06. Hayden Yang Hilang Kabar

124 23 0
                                    

Kamala sedang duduk bersantai di kelas sembari berbicara dengan Shevarta Gistara, "lo tau nggak sih, Kam? si Radit nyebelin banget! kemarin buku paket gue ilang sampe dimarahin sama Pak Harsa, dan ternyata Radit yang nyembunyiin, pengen gue pites aja mukanya!" ucap Shevarta kesal.

"Radit suka sama lo, Par. jadi jangan heran kalo dia suka gangguin lo kayak gitu," ucap Kamala, jangan heran karena Kamala memangil Shevarta dengan sebutan 'Par' karena nama panggilan Shevarta memang 'Parta'.

"ya nggak gitu juga lah, Kam! musuhnya Pak Harsa! kena damprat gue sama Pak Harsa." ucap Shevarta sembari mengerucutkan bibirnya kesal.

"woi, Partai!" panggil cowok bernama Raditya Shankara tersebut, cowok yang sedari tadi Kamala dan juga Shevarta bicarakan sedari tadi.

"kan, muncul biawaknya." Shevarta pun menunjukkan raut wajah kesalnya, "gausah manggil gue Partai! nama panggilan gue Parta! nama asli gue Shevarta!" sungut Shevarta tak terima.

"yaudah sih beda dikit doang, kantin, kuy?" ajak Raditya pada Shevarta, "males! ngapain gue nerima ajakan biawak?" tanya Shevarta kesal.

"ngapain sih lo nyamain gue sama biawak, hah?" protes Raditya, "muka lo se spesies sama biawak!" Shevarta pun beranjak dari duduknya lalu berjalan ke arah luar kelas, dan disusul Raditya tentu saja.

"Kam! makasih yak udah jagain cewek gue!" Raditya sudah berjalan keluar menyusul Shevarta, namun ia berjalan mundur lalu memunculkan kembali kepalanya, sembari mengedipkan sebelah matanya.

Kamala pun terkekeh pelan, entah mengapa melihat interaksi antara Shevarta dan juga Raditya seperti melihat ia dan juga Hayden di versi yang berbeda.

ngomong-ngomong kemana perginya cowok tersebut? sedari pagi Kamala belum melihat batang hidungnya sama sekali, tumben. biasanya Hayden suka sekali berkeliaran kesana kemari.

***

setelah merasa bosan dikelas, Kamala memutuskan untuk pergi ke kantin sembari mengisi perutnya, "Mang Dadang! mie ayamnya satu ya!" ucap Kamala dengan semangat.

"siap, Neng!"

Kamala pun mengedarkan pandanganya ke sekitar, namun ia masih belum menemukan keberadaan Hayden hingga saat ini, apakah ia membolos? jika ia pasti ia sudah bertemu Hayden sejak pagi tadi, karena Hayden selalu menghampirinya lalu berbicara jika akan membolos, memang aneh tapi itu sudah menjadi kebiasaannya.

"mangga, minumnya apa?" tanya mang Dadang setelah mengantarkan seporsi mie ayam kesukaan Kamala, "es teh aja. Mang, liat Hayden nggak?" tanya Kamala.

jika Hayden tidak berbicara padanya, pasti Hayden tidak akan absen menyantap mie ayam kesukaanya itu, karena setiap hari keduanya selalu memesan mie ayam.

"duh, nggak liat Neng. Den Hayden nggak keliatan dari pagi, hari ini juga nggak beli mie ayam nya Mang Dadang." ucapnya, Kamala pun mengangguk kecil, "gitu ya? makasih Mang!"

"iya, sok dimakan!" Kamala pun mulai menyantap makanannya, namun pikirannya masih menjalar, dimana Hayden sebenarnya?

***

sampai bel pulang berbunyi Kamala maish belum bertemu dengan Hayden juga, ia semakin khawatir. karena Hayden tidak pernah menghilang seperti ini.

dengan segera Kamala mengambil ponsel yang ia bawa di saku, lalu mulai mencari nomor Hayden. lalu mulai mengetikan beberapa kalimat disana, dan mengirimnya. berharap Hayden segera menjawab pesannya.

Kamala
knpa nggak masuk? |

sudah sepuluh menit Kamala menunggu, namun belum juga ada tanda-tanda Hayden membaca pesannya apalagi membalasnya.


ting!

Kamala
knpa nggak masuk? |

Hayden
| gapapa
| lgi males aja

Kamala
gausah bohong! |
jelasin. |

Hayden
| iya", susah ya bhong sama lo
| gue abis berantem sma Jaya

Kamala
lagi?! |
skrang lo lg dimana? |

Hayden
| apart lah, di mna lagi?

Kamala
tungguin, gue otw! |
read

Kamala pun keluar dari room chatnya dengan Hayden, segera ia menelpon seseorang yang ada di sebrang sana.








"HALO! PARTA! JEMPUT GUE DI HALTE SEKARANG JUGA! INI URGENT! CEPETAN!"






















To Be Continued...

Same Bad [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang