Chapter 12

75 8 1
                                    

HAPPY READING!!

🫐🫐🫐

Malam harinya...

"Ternyata dugaan gue bener,orang yang gue cintai,ternyata suka sama sahabat gue sendiri,bener kata Alvan gue nyusahin sahabat gue sendiri,emang gue tukang masalah,buat rusuh,dan selalu jadi beban buat orang-orang di sekitar gue,semuanya gak salah,gue yang salah terlalu berharap ke Alvan,terkadang waktu yang singkat memiliki kenangan yang hebat ya,dan susahnya bukan melupakan orang yang kita sayang,tapi semua kenangan-kenangannya." Ucap Naya sambil menangis sendu.

Malam ini Naya sama sekali tidak pulang,hujan deras pun kini sedang mengguyur kota jakarta malam ini.

Semua orang mengkhawatirkan Naya termasuk juga Rama,karena ia tadi meninggalkan Naya sendiri di halte.

Tutt..tutt...

Sudah beberapa kali Rama menelepon ke nomor Naya,tapi tidak diangkat olehnya dan bahkan ia mengirim chat padanya tetap saja tidak dibalas,bahkan dibaca saja tidak.

"Nay lo kemana,angkat telfon gue,jangan bikin gue khawatir." Gumam Rama.

Di rumah...

"Pa,ini Naya udah jam segini kok belum pulang ya,bunda khawatir kalau Naya kenapa-kenapa." Ujar Clarrisa.

"Tenang dulu bun,Naya pasti baik-baik aja,Reno juga lagi cari dia"

"Assalamu'alaikum,om,tante." Ucap Rama,ia memutuskan untuk pergi ke rumah Naya,memastikan kondisi Naya baik-baik saja atau tidak.

"Waalaikumsalam" jawab Clarrisa dan Ridwan serempak.

"Om,tante perkenalkan saya Rama temennya Naya,di sini saya mau cari dia tante,om ada urusan sebentar apa boleh saya ketemu sama dia." Ucap Rama.

"Maaf nak,Naya sekarang tidak ada di rumah sejak tadi ia belum pulang ke rumah." Ujar Ridwan.

"Naya nya belum pulang?"

"Iya nak,makanya itu kita semua khawatir apa lagi di luar hujan deras,sekarang abangnya masih cariin dia,kamu kalau ada urusan tunggu di sini sebentar mungkin dia balik sebentar lagi." Ucap Clarrisa.

"Maaf om,tante,saya permisi,biar saya ikut bantuin cari dia juga" Pamit Rama.

Setelah berpamitan,ia langsung berlari keluar menaiki mobilnya untuk mencari keberadaan Naya.

🫐🫐🫐

"Kak Gavin,Naya kangen,kak gavin kapan balik ke sini lagi,Naya lagi sendiri gak ada temen,kak gavin bukannya udah janji mau nemenin Naya terus,kak gavin malah pergi." Ucap Naya sambil terisak.

Tanpa Naya sadari sosok laki-laki yang memakai hody hitam tadi masih mengikuti Naya,ia terus mengawasi Naya dari kejauhan.

Naya yang tidak peduli kanan kirinya,menyebrang ke jalanan begitu saja.

Brakk..

Tanpa melihat kanan kiri,Naya tertabrak mobil saat hendak menyebrang,akan tetapi karena keadaan jalanan yang sepi,tidak ada yang mau menolong Naya yang sudah terkapar lemas di jalanan,bahkan supir mobil yang menabraknya tadi kabur begitu saja.

Tubuh Naya penuh dengan rasa sakit,ia terpental jauh saat tertabrak tadi,darah sudah bercucuran di kening,lengan,dan kakinya,seragam yang berwarna putih kini berwarna merah karena darah dari tubuh Naya.

Darahnya mengalir deras ke jalanan akibat air hujan yang terus mengguyurnya.

"To-toolong" Rintih Naya,setelah itu ia mulai tak sadarkan diri.

KAYVAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang