Chapter 8

2.4K 55 11
                                    

"Selamat pagi mbak Riana" Sapa Satpam kantor yang baru saja berpapasan dengan Riana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat pagi mbak Riana" Sapa Satpam kantor yang baru saja berpapasan dengan Riana.

Riana pun hanya membalas dengan senyuman tipis.

Orang-orang kenapa ya? hari ini pada murung semua?

Sang satpam pun merasa kebingungan, sebelumnya ia menyapa Johnny terlihat murung dan tak bersemangat. Sekarang Riana juga, walau Riana tak seramah yang lain, dan irit bicara, namun sang satpam bisa membedakan jika hari ini Riana tampak murung.

Riana berusaha sebisa mungkin untuk tetap profesional dalam bekerja. Walau terkadang hatinya sakit saat harus berpapasan dan mengobrol dengan Johnny mengenai pekerjaannya. Johnny pun hanya melakukan hal demikian.

Mungkin jika diperhatikan dengan seksama mereka bagaikan dua orang yang sedang dalam perang dingin.

Setiap jam makan siang pun, Riana hanya sekedar mengantarkan makanan saja untuk Johnny, setelah kejadian itu Riana tidak pernah menemani Johnny untuk makan siang bersamanya diruangannya.

Dan semenjak kejadian itu Riana sudah tidak datang, apalagi menginap di rumah Maudy, lebih tepatnya dirumah Johnny.

Karena memang itu sebenarnya adalah rumah Johnny. Dan Maudy tinggal bersama Johnny saat ia sudah mulai berkuliah, karena memang hanya Johnny satu-satunya keluarga Maudy yang ada di Jakarta

Karena semua keluarga Maudy dan Johnny, tinggal di Medan. Hanya saja Johnny sudah bertahun-tahun tinggal di Jakarta karena pekerjaan.

***

Kini Riana tengah menunduk memainkan ponselnya, sambil menunggu pesanan minumannya.

"Lagi chattingan sama siapa sih sibuk bener?"

Suara tersebut membuat Riana sedikit terkejut, terlihat seorang pria sudah duduk didepannya. "Kak Dejun"

"Giliran aku yang chat gak pernah dibalas" Gerutunya

"Hehe maaf Kak, banyak kerjaan jadi chat Kakak sering ketimbun." Nyatanya memang Riana malas membalas chat dari Dejun.

"Jauh banget kamu nongkinya sampai sini ya" Tutur Dejun

"Aku kan magang disitu" Jawab Riana sambil menggerakan kepalanya mengarah Gedung tinggi sebrangnya.

"Di Kantor om Johnny?" Tanya Dejun sedikit kaget

Riana pun mengangguk

"Kok bisa?"

"Ya bisalah Kak"

"Enggak maksudku, kenapa kamu gak magang di kantor Daddy kamu aja"

"Takut makan gaji buta ah Kak"

Seketika Dejun langsung tergelak mendengar penuturan Riana.

"Kak Dejun sendiri kenapa bisa ada disini?"

TOUCH | JOHNNY SUH (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang