Part 7

1 1 0
                                    

Saat dinda kemabli kerumahnya,dinda tahu ayahnya sudah berangkat keluar negeri,hendra tidak sempat menunggu dinda kembali dari sekolah,hendra sangat sibuk sekarang,hendra meninggalkan beberapa uang di brangkas yang mengetahui kode atau kuncinya hanya dinda dan hendra.

Dinda melihat adiknya sedang berdandan rapih,tidak seperti biasanya,pulang sekolah tadi ayu juga duluan gak nungguin kakaknya,ayu beberapa minggu ini mulai berubah,dia tidak terlalu menempeli lagi kakaknya

“Ayu,kamu mau kemana” ucap dinda sambil mendekati adiknya yang sedang berhias,berhias diumur segitu? Dinda saja tidak terlalu suka berdandan

“eum ayu mau keluar ka,bentar aja yah?” ucap ayu sambil memakai parfum miliknya,dinda mengerutkan dahinya bingung melihat adiknya yang sudah mulai tumbuh dewasa

“sama siapa?” dinda menurunkan ranselnya dan mulai melepaskan sepatunya “tumben kamu rapih gini?” lanjut dinda tanpa melihat ayu karena dinda masih fokus pada sepatunya

“kak dinda jangan bilang ayah yah,” ayu meraih tangan dinda dengan manja,dan memeluk kakaknya itu “nanti kalo kakak bilang ayah,ayu dimarahin ka”

“emang kamu mau pergi sama siapa ?” ucap dinda tanpa membalas pelukan adiknya itu “pacar kamu?” ayu pun tersenyum saat dinda menanyakan itu

“belum sih jadi pacar sih kak,aku mau pergi sama kak Dimas”Ayu tersenyum manja “boleh yah ka?”

“Dimas?” dinda membeo sambil mengerutkan keningnya “Dimas.. ” dinda masih mencoba mengingat-ingat

“iya ka,itu loh temen sekelas kakak” ayu mulai memakai sepatu ketsnya  “kak ayu pergi dulu yah ka” ayu pun tersenyum

“jangan malem-malem” ucap dinda pasrah

“engga malem ka tapi pagi!” ucap ayu sambil mengacungkan dua jarinya,dinda hanya menggeleng sambil tersenyum melihat adiknya yang sangat bahagia itu.

Ayu di jemput sama dimas pake motor besarnya itu,ayu terlihat sangat senang saat bertemu dimas,dinda hanya melihat dari jendela saja,sampai akhirnya dia tidak melihat ayu lagi yang mulai menjauh,handphone dinda bordering dan saat dinda melihat ternyata itu ayahnya

“iya ayah?” ucap dinda

“Nak ayah sudah sampai,kamu jaga adik kamu yah,ayah sudah meninggalkan uang 50juta dibrangkas,jangan boros-boros yah” ucap hendra sambil tertawa,hendra memberikan banyak uang dan fasilitas yang lebih dari cukup untuk anak-anakknya

“ayah jangan- lama-lama yah disana”

“iya sayang,kamu kalo perlu sesuatu tinggal telepon yah,”

“iya ayah”

“ya udah ayah tutup dulu ya teleponnya ”
Hendra menutup telepon sebelum dinda mengiyakannya,hal ini suda sering terjadi,dinda menyelusuri dapur yang sudah harum dengan masakan bi ati

“non,bibi sudah masak makanan yang non pesen tadi pagi” ucap bi ati sambil memberikan makanan kepada dinda saat dinda duduk dimeja makan “ayo non cobain”

“iya bi” dinda mencicipi makanan dari bi ati itu,dinda memang belum lapar tapi dia tidak enak karena bi ati sudah memasaknya dengan penuh kasih sayang “enak bi,makasih ya” ucap dinda ramah

“syukurlah kalo non suka” ucap bi ati lega ketika dinda mulai memakan makanannya

***

Saat jam 8 malam dinda masih menunggu adiknya pulang,tapi belum ada tanda-tanda kalo ayu mau pulang sekarang,dinda khawatir kalo samapai ada apa-apa dengan adiknya itu,dinda tidak bisa berdiam diri dirumah saat ini,dinda membuka garasi mobilnya dan dinda keluar mencari adiknya,dinda menyetir sendiri tidak bersama supirnya,padahal supirnya ada di tempat satpam,tapi dinda memilih pergi sendiri

“kemana itu perginya si ayu” ucap dinda sambil menggaruk keningnya yang tidak gatal itu
Dinda mencari ayu ke sisi jalan,udah lumayan jauh dinda dari rumahnya,tapi dinda belum menemukan ayu,dinda melihat mini market dipinggir jalan,dinda berhenti disitu dan membeli beberapa makanan ringan kesukaannya,setelah dinda mendapatkan makanan dan minuman kesukaannya dinda kembali pulang,siapa tahu ayu juga sudah pulang

“pak ayu sudah pulang” Tanya dinda pada kedua satpamnya

“belum non,” ucap satpam itu sambil membukakan gerbangnya
Dinda bernar-benar kesal,dia berniat memarahi ayu ketika ayu pulang,dinda merebahkan dirinya disofa sambil nonton televisi untuk mencegah rasa ngantuknya,dinda tidak akan tidur saat ayu belum pulang,dinda melihat berita

“sebuah kecelakan parah terjadi dijalan pondok kelapa kota bandung (authornya ngarang banget sumpah hehe),ditemukan 2 orang gadis yang masih berumur belia memakai seragam SMA dalam keadaan meninggal ditempat”

“daerah deket sini kan?” dinda mencoba meyakinkan dirinya sendiri “tapi ko aku gak tahu yah ” saat dinda mencoba mengingat lagi,tapi dinda mendengar sura pintu yang mulai terbuka,dan itu ayu,ayu sudah pulang

“kak?” ayu mendekati dinda,ayu tahu pasti dinda menunggunya dengan cemas

“kakak kan udah bilang sama kamu yu,jangan pulang malam!” dinda membentak ayu karena dia sayang sama ayu dia gamau ayu kenapa-kenapa “coba kamu liat,jam berapa sekarang”

“kak maaf ka tadi ban motornya bocor jadi ayu lama” ucap ayu sambil menundukan kepalanya
“bawel banget sih”

“apa kamu bilang? Bawel?” ucap dinda menatap ayu

“hah apa? Ayu gak bilang gitu” ucap ayu mulai panic karena dinda tahu apa yang ayu katakana dihatinya
Dinda terdiam saat dia lagi-lagi mendengar suara hati orang lain,dinda kira tadi ayu yang menggerutu ternyata bukan,dinda makin bingung dengan kemampuannya,dinda segera pergi kekamar dan bergegas tidur,tanpa memikirkan apa-apa lagi

***

Hari ini disekolah guru-guru sedang mengadakan rapat penting,jadi semua siswa dan siswi dipulangkan pada jam 10 pagi,dinda sudah menunggu ayu didalam mobilnya bersama alan,karna dinda mau bertemu ibunya alan untukmenanyakan perihal dia bisa mendengar suara hati orang

“ka dinda” ayu mengetuk kaca mobil dinda,dan dinda membukanya “ka ayu mau pulang sama nina,ayu mau ke-..”

“jangan aneh-aneh cepat masuk” ucap dinda sambil menutup kaca

Ayu terlihat sangat kesal,saat dinda melarangnya,Ayu terus mengerucutkan bibiirnya,alan yang melihat sikap dinda hanya terkekeh,alan duduk disamping dinda dan ayu duduk dibelakang.

INDIGOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang