Celine sudah dipindahkan ke ruang VIP sesuai perintah ayahnya.... Ya keluarga gadis itu sudah mendengar kabarnya, mereka benar benar terkejut dengan wajah dan tubuh babak belur Celine, gadis itu masih belum sadar. Di ruang inap hanya ada anta, grizelle dan Zein. Mama dan papanya tadi pamit pulang karena memang ada meeting dan mama anta menyiapkan barang keperluan milik Celine dirumah gadis itu
"Aku masih nggak percaya Celine bisa babak belur kayak gini" lirih anta sedikit terisak pilu, Zein yang disebelah nya masih mencoba menenangkan gadis itu
"Kamu kenapa sih Cel?" Tanya Anta semakin lirih
"Kalian beneran nggak tau kenapa Celine bisa kayak gini?" Tanya Anta dengan pelan, gadis itu menahan isakannya kuat
Kedua gadis itu menggeleng lesu
"Gue bahkan cuman dapat kabar lewat telpon Ta" jawab GrizelleMengatur nafasnya "yaudah, makasih kalian udah datang dan ngabarin aku sama keluarga aku tadi...kita dirumah tadi beneran panik banget"
"Iyaa sama sama, kita tunggu Celine sadar dulu aja ya ta" jawab Grizelle dan membuat kedua gadis disana mengangguk
****
Esoknya Anta masuk sekolah seperti biasanya, hanya gadis itu tampak lesu dan sedari tadi hanya diam melamun, bahkan saat ini tepatnya di kantin gadis itu hanya menatap makanannya dengan nanar
"Ta Lo kenapa sih?? Dikelas cuman diem, makanan juga cuman Lo liatin" tanya Yuki bingung
Sedangkan rhea, gadis itu memanfaatkan keadaan dengan mengambil beberapa lauk milik anta, gadis itu bahkan tidak protes sama sekali
"Ta, cerita aja sih" desak Zizi
Anta menengok kearah teman temannya
"Celine masuk Rumah sakit" ucapnya"HAH?" Pekik Rhea, anta mengangguk lesu
"Kayaknya dia habis digebukin orang dehh" lanjutnya lesu
"Kok bisa?" Tanya ketiganya kompak
"Enggak tau, waktu keluar UGD aku sama mama papa liat muka Celine udah nggak ada bentuknya" lanjutnya polos dan dengan mata nanar
Ketiga gadis itu sontak bingung harus bereaksi apa, apakah pengambilan kata "udah nggak kebentuk" itu mewakili keparahan luka Celine kembarannya???
"Kritis ya?" Tanya Zizi
"Jam 2 pagi tadi sadarnya"
"Parah banget sihh, Sampek kayak gitu taa"
******
Agam mendapat pesan dari nomor tidak dikenal, seseorang mengajaknya untuk bertemu secara langsung tepat di basement tempat dimana Celine dianiaya
"Datang juga Lo"
Suara itu membuat Agam menoleh kebelakang, disana lelaki itu masih bisa melihat siluet orang didepannya meskipun tidak terlalu jelas
"Ngapain nyuruh gue kesini?"
Lelaki itu mendekat dan berdiri didepan Agam sambil memasukkan kedua tangannya kekantung celananya
"Hmm, cuman mau mastiin sihh sebenernya" ucapnya"Ckk, nggak usah basa-basi, ngomong aja langsung kenapa ngajakin gue kesini?" Ucap Agam yang mulai jengah
"Hahaha, kayaknya Lo belum tau kalok tangan kanan Lo itu lagi kritis sekarang" ucapnya membuat Agam mengernyit bingung
"Bisa bisanya Lo nyuruh cewek buat ambil alih sih Gam, gue baru tau Lo itu lebih dari pengecut"
"Maksut Lo apa?" Tanya Agam yang masih belum tau maksut lelaki itu
KAMU SEDANG MEMBACA
A Classic Tale : Have Him
Fanfic"Bertahanlah walaupun kau tau, hitam bercampur putih tidak akan menjadi biru" "Akan ada kunci yang membuka sebuah peti dan menguak siapa aku, siapa dia, dan ada apa diantara kami" "Kuatlah...meski alasan tetap bertahan hanya sesamar bentuk debu, ini...