Chapter 6

3.8K 64 8
                                    

Riana terkekeh sesekali saat membalas pesan dengan Maudy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Riana terkekeh sesekali saat membalas pesan dengan Maudy. Tak disadari hujan pun turun, ditambah jam sudah menunjukan pukul enam lewat sehingga langit sudah berubah menjadi gelap.

Wajah Riana langsung berbinar saat menyadari hujan turun. Rasanya ia ingin segera menjatuhkan tubuhnya pada air kolam sambil menikmati hujan. Namun Riana yang sedang sadar sedang berada dirumah Maudy.

Mata Riana melirik keatas melihat kamar Johnny. Takut Johnny melihat dirinya jika berenang sekarang. Tapi setelah dipikir kembali sepertinya Johnny tidak akan menyadari karena cuaca sedang hujan.

Riana langsung tersenyum senang. Ia langsung membuka kemeja dan roknya. Ia langsung loncat dan menceburkan dirinya pada kolam renang.

Dingin, tenang dan damai, pikirnya.

Sesekali Riana menyelam beberapa menit, itulah hobi nya.

Berenang dikala cuaca tengah hujan, dan menyelam beberapa menit sebenarnya adalah pelarian Riana di masa lalu. Dimana saat orang tuanya belum bercerai yaitu Yuta dan Raisa yang sering bertengkar, memaki satu sama lain, berteriak saling menyalahkan.

Riana selalu pergi berenang dan menyelam untuk menghindari kenyataan itu, guna agar tidak bisa mendengar pertengkaran orang tuanya.

Setelah merasa puas berenang hingga hujan mengecil. Riana langsung naik dan mengecek ponselnya. Ia membaca notif dari Maudy bahwa tidak akan pulang cepat karena terjebak hujan dan macet.

Riana hanya menghela nafas membaca notif tersebut tanpa ingin membalasnya. Padahal jika Maudy sudah pulang diantar Daddynya, ia sekalian akan ikut pulang bersama Yuta.

Riana pun melirik sekilas lagi ke kamar Johnny, lampu kamarnya masih menyala. Riana berpikir Johnny pasti belum tidur, tapi syukurlah karena ia merasa Johnny tidak mengetahui jika ia berenang tadi, juga malu karena ia hanya menggunakan bra dan celana dalam saja.

Riana menanggalkan kemejanya dibahunya tanpa ingin menggunakannya dengan benar. Karena tanggung basah jadi pikirnya cukup ia gunakan seperti itu  sambil memegang kedua ujung kemejanya seraya menutupi dadanya.

Ia pun berjalan tanpa alas kaki, menaiki tangga berjalan untuk memasuki kamar Maudy untuk berganti pakaian menggunakan pakaian Maudy.

Riana langsung mengerutkan keningnya saat mencoba menggerakan gagang pintu kamar Maudy namun tidak terbuka.

"Kok gak bisa kebuka sih?" Tuturnya.

Riana masih terus mencoba membukanya namun nihil.

Gak biasanya Maudy kunci pintu kamarnya!

Riana langsung berpikir ingin bertanya pada Bibi untuk meminta kunci kamar Maudy, namun baru dua langkah ia memutar tubuhnya, ia baru ingat kalau Bibi sedang pulang kampung.

Aduhh gimana dong ini?

Ia tidak mungkin mengetuk pintu kamar Johnny dengan tampilan seperti ini. Ia mencoba lagi membuka pintu tersebut, sesekali ia mendorong dengan lengannya, namun apa daya tenaga Riana terlalu lemah untuk hal itu.

TOUCH | JOHNNY SUH (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang