Part 10

1 1 0
                                    

"Hei, kenapa kapal mereka bergerak dengan sangat cepat? Perasaan tadi kapal mereka lebih lambat daripada siput, apa yang mereka gunakan untuk mempercepat kapal mereka? Ah, tidak usah dipikirkan! Anak-anak, percepat gerakan kalian!" Kata Spear.

Semua monster pun menambah kecepatan mereka, namun kapal mereka jauh lebih cepat dibandingkan dengan semua monster.

Beberapa saat kemudian, akhirnya mereka sampai di pulau Giant. Dengan cepat, mereka membawa pangeran dan lima kekasih nya ke istana Nano.

Sesampainya di istana Nano.

"Siapa mereka?" Kata penjaga gerbang istana.

"Mereka adalah orang-orang yang membuat Spear mengkhianati kita!" Kata Vito.

"Oh, ternyata mereka? Bawa mereka masuk, yang mulia sudah menunggu di singgasana nya!" Kata penjaga gerbang istana.

"Baik!" Kata Vito.

Lalu mereka masuk kedalam istana, dan menemui Nano.

"Yang mulia, ini dia orang-orang yang merupakan target kita!" Kata Vito.

"Hahahaha! Akhirnya aku menemukan mu, pangeran dari kerajaan yang akan runtuh!" Kata Nano.

"Nano!" Kata pangeran dengan kesal.

"Oh, jangan marah! Nanti cepat tua, tidak ada yang akan mewarisi kerajaan sampah mu! Ah, aku hampir lupa! Vito, siapkan tempat eksekusi untuk pangeran sampah itu! Siapkan juga kamar untuk lima gadis itu, karena aku ingin melakukan sesuatu pada mereka!" Kata Nano.

"Baik, yang mulia!" Kata Vito.

"Apa??? Tidak, kami tidak mau!!!" Teriak semua kekasih pangeran.

"Jangan kau berani melakukan sesuatu pada mereka berlima!" Kata pangeran.

"Diam, jangan berisik!" Kata salah satu pengawal Nano sambil menampar pangeran.

Beberapa saat kemudian.

"Tempat eksekusi dan kamar sudah disiapkan, yang mulia!" Kata Vito.

"Bagus! Sekarang, ayo kita bunuh pangeran gadungan itu!" Kata Nano.

"Jangan bunuh pangeran kami!!! Aku peringatkan kalian!!!" Teriak semua kekasih pangeran.

"Ssstt, jangan marah-marah! Diam, dan nikmati pemandangannya!" Kata Nano.

Mereka pun dibawa ke tempat eksekusi mati.

"Masukkan tangan dan kepala nya, agar aku bisa memotong kepala nya dengan mudah!" Kata Nano.

"Baik, yang mulia!" Kata Vito.

"Lepaskan pangeran kami!!! Kami tidak mau kehilangan dia!!!" Teriak semua kekasih pangeran.

"Sudah berapa kali aku bilang, diam!" Kata salah satu pengawal Nano sambil menampar mereka.

"Jangan sakiti mereka, biarkan saja! Lebih baik kita fokus ke pangeran lemah ini dulu!" Kata Nano.

Kemudian Nano mengangkat pedang nya.

"Ada kata-kata terakhir, pangeran?" Kata Nano sambil tersenyum jahat.

Pangeran hanya diam saja, dan meneteskan air mata nya.

"Bunuh dia! Ambil mata nya! Masak usus nya! Pajang kepala nya di dinding! Jadikan tengkorak nya sebagai cangkir!" Kata semua pengawal Nano.

"Habislah kau, hiyaa!!!" Teriak Nano sambil mengayunkan pedang nya.

"Jangan!!!" Teriak semua kekasih pangeran.

Mr. Spear & His MonstersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang