08 - The Power Of Anjing

698 151 21
                                    

45 Vote, 40 comment

Sider, belajar menghargai karya orang.

Jangan lupa follow
Jangan lupa masukin perpus
Bantu 285 followers yuk

⚠️Warn!⚠️
Baku non baku, toxic!

!!Note!!

"Blah..blah.." = Ini maksudnya si MC ngomong, tapi kalau manusia dengarnya malah gonggongan anjing

Maaf ya semisal kurang feel!

Happy Reading

Bersenandung ria di pinggir sungai yang beriak adalah kenyamanan tersendiri bagi Lea. Pasalnya baru kali ini ia benar-benar bersantai, terlepas dari misi yang membebaninya.

Meskipun dia sempat was-was seperti kemarin lusa. Takut ada quest dadakan yang mengejutkan jantungnya. Namu Telaga memberitahukan kalau ia terbebas dari misi untuk sementara waktu. Karena Lea telah berhasil menyelesaikan tiga misi dengan waktu yang nyaris berdekatan.

Hati Lea bersorak ria, menyambut kabar bahagia tersebut. Dan dia merayakannya di sungai yang dekat daerah teritorialnya. Setelah sampai di tempat yang dituju barulah ia berbaring di bibir sungai. Memandang hamparan biru berhias mega yang tampak cantik nan memukau di matanya.

Lamun tak berselang lama, suasana ademnya buyar sebab sebuah kaleng yang mendarat di atas kepalanya. "Aduh!" pekik sambil mengubah posisinya menjadi terduduk.

Lalu dia melongok, memandang sebuah kaleng Coca-Cola yang menggelinding ke arah sungai. Ia sontak melotot dan bergegas mengambil sampah yang bisa mencemari aliran jernih ini.

Setelah itu ia mengedarkan pandangan. Mencari sosok yang menimpuknya dengan kaleng minuman. Meskipun dia tahu kalau dalang tersebut sebenarnya mau membuang sampah di sungai.

Tetapi dua perilaku itu sama buruknya. Bisa menyebabkan kerugian di berbagai pihak. Namun yang disudutkan tetaplah pemerintah. Padahal itu adalah kesalahan bersama yang tak peduli pada lingkungan dan juga kebersihan.

"Mana sih buang sampah?!" monolognya sembari berjalan menyusuri pinggir sungai.

Berharap dia segera menemukan si pelaku yang berbuat seenak jidat di sekitarnya. Setelah itu indra pendengarannya menangkap suara bising yang tak jauh dari keberadaannya. Ia pun menajamkan penglihatan lalu menangkap sekumpulan remaja yang sibuk berceloteh ria sembari membuang sampah ke sembarang tempat.

Wahh.. nggak bisa dibiarkan ini. Lea harus bertindak supaya mereka kapok membuang sampah. Tapi dia tak tahu mau berbuat apa lantaran wujudnya.

Masa dia mengomel sama orang-orang itu? Yang ada nanti dia dipeluk dan dicium-cium.

Lea nggak mau kejadiannya dengan Rini sampai terulang lagi. Bibirnya ini sakral, benda suci yang dia rawat sepenuh hati. Walau nantinya bakal ia gunakan buat ngentup bibir Rafael yang manisnya luar biasa.

"Ah! Gue punya ide!" gumamnya saat lampu kuning muncul di atas kepalanya.

Selepas itu ia mundur beberapa langkah. Menghitung jaraknya dengan para oknum yang mencemari lingkungan tersebut. Setelah dirasa jangkauannya pas, dia segera mengambil ancang-ancang dan berlari secepat kilat menuju sekumpulan orang yang menjadi targetnya.

"Gue pengen pelihara anjing deh. Soalnya kyud-kyud gitu.." kata seorang gadis berambut coklat muda kepada temannya yang berdiri di depannya.

"Iya, gue jug-"

-BUAGH

Lea meloncat, menghantam tubuh anjingnya ke kepala cewek berambut hitam.

"Awww.. dasar anjing!" maki gadis itu sembari menatap tajam Lea yang menggeram ke arahnya.

Kucing Antagonis {Fem!Dom}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang