Part 4

7 2 0
                                    

Dinda sebisa mencoba sebisa mungkin untuk melawannya,gimana pun dia makhluk tak kasat mata yang gak bisa dinda tembak atau sayat dengan benda tajam lainnya,dinda hanya mencekik si sosok itu dengan tangan kanannya.sedangkan tangan kirinya tiba-tiba tidak berfungsi dengan baik,entah itu apa sebabnya

“PERGI!! JANGAN GANGGU AYAH!” dinda berteriak dan seperti sedang mencekik sesuatu,Hendra bingung dengan kelakuan anaknya itu,begitu pun ayu,dia hanya melongo melihat reaksi kakaknya itu.

“Nak,apa yang kamu lakukan” saat hendra memegang tangan dinda dia merasakan suhu yang sangat panas pada tangan kanan dinda.

“panas sekali!” hendra makin bingung sebenernya ini apa? Dinda kenapa?
Dinda tetap seperti itu dia benar-benar lelah dan sudah tidak kuat lagi,tapi makhluk itu seperti tidak merasakan apapun saat dicekik dinda, mogui itu semakin besar dinda sampai terhempas dan tangannya membentur meja,sehingga pergelangan tanganya sedikit tergores oleh gelangnya sendiri,dari tangan dinda keluar beberapa tetes darah ya memang tidak terlalu banyak,dan dinda makin geram akhirnya dia mencoba mencekik mogui itu…

Argh!! Anak nakal!
Mogui itu menghilang seperti asap hitam yang sangat tebal,dinda terkejut melihat mogui itu yang tiba-tiba hilang saat terkena darah dinda,dinda langsung pingsan saat mogui tersebut hilang,ini pertama kali dalam hidup dinda bisa menghilangkan mogui besar.

“ka dinda!!” ayu langsung menghampiri kakaknya itu yang terjatuh dilantai,hendra juga langsung membawa putrinya kerumah sakit,dia takut terjadi hal yang tidak diingin kan pada putrinya itu,hendra melihat tangan putrinya itu memar seperti luka bakar yang parah.

***
“yah! Ka dinda yah!” ayu pun menangis melihat kakaknya yang terbaring diruang rawat,keadaan ini sangat membingungkan,kenapa bisa terjadi? Padahal sebelumnya dinda baik-baik aja dan tangannya juga Cuma tergores sedikit.

“gak papa nak,tadi kan dokter bilang,kak dinda Cuma kecapean aja,udah kamu gak usah khawatir yah” hendra memeluk putri bungsunya itu,sebenarnya besok pagi hendra harus berangkat ke Singapore tapi dia mungkin menunda penerbanganya,demi putri-putrinya itu

Ruangan yang kosong,banyak pepohonan,bumi terlihat sangat besar diatas kepala ku,tidak ada orang lain selain aku,sepertinya aku sedang berada di tempat yang berbeda,dan pastinya aku juga bukan di bumi,karena aku melihat bumi sangat dekat,tepat diaatas kepalaku,berputar-putar seperti globe di sekolah, ini tempat yang indah dan tenang,sayangnya aku tidak menemukan siapapun disini,apa aku sebenernya udah mati?

“ayah,..” dinda tersenyum saat melihat ayahnya berada disampingnya, dinda sempat kaget ketika dia berada dirumah sakit,

“yah aku mau pulang sekarang”

“jangan nak,kamu harus istirahat dulu disini” hendra memberikan segelas air untuk dinda, dinda langsung bangun dan segera meminum air itu sampai habis

“dinda beneran gak papa ko yah,” dinda pun terseenyum untuk meyakinkan ayahnya “dinda baik-baik aja kan ? kenapa harus dibawa kesini yah?”

“kamu Cuma kecapean nak makanya gampang berhalusinasi,” hendra memang tidak percaya dengan kemampuan anaknya itu,hendra hanya menganggap itu adalah halusinasi semata,makanya dinda sering kesal sama ayahnya.
Dinda jadi teringat saat dirinya diajak ke pisikiater untuk memeriksa keadaanya,dinda langsung menolaknya mentah-mentah dan sempat sakit hati gara-gara hal itu.

“kak dinda,ayu takut tadi liat kak dinda pingsan,tadi kakak liat ap-..”

“sudahlah ayu jangan dibahas kasian kadinda,dia baru sadarkan” hendra mencegah ayu,karena dia takut dinda jadi berhayal lagi dan memperburuk keadaan dinda

Dinda hanya terdiam menatap sosok ibunya samping jendela,ibunya yang sangat cantik dan tidak pernah meninggalkan dinda,sebernarnya dinda tidak harus dirawat inap karena keadaanya sudah mulai setabil,dinda hanya diberi obat penenang saaja oleh dokter.

***
Hari ini dinda masuk kelas baru,dia duduk samping alan,alan rela pindah dan meninggalkan temannya Richard,karena Richard juga memilih duduk dengan anisa,anisa ini sebenarnya suka sama alan tapi malah Richard yang suka sama anisa,haduh

Dinda menceritakan apa yang terjadi pada dirinya kemarin kepada Alan,alan juga sempat kaget dengan apa yang dinda ceritakan tadi

“apakah ini mungkin?” alan terus ber pikir “dinda pulang sekolah kamu ikut aku ya,”

“kemana lan?”

“kerumahku,nanti kamu akan tahu apa yang sebenarnya terjadi pada dirimu saat ini” Alan berbisik diikuti anggukan dinda,dinda sama sekali tidak keberatan dia juga sangat setuju karena ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi

“selamat pagi anak-anak” seorang guru cantik masuk kekelas,guru itu lumayan popular karena kecantikanya siapa lagi kalo bukan bu Felly

Seorang guru matematika dan bahasa inggris yang berpenampilan modis,memiliki body goals yangmembuat siapa pun tertarik ketika malihatnya (tidak bagi perempuan yah!)

“pagi bu felly” ucap anak-anak serentak

“hari ini kita belajar matematika yah” felly mulai membuka buku paket dan menjelaskan materi plus teori yang diajarkan hari ini

“cantik yah din” ucap alan tanpa melihat dinda, “tapi sayang!”

“sayang kenapa Lan?”

“gak papa ko sayang” alan tersenyum kepada dinda,dan mengedipkan sebelah matanya

Mo-dus!

Saat latihan dinda merasa soal itu menjadi sangat mudah,entah sejak kapan ko tiba-tiba mendadak pintar gini? Padahal kemarin-kemarin dia biasa aja.

“excellent! Saya baru lihat kamu dikelas ini” felly menurunkan kaca mata minusnya dan melihat dinda seksama

“saya pindahan dari kelas sebelah bu” ucap dinda sambil tersenyum manis,bu felly pun mengangguk


INDIGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang