JANGAN SEDIH YGY, NI SY KASIH MINGMIN YANG HEPI HEPI.
Be wise, slightly 18+
Sehabis makan malam dan berbincang serta menemani putra kecil mereka bermain sebentar, Mina dan Mingyu bertugas untuk menidurkan anak mereka yang baru berusia empat tahun.
"Kemari, ikut Papa dan Mama bergosok gigi dan membasuh kaki tangan. Zayn sudah bisa, kan?"
Anak yang dipanggil Zayn itu mengangguk sambil menggulung baju tidurnya, lalu mengikuti Papa dan Mamanya untuk ke kamar mandi.
Mina dan Mingyu masih menempati unit apartemen. Namun, meskipun tempat tinggal mereka sederhana, suasana hangat senantiasa selalu terbangun mengisi setiap episode kehidupan yang datang.
Mereka menyikat gigi bersama, dengan Zayn yang sesekali tertawa karena Mingyu mengajaknya bercanda. Ketiganya tertawa cukup keras kala Mingyu menirukan monster gigi yang akan menerkam apabila Zayn enggan gosok gigi.
"Papa! Terkam Mama!" Minggu berbalik hendak memposisikan cakar tangan pura-puranya pada Mina, namun ia malah menjadi salah tingkah kala pipi Mina memerah.
"Rawrrr! Yah, Mama kabur! Kita kejar, Zayn!" Mingyu segera mengangkat tubuh putranya dengan satu tangan dan berlari menyusul Mina menuju kamar.
Zayn tertawa, sebelum ia kini terlentang diatas ranjang.
"Nah, Zayn sekarang waktunya untuk tidur. Sudah jam 9. Mama sudah berikan Zayn susu tadi, kan?" Zayn mengangguk.
Posisinya berada ditengah-tengah Mina dan Mingyu yang bergenggaman tangan diatas selimut yang Zayn kenakan.
"Kata Mama, susu akan membantu Zayn untuk tertidur lebih awal. Papa-"
Zayn menatap kesamping, pada sang ayah.
"Papa tidak boleh begadang lagi. Papa boleh dibuatkan susu juga kan, Ma? Agar Papa cepat tertidur." Ucap Zayn yang membuat Mingyu tidak kuasa untuk menahan tawanya. Mina menganggukkan kepalanya.
"Iya, nanti Mama juga buatkan untuk Papa. Sekarang, Zayn tidur, ya? Besok kan kita main dengan Juno dan Tante Eunha." Kaki Zayn bergerak menandakan suka. Mina tersenyum lalu mencium dahi putranya.
Mingyu bertugas untuk mendongeng, buku yang Mina siapkan setiap Zayn hendak tertidur.
Ampuh, setelah lima belas menit- Zayn terlelap dengan nyenyak. Keduanya mengecup dahi dan pipi Zayn, mengusap putra mereka penuh kasih sayang.
Mina dan Mingyu beranjak bergantian. Masih banyak yang harus Mina lakukan terutama membersihkan dapur.
"Syukurlah Zayn udah gak ketergantungan hp lagi, Ma." Kata Mingyu sambil memakaikan apron pada Mina dan menalikannya di pinggang istrinya.
"Iya, makanya aku beliin banyak buku. Kita gantian aja bacain dan ajarin Zayn ya, sayang.." Mingyu mengangguk, lalu-
Cup!
Tiba-tiba pipi Mina dikecup yang membuat Mina tertawa sebelum ia menyalakan kran air.
"Diem gak?!" Kesal Mina, Mingyu hanya meledek istrinya sebelum ia mengelap setiap ujung dapur dan ruang makan.
"Aku tuh merasa bersalah sama Zayn, dia jadi ketergantungan gadget nonton cocomelon terus karena aku yang lebih mentingin beres-beres rumah." Kata Mina, Mingyu yang tengah membereskan ruang keluarga mereka hanya tersenyum.
"Tapi, Zayn tuh bukan tipe anak yang rewel Ma, dia tetep mau dialihkan ke buku yang kamu beli. Tenang aja, nanti juga dia biasa." Mina mengangguk, sambil terus mencuci piring.
Melihat rambut Mina yang tergerai membuat Mingyu berinisiatif untuk mengambil ikat rambut tipis diatas kotak tisu. Ia mendekat pada Mina, memeluk istrinya dari belakang lalu mengikat rambut Mina perlahan.
"Masih lama gak?" Tanya Mingyu, Mina menoleh kesamping, ekor matanya melihat tatapan Mingyu yang gelap dan sayu. Ia tahu maksudnya, Mina mengerti dengan jelas.
"Bentar lagi." Bisik Mina, Mingyu mengangguk namun setelah Mina menyelesaikan kegiatan cuci piringnya, ia dengan cepat melepaskan dan menggantung apron yang Mina gunakan.
Kecepatan tangannya mengantarkan Mina pada dekap hangatnya, Mina tersenyum sebelum kecupan di bibirnya berubah menjadi ciuman yang cukup panas.
Mingyu membalikkan posisi dimana pinggang Mina kini menyentuh counter, ia menyelipkan tangannya untuk memeluk pinggang Mina dan tangan kirinya ia gunakan untuk menarik cardigan yang Mina kenakan.
Sentuhan tangan Mina di tengkuknya yang turun menuju punggung serta kembali pada titik semula, membuat Mingyu kian menggila. Lima belas menit berada dalam posisi berciuman bersama Mina cukup untuk membakar energinya menjadi semakin tinggi.
Mingyu segera membawa Mina kedalam pangkuannya, dengan posisi berhadapan, ciuman itu kembali dimulai dengan Mina sebagai pemantiknya.
Tubuh Mina kini terbaring diatas sofa, dengan posisi Mingyu diatasnya. Kecupan di leher Mina dan usapan tangan Mingyu pada pahanya membuat Mina menarik kaus hitam Mingyu hingga sebatas dada.
Menyadari istrinya terganggu, Mingyu segera melepaskan kaus hitam polosnya, melemparkan kesamping. Keduanya sempat tertawa, sebelum kembali berciuman, dengan tangan Mina mengalung di leher Mingyu, mengusap bahu suaminya dengan lembut.
Deru nafas dan gairah yang memuncak serta space yang sempit membuat Mina dan Mingyu banyak bergerak, menekan ke atas sofa, hingga Mingyu mengaduh pelan ketika ia berada dibawah Mina dengan tali baju tidur yang hampir lolos dari bahunya.
"Mina.." panggil Mingyu, hendak Mina beringsut ke depan, punggung Mingyu semakin menekan sofa dan-
Tring tring tring tringtringtringtring
"Cocomelon."
Keduanya terkejut, kala televisi menyala dengan intro cocomelon. Namun, keduanya menyadari bahwa suara cocomelon itu bukan berasal dari televisi.
"Zayn!" panik Mina sambil membetulkan baju tidurnya dan turun dari sofa.
Zayn masih berdiri mematung didepan kamar mereka dengan selimut ditangannya.
"Papa dan Mama mau menonton cocomelon?"
Mina dan Mingyu bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Oneshoot Collection] Moonlight ; Myoui Mina
FanfictionOneshoot Collection Myoui Mina x Idol From 1990 ; Myoui Mina ✔️