Chapter 7

2.8K 55 5
                                    

"Pagi om" Sapa Riana dengan senyumannya saat Johnny yang baru saja datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pagi om" Sapa Riana dengan senyumannya saat Johnny yang baru saja datang.

"Ehh...pagi Na" Jawab Johnny sedikit kaku, ia pun melanjutkan langkahnya menuju ruangannya.

Johnny sedikit terkaget dengan mendapati Riana yang sudah berada di kantor sepagi ini. Padahal ia merasa ia sudah datang sangat pagi untuk bisa mendahului Riana.

Ya. Semalaman Johnny terus memikirkan apa yang telah ia lakukan bersama Riana. Johnny menggerutu pada dirinya sendiri kenapa ia tidak bisa menahannya untuk tidak melakukan hal itu. Johnny merasa dirinya bajingan karena sudah meniduri gadis yang usianya hampir setengah darinya.

Namun Johnny sedikit bingung, dengan melihat keadaan Riana pagi ini. Ia terlihat baik-baik saja padanya. Padahal semalaman ia hampir tidak bisa tidur membayangkan keesokan paginya bertemu Riana.

Bahkan Johnny sempat berpikir bahwa Riana akan berhenti magang ditempatnya karena kejadian tersebut dan akan marah padanya. Namun semuanya diluar dugaan.

Sekarang malah Johnny kebingungan sendiri ia harus bersikap seperti apa pada Riana.

Seharian Johnny tidak keluar- keluar dari ruangannya untuk menghindari berpapasan dengan Riana. Namun tetap saja namanya juga mereka bekerja ditempat yang sama, apalagi posisi Riana yang harus banyak berkomunikasi dengannya membuat hal itu tak bisa dihindari.

Seperti halnya pada saat ini Riana sedang berada di ruangannya untuk menyerahkan berkas-berkas yang harus ia tanda tangani.

Setelah selesai urusannya selesai, Riana pun kembali ke mejanya, namun sebelum ia keluar, Johnny cepat-cepat menahannya.

"Na" Panggil Johnny, dimana Riana yang sudah memegang gagang pintu hendak keluar.

"Iya om?"

"Bisa kamu duduk sebentar, om mau bicara" Ucap Johnny

Riana pun terduduk kembali didepan meja Johnny, sambil menatap Johnny untuk berbicara.

"Hmmm..." Gumam Johnny yang bingung ia harus mulai darimana.

Riana masih tetap menunggu Johnny untuk berbicara.

Johnny menghela nafasnya. "Soal tadi malam, om mau minta maaf"

"Maksud om?" Tanya Riana

"Tidak seharusnya kita berbuat seperti itu Na"

"Jadi maksud om ini salah aku?" Tanya Riana yang sedikit terkaget dengan yang Johnny ucapkan.

"Tidak Na. Tentu saja om gak nyalahin kamu, ini semua salah om. Seharusnya om bisa menahannya untuk tidak tejadi hal itu. Namun ternyata om tidak bisa menahannya"

"Oh jadi om mau bilang, kalau om nyesel gitu?"

Johnny menghela nafasnya "Bukan begitu maksud om. Om merasa bersalah, om merasa sudah memanfaatkan kamu"

TOUCH | JOHNNY SUH (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang