00 - Prolog

1.9K 251 78
                                    

Spesial 250 followers. Tapi, aku update seluangku. Kalau ramai, aku usahakan setiap hari^^

Jangan lupa vote
Jangan lupa comment
Jangan lupa follow
Jangan lupa masukin perpus
Bantu 255 followers

!!Note!!

"Blah..blah.." = Ini maksudnya si MC ngomong, tapi kalau manusia dengarnya malah gonggongan anjing.

Happy Reading

Sesuatu yang baru pasti akan naik daun begitu cepat. Merebak dimana-mana hingga membuat orang mulai mencoba karena rasa penasaran. Termasuk dua hal yang sedang viral akhir-akhir ini.

"Ni ai wo wo ai ni.. mi xue bing cheng tian mi mi.."

Seorang gadis berambut hitam panjang bergelombang tampak berjalan sembari menyenandungkan lagu dari salah satu merek yang sedang viral. Dia amat kecanduan dengan es krim dan minumannya. Apalagi harganya yang ramah dompet.

"Lea..!"

Gadis itu berhenti lalu berbalik. Membuat rambut hitamnya menyibak ke kanan disertai efek angin layaknya seorang tokoh utama dalam anime.

"Ya..?" Lea Alfilista membalas ramah. Diikuti senyum manis yang membuat semua orang terpana. Menyanjung paras ayunya yang memikat.

"Ih.. babi, nggak usah sok manis gitu!" kata teman perempuannya yang bernama Rini.

Lea melengos. Air mukanya berubah masam seperti lemon kecut. "Asem bet lo! Mending lo to the point, gue ngerti lo nyamperin gue pasti ada maunya," sahutnya.

"Hehehehe.. tahu aja lo."

"Cepet buru, gue mau beli Mixue.."

"Beli rukonya? Pakai duit sape lo?"

"Duit bapak lo. Gue mau beli es krimnya, dodol!"

"Oh.."

Lea merotasi bola matanya malas. Lalu bergumam dalam hati, mencatat nama minuman yang dipesan temannya itu. Selepasnya ia pergi, meninggalkan Rini yang jingkrak-jingkrak karena ditraktir.

Padahal Lea mentraktir minuman itu supaya dia bisa secepatnya melarikan diri. Sebelum ocehan Rini menyapa gendang telinganya. Pasalnya gadis itu sekali ngomong, panjangnya ngalahin gerbong kereta.

Nggak ada spasi, nggak ada titik. Terobos terus mendobrak kuping. Lea sampai sering sakit telinga gara-gara diocehin sama Rini. Lamun ia tetap memakluminya karena itu ciri khas seseorang.

Tetapi kali ini dia nggak bisa memaklumi. Soalnya mereka berada di tempat umum. Dia nanti malah kebagian malu kalau Rini nyerocos tanpa jeda. Apalagi suara gadis itu amat lantang nan jelas, menyaingi toa penjual es krim keliling.

"Ni ai wo wo ai ni.. mi xue bing cheng tian mi mi.."

Dia kembali menyenandung lagu Mixue hingga tiba di sebuah persimpangan jalan. Ia tetap melangkah tanpa menyadari orang-orang yang berhenti sambil menatap lampu berona hijau.

"Dek.. BERHENTI DEK.."

Lea memejamkan mata, senantiasa menyenandungkan lagu. Sehingga mengabaikan seruan orang-orang kepadanya.

TIN.. TIN..

Lea menoleh, memandang mobil berkecepatan tinggi yang melaju ke arahnya. Tubuhnya pun membeku seketika, matanya mendelik. Otaknya bekerja keras, memerintah kedua kakinya untuk beranjak.

Lamun sayang, kakinya seperti jelly. Tak bisa beranjak. Apalagi menompang.

'Harusnya gue teriak kaya cewek di sinetron..' sesalnya dalam batin.

Kucing Antagonis {Fem!Dom}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang