Chapter 19

74 7 0
                                    

Tulus kan?Tahan sakitnya.

-Claudya Agustina Prameswari-

Mau setulus apapun gue ke dirinya,jika yang dia inginkan bukan gue,gue bisa apa?

-Kanaya Vimala Anfhony-

Jika air hujan boleh jatuh saat awan tidak mendung,maka air mata boleh jatuh saat bibir tersenyum.

-Gavino Dewangga Prawira-

HAPPY READING!!

🫐🫐🫐

Sesampainya di rumah...

"Assalamu'alaikum,Naya pulang".Ucap Naya ketika memasuki rumahnya.

"Eh iya,kamu bersih-bersih dulu sana,lalu makan malem bareng sini".Balas Clarrisa.

"Iya".

🫐🫐🫐

"Dari mana saja kamu?jam segini baru pulang".Cetus Abraham Aliando Devar,Papa dari Alvan.


"Main".Balas Alvan singkat.

"Jam segini baru pulang kamu,kamu pelajar tugas kamu belajar jangan main terus,mau jadi apa kamu nantinya".Maki Abraham.

"Terus papa apa?jadi orang tua tugasnya mengurus anak,bukannya lembur terus di kantor".Balas Alvan santai.

"MAKSUD KAMU APA,HAH?MAU JADI ANAK DURHAKA KAMU ALVAN,PAPA KERJA GINI CARI UANG BUAT KAMU JUGA".Sentak Abraham.

"Terserah papa,setiap kali Alvan bilang gitu,papa juga balesnya selalu itu-itu terus,Alvan muak pa,Alvan di sini sendiri,mama gak pernah pulang dan Alvam sendiri gak tau dimana keberadaan mama sekarang,papa selalu sibuk di kantor,Alvan ngerasa kayak gak punya keluarga di sini".Ucap Alvan,meluapkan semua uneg-unegnya itu.

"Rumah yang selalu menciptakan kehangatan bagi orang-orang,tapi nggak bagi Alvan,rumah bagai kuburan di sini,setiap Alvan pulang selalu kesepian yang menyambut Alvan,terus papa kemana?".Tambahnya.

Setelah mengatakan itu,ia lebih memilih melangkahkan kakinya pergi dari hadapan papanya itu,ia sudah cukup lelah terus berdebat dengan papanya itu.

"ALVAN!TUNGGU,MAU KEMANA KAMU".Teriak Abraham.

Dan Alvan sama sekali tak menghiraukan papanya yang terus memanggilnya itu.

"Sudah mulai berani anak itu".Dumel Abraham.


🫐🫐🫐

Di meja makan...

"Sekolah kamu gimana Naya?".Tanya Ridwan papa Naya yang mulai membuka obrolan di meja makan.

"Baik-baik aja".Balas Naya.

"Soal olimpiade kamu gimana?".Tanyanya lagi.

Naya mendengar pertanyaan yang baru saja papanya lontarkan pun langsung menoleh ke abangnya.

"Papa tanya aja sama bang Reno".Ucap Naya lalu melangkahkan kakinya pergi begitu saja dari meja makan.

KAYVAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang