PART 2

8 1 0
                                    

Sekeras apapun dia menghindar tetap saja dinda melihatnya,dia seperti sesosok ikan berkepala manusia atau lebih dikenal dengan sebutan putri duyung,kalo difilm-film sih putri duyung itu cantik dan baik. Tapi yang dinda lihat sangat jauh bertolak belakang dengan apa yang ada di film-film, putri duyung ini bermata hitam pekat da berekor merah dia memiliki taring yang panjang.

“mitaa” dinda pun memanggil mita karena sudah tidak kuat lagi.

“iya din? Kenapa?” mita pun tersenyum

“ada putri duyung mit,dia…” dinda belum sempat melanjutkan kata-katanya tapi putri duyung ini mendekat dan memegang lehernya, “arghh…” dinda pun berteriak dan semuanya melihat ke arahnya

“dinda??”

“eh dia kenapa?”

“palingan biasa deh kayanya”

Mereka mendekati dinda dan ada sebagian yang menolongnya untuk sekedar menenangkannya,ada yang cuek aja seolah-olahh gak tau,dinda sudah tidak kuat lagi dinda bener-bener takut,kenapa dinda gak bisa melawan mereka? Dan kenapa mereka selalu menganggunya?

“kenapa lagi sih din lo seneng banget bikin sensasi kayanya!” ucap bella mengatai dinda,dia memang seperti itu dari pertama masuk sekolah dia gak suka sama dinda.

“iya nih kalo mau cari sensasi jangan di sini dong”  silvi ikut-ikutan mencibir dinda,tak aneh dia memang sahabatnya bella.

“eh temen-temen sini deh,” ucap bella,sepontan semuanya menatap bella.

“kalian udah tau kan,kalo dikelas kita ada artis yang suka cari sensasi..boleh dong tepuk tangannya!” bella berteriak riang,

Uuuuuuuuuuu!!
Dasar gila….
Mereka terus memaki dinda dan memberikan tepuk tangan,pak nana kebetulan lagi ngambil buku absen kantor sekolah,memang hal ini sering terjadi,mereka sering seperti itu,kalo bisa dinda ingin pindah kelas saja.
dinda pun kembali termenung didepan kelas,yang lain sudah pulang,termasuk ayu,ayu pulang duluan bersama temannya,dinda merasa sangat menyedihkan dikehidupan ini,mereka selalu membully dinda dan tidak penah percaya pada dinda…

“maah..hiks mahh kenapa ini terjadi mah,dinda gak kuat lagi” dinda tak bisa lagi menahan air matanya

“adinda…”saat itu dinda mendengar namanya disebut sangat lembut oleh seorang lelaki,dia mengusap kepalanya pelan

“alan?” apa dia mau mengejek dinda lagi seperti yang lainnya, “ada apa?”

“aku percaya sama kamu!” lalu dia pun duduk disamping dinda

“apa yang kamu percaya dari aku? Semua yang aku lihat adalah halusinasi” Alan pun menundukan pandangannya.

“tapi aku percaya sama kamu” alan pun tersenyum dan menatap dinda lagi

“kalo kamu percaya,kamu sama gilanya dengan ku!” dinda pun menghapus air matanya dan menininggalkan alan yang masih duduk ditempatnya.

“dinda!” alan menahan tangan dinda “aku tau semuanya,aku bisa liat apa yang kamu liat dinda!”

“maksud kamu apa Lan?” dinda heran apa kah ini candaan atau keseriusan,alan menarik dinda duduk di bangku tadi.

“sebenarnya yang mengikutiku ini..diaa” alan memejamkan matanya dan saat dia membuka matanya hadirlah sosok wanita itu “lihat!”

Dinda terkejut karena alan bisa memanggil sosok itu,sosok itu kembali beradaa di belakang alan
“ko bisa gini Lan?” dindaa melihat ke arah sosok wanita itu, “dia siapa?”

“diaa itu yang bunuh diri di…ahh sorry..” alan memegang kepalanya sendiri.

“Lan kamu kenapa?” alan terlihat sangat kesakitan sambil memegangi kepalanya,lalu sosok wanita itu masuk kedalam tubuh alan,alan memegang tangan dinda dan..

“kamu siapa?” dinda mencoba mencari tahu sosok yang masuk kedalam raga alan,tapi dia hanya menaangis.

Saat alan memegang tangan dinda terlintas lah peristiwa saat wanita itu bunuh diri,dia terjun bebas dari sebuah gedung,dia frustasi karena ditinggal pacarnya nikah dan tiba-tiba alan melepaskan tangannya dan sosok wanita itu pergi.

“dinda kamu liat kan?” Tanya alan yang baru saja tersadar, “dia minta bantuanku tapi aku gak bisa berbuat banyak din” alan pun tersenyum
Dinda kira hanya dia yang bisa melihat sosok tak kasat mata ternyata masih ada orang lain yang bernasib sama sepertinya,alan banyak bercerita dia sama-sama terlahir seperti indigo,tapi bedanya alan itu bisa mengendalikan,dan dia sering mediasi juga,alan berjanji akan mengajari dinda agar bisa sepertinya dan bisa menjaga diri.

Alan mengantar dinda pulang karena dinda tidak membawa mobil,dia pulang naik motor bersama alan.
“Lan, makasih yah udah nganter pulang” dinda pun tersenyum manis.

“iya,aku pulang dulu ya”alan menyalakan motornya kembali

“gak masuk dulu Lan?” alan menggelengkan kepalanya dan langssung pergi,dia memang sedikit cuek,wajar mungkin yah soalnya ini kan pertama kali mereka ngobrol-ngobrol bahkan sampai diantar pulang.

“ciiee ka dinda” dinda terkejut saat membuka pintu mendapati adiknya  “ka tadi pac-..” dinda memotong perkataan adiknya

“bukan!” dinda langsung masuk dan ayu pun mengikutinya

Hari itu sangat lelah bagi dinda, dia banyak bertemu sosok aneh dan itu membuat energinya terkuras,tapi dinda senang saat melihat sosok ibunya tersenyum dan menemaninya sampai dia terlelap,dinda merasa tenang juga karena mengetahui bahwa ada manusia yang memiliki kelebihan sepertinya tapi menurut dinda itu bukan kelebihan,melainkan itu sebuah kutukan yang mengerikan untuknya.

INDIGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang