"Bapak manggil saya?" Rayne ragu-ragu menatap Orter, sosok lelaki yang dua tahun lebih tua darinya dan menjabat sebagai Manajer tim di perusahaan.
"You did a great job on last week's presentation, and the client was impressed." kata Orter, nada suaranya bangga.
Jarang sekali, seorang Orter Madl begitu terus terang dengan pujiannya. Dan itu cukup untuk membuat Rayne senang mendengarnya. "Terimakasih, Pak."
Orter tersenyum, butuh beberapa detik baginya untuk mengambil map dan mengumpulkan berkas-berkas yang akan diberikannya pada Rayne.
"Kalo gitu, saya mau kamu yang jadi penanggung jawab riset data buat upcoming projects kali ini."
Rayne tertegun sejenak, keningnya mengernyit sedikit bingung. "Kenapa harus saya, Pak? Kenapa nggak yang lain aja?"
Suasana di ruangan menjadi benar-benar hening, tidak ada satu suara pun yang terdengar, kecuali bunyi ketukan dari pulpen yang dipegang oleh Orter.
"Renatus nggak bisa, soalnya dia udah ditarik duluan buat jadi Public Relation. Sementara Max sama Sophina belum ada setahun kerja di sini, jadi ya satu-satunya yang available cuma kamu."
Dalam kondisi yang masih sedikit terkejut karena permintaan mendadak itu, Rayne akhirnya membaca sekilas berkas-berkas yang tersusun rapi di hadapannya.
"Pak yang bener aja, ini deadline-nya cuma dua minggu?" tanya Rayne sambil menggelengkan kepalanya.
"Iya, dari Divisi Marketing cuma dikasih segitu."
"Ini mah kayaknya saya nggak akan sanggup deh." Rayne menghela napas dalam, dia lebih memilih untuk menyerah di awal.
"Kalo saya nego buat tambahin deadline-nya sampe akhir bulan, kamu mau ambil?" tawar Orter.
Rayne mendadak bingung mau menjawab bagaimana kalau ditawarkan langsung seperti itu. "Tapi kalo saya gagal gimana, Pak?"
"Ya palingan kamu dipecat." jawab Orter sembari bercanda, yang dibalas tatapan memelas dari Rayne.
"Pak, serius dong!"
Orter terkekeh melihat reaksi yang diberikan oleh Rayne. "Kemungkinan gagal sih nggak, tapi kayaknya bakal ada error di awal-awal."
Masih tidak ada jawaban, dan itu membuat Orter sedikit takut jika Rayne tetap akan menolak.
"Realistis ajalah Ray, ini tuh waktu yang tepat biar kamu bisa dapet exposure dan lebih berkembang. Gimana?" bujuk Orter.
Ya, karena bagaimana pun juga Rayne Ames menginginkan promosinya.
Setelah hampir 4 tahun bekerja sebagai Data Analis di perusahaan yang sama, Rayne mulai putus asa untuk promosi. Luar biasa putus asa, sehingga dia berusaha melakukan yang terbaik dalam segala pekerjaannya untuk menarik perhatian Orter sebagai Manajernya.
Rayne akhirnya mengulas senyum tipis, dan menerima seluruh berkas-berkas yang diberikan oleh Orter. "Oke, deal."
tbc..
~~~^^~~~
Note:
aku gemesss sama kapal mereka😭
KAMU SEDANG MEMBACA
It's You - [orterayne] ver
Fanfiction[COMPLETED]✔ Di antara semua yang terjadi dalam kehidupan pekerjaannya yang biasa-biasa saja, mungkin kehadiran Orter adalah salah satu yang harus disyukuri oleh Rayne. [remake from my works with the same title] bxb bahasa non-baku harsh word fiksi...