Part 8

1 1 0
                                    

Sementara itu, di istana Nano.

"Yang mulia, ada kabar buruk!" Kata Vito.

"Ada apa, Vito? Apa kau melihat musuh yang sudah mendekat?" Kata Nano.

"Bukan, yang mulia! Sonn Pedro Armando sudah berkhianat pada kita, dan dia telah menghancurkan kapal kita yang hendak menguasai target kita, yaitu pulau Kava!" Kata Vito.

"Apa!? Dia berkhianat!? Sialan kau, Sonn Pedro Armando! Aku akan menghabisi mu!" Kata Nano.

"Tapi ada yang lebih buruk lagi, yang mulia. Dia memiliki puluhan monster untuk melindungi diri nya!" Kata Vito.

"Wah, kita dalam bahaya! Kalau kita tidak segera membunuh Sonn Pedro Armando dan semua monster nya, kita akan tamat!" Kata salah satu pengawal Nano.

"Kau benar! Sekarang kita harus membuat rencana untuk membunuh mereka! Tuan-tuan, ke ruang bawah tanah sekarang!" Kata Nano.

"Baik, yang mulia!" Kata semua pengawal nya.

Setelah itu, mereka membuat rencana di ruang bawah tanah.

Malam harinya, Spear dan semua monster nya sedang duduk di tepi pantai sambil melihat bintang.

"Langit malam yang sangat indah, bukan begitu, anak-anak ku? Ah, andai saja kita bisa pergi ke salah satu planet itu, dan hidup di sana bersama. Hahahaha, rasanya itu mustahil karena di sana tidak ada oksigen." Kata Spear.

Pangeran dan lima kekasih nya pun datang.

"Hai, tuan Spear." Kata mereka.

"Hai, apa yang sedang kalian lakukan?" Kata Spear.

"Kami sedang melihat bulan, itu sangat indah." Kata pangeran.

"Benar, begitu juga dengan bintang-bintang itu." Kata Spear.

"Anu, tuan Spear." Kata pangeran.

"Ya, ada apa?" Kata Spear.

"Kami kan sudah membangun rumah di pulau pribadi mu, jadi apakah boleh kalau kami tinggal di sini selamanya?" Kata pangeran.

"Boleh kan, tuan Spear?" Kata semua kekasih nya.

"Tentu saja, sesuai yang aku katakan dulu. Kalian boleh tinggal di sini selama yang kalian mau, dan kalian bisa membangun rumah atau apapun di sini." Kata Spear.

"Ah, terima kasih banyak. Kami sangat senang karena kau mengizinkan kami tinggal di sini." Kata pangeran.

"Terima kasih, tuan Spear." Kata semua kekasih nya.

"Ya, sama-sama. Ayo duduk di sini, kita mengobrol sambil melihat langit malam yang indah." Kata Spear.

Mereka pun duduk bersama, dan mengobrol sampai akhirnya tertidur di tepi pantai.

Mr. Spear & His MonstersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang