HIM-6

1.2K 113 6
                                    

🌪️HE IS MINE🌧️


Sepulang dari acara balapan Phayu tidak menegur Rain sama sekali, bahkan saat Rain pamit ke kamarnya.

"Apa tuan Phayu marah?"
"Tapi aku tidak merasa melakukan kesalahan"Rain bertanya pada dirinya sendiri.

Esoknya Phayu tetap mengabaikan Rain, bahkan dia menghindari percakapan antara Rain dan langsung masuk keruang kerjanya.

"Ada apa dengan tuan Phayu?"tanya Rose.

"Tidak tau"balas Rain.

"Dia pasti marah padamu"timpal Sheira.

Mereka bertiga pun saling bertanya-tanya tentang sikap Phayu hari ini.




🌪️HE IS MINE🌧️

Rain kembali merasa bosan jadi dia memutuskan untuk membantu Rose dan maid yang lain untuk bersih-bersih, sebenarnya rose tidak memperbolehkannya tapi Rain bersikeras jadi Rose hanya bisa pasrah.

Rose menyuruh Rain untuk membersihkan ruang kerja Phayu.

Ya, Rose sengaja menyuruh Rain untuk membersihkan ruang kerja Phayu saat Phayu sedang berada di dalam sana, yang Rose inginkan adalah Rain masuk sekaligus meminta maaf jika dia memang ada salah.

"Permisi, tuan Phayu. Saya di sini untuk membersihkan ruangan tuan"Rain masuk perlahan.

"Kenapa kamu? Mana maid yang lainnya?"tanya Phayu.

"Membersihkan ruangan yang lain tuan, jadi saya sekalian membantu karena saya tidak ada kerjaan"Phayu mengangguk dan Rain pun mulai membersihkan ruangan itu.

Selagi membersihkan rak buku, Rain sesekali melirik ke arah Phayu yang sedang berkutat dengan laptopnya.

"Kenapa kamu melirikku?"tanya Phayu yang membuat Rain terkejut hingga tak sengaja melempar buku ke atas dan jatuh mengenai kepalanya.

"Akh!"Rain mengaduh kesakitan setelah sebuah buku dengan sampul tebal menghantam kepalanya.

Phayu mendekati Rain dan mengambil buku yang jatuh itu.

"Kalau tidak bisa membersihkan sesuatu, setidaknya jangan melemparnya"kata Phayu.

"Maaf, tuan. saya benar-benar minta maaf, maafkan saya tuan"Rain membungkuk.

"Kenapa kamu meminta maaf 3 kali?"tanya Phayu.

"Permintaan maaf pertama untuk semalam jika saya melakukan sesuatu yang salah, yang kedua untuk yang tadi pagi jika saya salah. Dan yang ketiga, untuk buku yang jatuh tadi"jelas Rain.

"Kamu tau kamu salah apa tadi malam?"tanya Phayu lagi.

"Tidak tau, tuan"Rain menggeleng kepala.

"Karena kamu terlalu banyak tersenyum dengan Praphai, aku tidak suka melihatnya. Kenapa kamu bisa tersenyum didepan semua orang tapi tidak di depanku?"

"Apa maksud, tuan?"Rain sama sekali tidak mengerti maksud Phayu.

"Sudahlah, lanjutkan saja pekerjaanmu"Phayu kembali ke meja kerjanya dan melanjutkan pekerjaannya.

Saat Rain masih membersihkan ruangan Phayu, dia melihat Phayu yang rupanya ketiduran di kursi kerjanya, karena khawatir Phayu kedinginan Rain pun berinisiatif mengambilkan selimut untuk Phayu.

Rain pun menyelimuti tubuh Phayu, dan berniat melanjutkan pekerjaannya tapi tangan Phayu langsung menarik pinggang Rain.

"Kamu ternyata pintar menggoda seseorang ya"kata Phayu.

Ternyata Phayu sudah terbangun saat Rain kembali dari kamar dengan membawa selimut.

"Tidak tuan, saya cuma mau menyelimuti tuan"

"Bagiku itu termasuk menggoda"

Phayu mengangkat tubuh Rain ke atas meja kerjanya.

"Tubuhmu masih saja ringan, apa kamu rutin makan?"

"T-tentu saja, saya kan makan bersama tuan, saya juga makan setiap buah-buahan yang diberi kak Rose"Jawab Rain.

Phayu menatap Rain dari atas hingga bawah, dia baru menyadari Rain memakai baju casual tapi menggunakan apron yang biasanya dipakai para maid dirumahnya.

Phayu pun berjalan ke luar dan memanggil salah satu maid yang lewat di depannya, Rain tidak mendengar apa yang Phayu dan maid itu bicarakan.

Tak lama kemudian maid itu datang membawa sebuah pakaian, Phayu mengambil dan mengguntingnya

"Pakai ini"Phayu memberikan pakaian itu ke Rain, lalu Rain pun mengganti bajunya di toilet yang berada di dalam ruangan itu.

Dengan malu-malu Rain berjalan keluar memakai baju maid yang diberikan Phayu tadi, ini seperti baju maid yang dikenakan Rose dan yang lainnya, tapi itu lebih pendek karena tadi Phayu mengguntingnya.

"T-tuan Phayu, ini kependekan"ucap Rain sambil menurunkan baju yang kependekan itu untuk menutupi celana dalam putihnya yang terlihat.

"Itu cocok untukmu"Phayu tersenyum tipis melihat pemandangan yang ada di depannya.

Phayu menyuruh Rain untuk duduk dipangkuannnya dan Rain menurutinya.

"Aku sudah tidak tahan"kata Phayu sambil menatap Rain penuh nafsu.








TBC;
Yahhh sayang sekali kalian harus nunggu sampai chapter berikutnya eheq

He Is Mine || bossnoeul Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang