🌪️HE IS MINE🌧️
Setelah mengendara cukup lama Phayu pun akhirnya berhenti di depan sebuah rumah mewah.
Phayu melirik ke arah Rain yang ternyata tertidur dengan mata sembab karena sedari tadi dia menangis agar dilepaskan oleh Phayu.
Phayu mengangkat tubuh Rain perlahan dan membawanya ke sebuah kamar lalu membaringkan Rain secara perlahan agar dia tidak bangun.
Setelah itu Phayu langsung mengerjakan pekerjaan yang bisa dia kerjakan di rumah.
Kring
Kring
KringPonsel Phayu berdering.
"Halo"
Itu adalah Zenith."Iya"balas Phayu.
"Kamu dimana? Sebentar lagi makan malam"
"Aku tidak pulang malam ini, aku ada urusan dengan temanku"
"Sepenting itu? Bagaimana nanti kalau Algetha tanya? Ini pertama kalinya kamu gak pulang loh"
"Iya, terserah kamu mau jawab apa kalau Algetha tanya"
"Baiklah "
Phayu pun menutup telepon lalu melanjutkan pekerjaannya sambil sesekali melihat Rain yang masih tertidur.
Karena kelelahan Phayu pun tertidur sambil duduk.
Tak lama kemudian Rain terbangun dan sedikit terkejut.
"Ini dimana?"Rain menatap sekeliling lalu matanya terhenti saat melihat Phayu yang sedang tertidur.
Merasa ini kesempatan untuk kabur Rain beranjak dari tempat tidur menuju pintu.
Namun saat Rain memutar gagang pintu, ternyata pintu itu terkunci.
Rain pun berjalan menuju ke arah Phayu yang masih tertidur dan mencari dimana kunci kamarnya.
Saat tengah mencari kunci, perlahan Rain berhenti dan menatap Phayu.
Deg
'Perasaan apa ini?'batin Rain.
Rain masih bengong menatap Phayu.
"Apa sudah puas melihatku?"Rain terkejut ketika mendengar perkataan Phayu.
"Anda tidak tidur?"
"Aku sudah bangun saat mendengar bunyi gagang pintu"
"Tolong lepaskan saya, anggap saja kita tidak pernah kenal"Rain memohon kepada Phayu.
"Kamu tau kan siapa saya?"Rain pun kini mengangguk.
"Saya ingat tuan, tapi ini sudah 5 tahun, tuan pasti sudah tidak membutuhkan saya"
"Kemana kamu selama ini?"tanya Phayu.
"Di Itaewon"
"Itaewon?"