-Pertengahan 2022 dan awal 2023 yang penuh duka-
Heol~ aku menghela nafas yang berat itu.
Di kalender itu, aku menghitung waktu berapa lama ini sudah berlalu.
Bukan kehilangan orang yang meninggal, tapi kehilangan orang yang masih hidup.
Berduka, karena rasa sesak nya lebih dari kehilangan orang yang meninggal.
Saat orang yang masih bernafas itu memamerkan penggantiku yang jauh lebih sempurna dan sesuai kriteria nya, jadi aku merasa
sangat merepotkan dan sangat tidak bernilai.
Lalu aku, melihat teman lama ku, yang aku anggap teman. Entah, aku merasa bahwa dia temanku sejak dulu, tidak tau dia anggap aku apa.
Mungkin dia menghindariku, karena dulu dia sempat terjerat friendzone. Aku pun, sebenarnya. Tapi akhirnya aku bertemu orang lain.
Aku menyapanya, dan bersikap seperti dulu.
Tapi dia telah berbeda, mungkin baginya aku hanya orang yang tidak tau malu, datang dan pergi sesuka hati. Dan sangat toxic.
Aku kira, kami berteman. Harusnya aku sadar dan agar tidak ada luka #part2 hahaha.
Aku malu dengan orang-orang. Aku pikir, apakah perilaku ku ini harus diberi terapi agar bisa normal seperti yang lain?
Apakah aku bisa dimaafkan?Aku masih merasa sendiri.
Dihindari orang-orang.
Aku merasa buruk.
Apa hanya Tuhan yang mau menerima ku?
Kalau begitu, jika sudah cukup amal ku, aku ingin segera menemuinya.
Hatiku terlalu sering sakit.
Oh iya, akhir-akhir ini, kepalaku sering sakit di titik tertentu. Dibagian kiri tengah sepertinya.
Apakah ini pertanda? itu artinya aku harus bersiap-siap.
Aku juga ingin masuk surga.
01-22-2023
YOU ARE READING
Hello?
Short StorySebuah postingan pertama yang tidak terlalu penting untuk dibaca.