17. Beginning

2K 147 5
                                    

"Nyonya, pagi tadi. Tuan Jaehyun sudah tidak bisa dihubungi lagi, rencananya gagal dan strateginya ketahuan. Kini tuan Jaehyun dibawa pergi oleh tuan Kang ke wilayah lain" ungkap Hyuk-jae

"Kemana?" tanya Haechan

"Busan" jawab Hyuk-jae

Setetes air mata lolos. Namun dengan segera Haechan mengusap kasar bekas air matanya itu dan wajahnya kembali datar tanpa ekspresi satupun.

"Jalankan rencanaku. Malam ini, kita akan pergi dari rumah ini" perintah Haechan

"Baik nyonya" turut Hyuk-jae

Orang yang sempat tidur satu ranjang dengannya itu pergi pamit undur diri melaksanakan perintah dari nyonya tuan rumah ini. Sementara itu, Haechan diam diam menyiapkan pakaian seadanya dan beberapa barang penting seperti ponsel, dompet, uang cash, serta paspor mana tau dibutuhkan.

Setelah selesai bersiap siap dengan tas berukuran sedang itu. Haechan beralih pergi menuju kamar anaknya untuk berpamitan dan mengatakan beberapa perintah. Sementara Chenle yang melihat kedatangan ibunya itu senang, akhirnya ibunya kembali datang padanya.

"Mommy!" panggil Chenle

Haechan duduk dihadapan Chenle dan menggenggam kedua tangan putranya itu dengan wajah serius namun tersenyum manis.

"Baby, mommy izin pergi sebentar ya sayang. Tidak akan lama, mommy dengan adek pasti kembali lagi" izin Haechan

"Mommy dan adek ingin pergi kemana?" tanya Chenle

"Kesebuah tempat. Tempat dimana mommy akan menjemput daddy pulang" jawab Haechan

"Mommy tidak usah pergi, disini saja. Chenle takut. Nanti ada orang orang muka jelek yang datang jika mommy pergi" tolak Chenle

Tangan Haechan sambil mengusap punggung tangan Chenle, menenangkan bayinya itu dan tetap tersenyum padanya.

"Tahan sebentar ya sayang. Sebentar saja. Mommy janji, setelah itu mommy pasti mengusir mereka semua dari sini setelah mommy pulang. Tunggu mommy ya sayang, sebentar saja" bujuk Haechan

Chenle masih ragu. Tapi karna Haechan memberikan sebuah energi pada Chenle membuat putranya itu akhirnya mengangguk menyetujui izin dari ibunya itu.

"Tapi. Sekarang. Chenle harus nurutin perkataan mommy, bisa kan sayang?" tanya Haechan

"Bisa mommy" jawab Chenle

"Jung Chenle. Kalo sewaktu waktu, ada yang bertanya tentang mommy dan daddy. Kamu tidak boleh bilang, diam saja atau jika dia memaksa menangislah sejadi jadinya. Pada intinya, Chenle tidak boleh mengatakan satu informasipun. Dengan siapapun itu, dan Chenle juga tak boleh bilang kalau mommy pernah izin dengan Chenle seperti ini. Ingat baik baik sayang, kamu harus tutup mulut" perintah Haechan

"Baik mommy, Chenle janji" terima Chenle

"Good boy, ma baby" puji Haechan

Haechan memeluk Chenle terakhir kali sebelum dia pergi, Haechan membiarkan Chenle menangis dalam pelukannya. Sebelum akhirnya Haechan melepas pelukannya, mencium kepala anaknya itu lalu pergi tanpa menoleh. Hatinya sakit mendengar tangisan bayinya itu, namun jika tidak melakukan ini. Suaminya tak akan bisa selamat.

Sementara disisi lain, saat Haechan tengah melarikan diri dari mansion. Jaehyun yang baru saja bangun dari pingsannya terkejut melihat tangan kakinya diikat oleh rantai yang kuat membuat jika Jaehyun memberontak dia malah kesakitan sendiri.

"Kang Joshin!! Keluar kau brengsek!! Dasar sialan!!" maki Jaehyun

"Kau tak akan bisa mengalahkanku, Jung Jaehyun"

Golden Destiny Harder [JAEHYUCK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang