut
Alan mengusir wanita tersebut dengan caranya sendiri,

“sebenernya kamu bisa mengusirnya sendiri,tapi kamu Cuma takut aja” alan tersenyum sangat manis,dan dinda mengangguk paham apa yang dikatakan alan memang benar,dan yang kemarin bunda siska juga mungkin benar.

Saat jam pelajaran berlangsung dinda tidak bisa fokus karena melihat ada yang aneh di badan guru tersebut,yaps memang benar,itu bu felly, guru yang kemarin,bu felly memang sedang mengajar pelajaran  matematika lagi

“Eum menurut ku bu felly itu-..”dinda mengamati punggung felly yang sedang menghadap kearah papan tulis, “dia…” dinda terus berbicara sendiri

“dia apa din?” Alan penasaran karena dinda menatap felly sangat serius dan dinda tak kunjung melanjutkan kata-katanya

“dia bekerja sama dengan Mogui!” dinda berbisik seketika felly langsung menatap kearahnya

“Auristella Adinda,benar kan?” felly tiba-tiba melihat buku absen,dan menyebut nama dinda “ada masalah? Saya perhatikan kamu dari tadi ngobrol terus!” ucap felly menatap dinda

“maaf bu..” ucap dinda langsung gelagapan

Felly melanjutkan pelajarannya,tapi dinda tetap saja tidak fokus,kali ini dinda melihat mogui besar berwarna merah dan bertanduk,dia juga memiliki ekor yang runcing,Alan belum menyadari sesuatu dang berbeda pada felly,Alan hanya anak indigo biasa,tidak seperti dinda.

***

Ketika jam pelajaran beres,mereka pun istirahat,dinda berlari ketoilet,karena ada panggilan alam,Alan sudah pergi kekantin bersama Richard dan teman-temannya yang lain,dinda hanya pergi sendirian,di toilet dinda bertemu felly,mereka sedang sama-sama mencuci tangan di washtefel sambil bercermin,bukanya toilet guru itu misah ya ko bu felly ada disini

“kamu sendirian?” ucap felly tanpa menatap kearah dinda

“eh iya,toilet gurunya penuh ya bu?” felly menatap dinda aneh,dia memperhatikan mata dinda “kenapa bu?” dinda merasa canggung ketika melihat felly yang benar benar menatapnya

“dia yang akan membunuhmu”

“hah?” dinda terkejut ketika mendengar suara hati felly,kenapa dinda bisa mendengar suara hati itu

“siapa kamu sebenarnya!” felly pun mendekat dan menyentuh tangan dinda “Aw!!” felly langsung menglepaskan tanganya itu

Dinda menatap tanganya sendiri,aneh sekali kenapa felly kesakitanpadahal dinda ngga ngelakuin apa-apa.

“kamu tidak akan bisa membunuhku!” mata felly berubah menjadi merah,kukunya menjadi panjang, dan hitam

“karena aku akan terlebih dahulu membunuh mu dinda” felly mencengkram tangan dinda
Dinda mencoba melepaskan tangan felly yang mencengkram bahunya hampir saja dinda tercekik oleh felly,iris mata dinda kemabali membiru tanpa dinda sadari

“aku tidaak mau menyaakiti siapapun!” ucap dinda melepaskan tangan felly,dinda sama sekali tidak ingin berurusan dengan hal-hal yang merepotkan.

Felly pun tertawa nyaring,anehnya ko toilet itu mendadak sepi biasanya rame apalagi kalo pas jam istirahat kaya gini,felly kembali menjambak dinda dari belakang,felly sudah dikuasai oleh mogui dewasa yang kekuatanya mungkin lumayan tinggi.

Dinda pun berbalik ketika felly menjambaknya,dinda sempat melawan karena felly terus mencoba mencekiknya,felly ingin benar-benar membunuh dinda,dan dinda hanya mengusap kepala felly seketika mogui itu lepas dari tubuh felly,dan dinda berlari keluar.

“kali ini aku melapaskan mu dinda,tapi tidak untuk besok!”

Dinda berlari kekantin,dia bertemu dengan maya dan Ara yang sudah menunggunya dari tadi,dari tadi murid-muridyang lain menatap dinda yang terus berlari dari arah toilet.

“dinda?” Ara menatap dinda heran “kamu pake soflens kesekolah?”

“haah?” dinda langsung gelagapan dia bingung menjelaskan semuanya pada sahabat-sahabatnya itu

“ciee mentang mentang sekarang satu kelas sama gebetanya,dinda mulai dandan nih” maya pun mencubit perut dinda

“ah..iini aku lagi cobain aja ko” dinda pun cengar cengir kaya orang kurang waras,wkwk
“nanti pas mau masuk kelas aku lepas ko”ucap dinda meyakinkan kedua sahabatnya itu

***

Dinda tidak mau menceritakan kejadian tadi pada siapapun,apalagi teman-temannya dinda takut akan kehilangan teman –temannya  lagi seperti masa SMPnya,dinda waktu Masih duduk dibangku sekolah menengah pertama sering kerasukan,dan dinda juga bisa melihat hantu dan sejenisnya,dinda cerita pada teman-temannya,dan seiring berjalan waktu teman-temannya mulai menjauhinya karena menganggap dinda aneh,dinda tidak mau melakukan hal yang sama untuk ke dua kalinya.

INDIGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang