"Hei, ada apa ini?" Kata Spear.
"Kami diperintahkan oleh pangeran kami untuk membawa mu ke hadapan nya, sekarang ikut kami!" Kata salah satu pengawal.
"Oh, baiklah." Kata Spear dengan santai.
Setelah itu, mereka pergi ke tempat pangeran berada.
"Ini dia, tuan pangeran." Kata pengawal.
"Salam kenal, tuan pangeran yang bijaksana. Nama ku Sonn Pedro Armando, tapi tuan pangeran bisa memanggil ku Spear." Kata Spear.
"Salam kenal juga, aku adalah pangeran dari kerajaan Lordo, nama ku tidak boleh diketahui karena itu rahasia. Oh iya, aku ingin menanyakan sesuatu pada mu." Kata pangeran.
"Tuan pangeran dapat menanyakan apapun, silahkan saja." Kata Spear.
"Kau ini dari kerajaan mana? Apakah kau mata-mata musuh?" Kata pangeran.
"Aku berasal dari kerajaan Nano, tapi sekarang sudah tidak lagi karena aku berkhianat pada nya. Aku bukan mata-mata musuh, aku hanyalah seorang pengawal biasa yang sedang menikmati hari yang cerah ini." Kata Spear.
"Oh, begitu? Oh iya, apa yang kau lakukan di pulau ini sendirian?" Kata pangeran.
"Apa yang aku lakukan di sini? Hanya menjaga pulau pribadi ku ini, yang mana ini adalah warisan dari mendiang raja ku dulu." Kata Spear.
"Hah, kau serius?" Kata semuanya dengan kaget.
"Kenapa? Kalian tidak percaya? Aku punya surat wasiat sebagai bukti, ini dia." Kata Spear sambil mengeluarkan surat wasiat itu.
Lalu dia memberikan surat itu pada pangeran, dan mereka membaca nya.
"Ternyata benar, dia adalah pemilik pulau ini. Itu berarti, dia adalah tuan rumah di sini." Kata salah satu kekasih pangeran.
"Tuan Spear, maafkan kami, ya. Kami telah menuduh mu sebagai mata-mata musuh, kami tidak tahu kalau kau adalah pemilik pulau ini." Kata pangeran.
"Tidak apa-apa, tuan pangeran. Oh iya, apa yang sedang kalian lakukan di sini?" Kata Spear.
"Kami sedang berlibur, untuk merayakan ulang tahun ku. Benar kan, semuanya?" Kata pangeran.
"Ya!" Kata semua kekasih nya dengan senang.
"Oh, hari ini adalah ulang tahun tuan pangeran? Wah, selamat ulang tahun! Sebagai hadiah ulang tahun, tuan pangeran dan semuanya boleh membangun rumah atau apapun di sini." Kata Spear.
"Benarkah? Terima kasih, kau baik sekali." Kata pangeran.
"Terima kasih ya, tuan Spear." Kata semuanya.
"Sama-sama." Kata Spear.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Spear & His Monsters
FantasiSuatu hari, pulau Giant dikuasai oleh sebuah kerajaan, dan mereka mengusir semua makhluk yang menjadi tuan rumah di sana. Mereka sangat senang karena bisa menguasai pulau yang penuh dengan sumber daya alam itu. Namun tidak bagi Sonn Pedro Armando, a...